PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Rabu, 01 Oktober 2025

Tiga Pegawai LRMPHP Resmi Dilantik Menjadi PPPK

Bertempat di Aula Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, tiga pegawai LRMPHP melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sekaligus pelantikan dalam jabatan fungsional tertentu sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Prosesi pelantikan yang berlangsung pada 30 September 2025 ini merupakan bagian dari pelantikan terpusat yang digelar secara hybrid dari Gedung Mina Bahari, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta. Kegiatan tersebut diikuti secara daring maupun luring oleh calon PPPK pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup KKP di berbagai daerah. Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal KKP melantik sebanyak 1.227 orang PPPK dalam jabatan fungsional tertentu.

Dari LRMPHP, pegawai yang dilantik adalah Muhammad Bintarto Kurniawan dan Rinto Pudjatmoko yang menduduki jabatan fungsional Pengelola Perkantoran, serta Michael Agung Nugraha yang dilantik dalam jabatan fungsional Pranata Humas. Pelantikan ini turut dihadiri Kepala LRMPHP, Kartika Winta Aprilliany, beserta staf kepegawaian Tata Usaha.

Kehadiran tenaga PPPK ini diharapkan semakin memperkuat kinerja organisasi, khususnya dalam mendukung tugas KKP serta optimalisasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala LRMPHP menyampaikan ucapan selamat kepada para pegawai yang baru dilantik. Beliau juga menegaskan bahwa momentum ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat untuk bekerja dengan penuh integritas, profesionalisme, dan dedikasi demi kemajuan LRMPHP.


Selasa, 30 September 2025

LRMPHP Ikuti Festival Suka Ikan 2025 di Yogyakarta

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) berpartisipasi dalam Festival Suka Ikan 2025 yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DIY di SMK Negeri 6 Yogyakarta, 29 September 2025. Festival ini bertujuan meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, memperkuat pemahaman generasi muda tentang gizi ikan, serta menumbuhkan budaya makan ikan melalui lomba dan kegiatan edukatif.

Partisipasi LRMPHP menjadi wujud nyata dukungan terhadap pengembangan teknologi pengolahan hasil perikanan yang aplikatif. Inovasi yang ditampilkan diharapkan mampu mendorong pemanfaatan ikan sebagai bahan baku produk olahan sehat, bergizi, dan bernilai ekonomi.

“Kami berharap teknologi dan inovasi yang diperkenalkan dapat memotivasi generasi muda untuk berkreasi menciptakan produk olahan ikan bergizi, bernilai tambah, serta mampu bersaing di pasar,” ujar Kepala LRMPHP.

Festival menghadirkan beragam agenda, antara lain pembukaan resmi, lomba fillet dan masak ikan, kunjungan stand pameran edukatif, serta dialog interaktif. Narasumber dialog meliputi Asisten Sekda DIY, Wakil Ketua DPRD DIY, Kepala Dislautkan DIY, dan perwakilan pelaku usaha perikanan dari CV Siluang Mina Nisa.

Dalam dialog tersebut, Wakil Ketua DPRD DIY menekankan pentingnya dukungan legislatif dalam peningkatan konsumsi ikan dan penguatan SDM menuju Indonesia Emas 2045. Kepala Dislautkan DIY mengajak masyarakat memperkuat gerakan makan ikan bergizi melalui menu Nusantara, sementara CV Siluang Mina Nisa berbagi pengalaman wirausaha bertema “Membangun Bisnis Perikanan dari Hobi Jadi Jutawan.”

Pada stand pameran edukatif, LRMPHP menampilkan inovasi alat dan mesin perikanan tepat guna, salah satunya Alpindel (Alat Pengisi Adonan Sistem Handel). Perangkat berbahan food grade ini dirancang untuk pengolahan produk berbasis fish jelly, aman digunakan, serta mendukung kebutuhan UMKM perikanan.

Melalui festival ini, semangat konsumsi ikan di kalangan generasi muda diharapkan terus tumbuh, sejalan dengan pengembangan industri olahan perikanan yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.

Selain LRMPHP, festival juga diikuti sejumlah lembaga dan pelaku usaha, di antaranya Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Yogyakarta, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP AMPTA) Yogyakarta, Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB), serta pelaku kuliner perikanan seperti Zamida Streetfood, Tomyam Seafood, dan Tante Picang.

Rabu, 24 September 2025

LRMPHP Bersama Siswi SMK Hadirkan Inovasi Bakpia Rumput Laut

Rumput laut selama ini lebih dikenal sebagai bahan baku industri agar-agar maupun kosmetik. Padahal, bahan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, serta antioksidan alami. Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan tambahan makanan tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga meningkatkan nilai gizi pada produk olahan.

Salah satu makanan khas Yogyakarta yang telah dikenal luas masyarakat adalah bakpia. Kue berbentuk bulat pipih dengan tekstur lembut dan beraneka pilihan rasa ini sejak lama menjadi oleh-oleh favorit wisatawan. Cita rasanya yang manis dan gurih menjadikan bakpia tetap diminati hingga kini. Seiring perkembangan zaman, inovasi terus dilakukan, baik dari sisi rasa maupun kandungan gizinya.

Inovasi terbaru hadir melalui kolaborasi Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) bersama siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Di bawah bimbingan instruktur LRMPHP, siswi dari SMKN 1 Sanden (Bantul) dan SMKN 1 Jepara (Jawa Tengah) berhasil menghadirkan produk bakpia rumput laut.

Instruktur LRMPHP membekali para siswi dengan pengetahuan mulai dari teknik pengolahan adonan, pengisian bahan bakpia dengan campuran rumput laut, hingga proses pemanggangan yang tepat. Dengan demikian, produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki cita rasa khas, tetapi juga tetap menjaga kandungan gizinya.

“Kami ingin para siswi tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan nyata dalam menciptakan produk olahan inovatif. Bakpia rumput laut ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan usaha kuliner berbasis produk unggulan lokal,” ungkap Wahyu Tri Handoyo, Instruktur LRMPHP.

Para siswi pun menyambut antusias kegiatan ini. Mereka merasa mendapatkan pengalaman berharga yang bisa diterapkan di sekolah maupun sebagai bekal peluang usaha di masa depan.

“Bakpia rumput laut yang kami buat ternyata tidak kalah enak dengan produk komersial. Teksturnya lembut, rasanya unik, dan ada nilai tambah dari kandungan gizinya. Kami senang bisa ikut berinovasi sekaligus belajar langsung bagaimana mengolah rumput laut menjadi produk kuliner yang sehat dan bernilai jual,” tutur Jesica Apriliana, siswi SMKN 1 Jepara.

Melalui program ini, LRMPHP berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan, sekaligus mendorong lahirnya generasi muda kreatif yang mampu mengolah hasil perikanan menjadi produk unggulan bernilai ekonomi. 

Selasa, 16 September 2025

Pembangunan KNMP Dimulai, Pemerintah Sasar 65 Desa Pesisir di Tahap I 2025

Program prioritas Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) resmi meluncur menyasar 65 lokasi pesisir pada tahap awal pembangunan di tahun 2025. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pelaksanaan program ini untuk mendukung peningkatkan produktivitas, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan sarana prasana perikanan dari hulu sampai hilir.

Menurut Ketua Tim Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Trian Yunanda, 65 kampung yang siap dibangun pada tahap I 2025 memakan anggaran sebesar Rp1,34 triliun. Pihaknya sedang mengajukan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk pembangunan 35 kampung lainnya sehingga target 100 KNMP di tahun 2025 dapat tercapai.

Pembangunan KNMP mencakup sarana dan prasarana produksi, balai pelatihan dan pelaksanaan pelatihan, serta pusat UMKM dan pasar ikan. Beberapa rincian bangunannya seperti dermaga, gedung beku, pabrik es, balai pelatihan, shelter coolbox, sentra kuliner, stasiun pengisian bahan bakar minyak khusus nelayan, ruang ibadah, tempat pengelolaan sampah, bengkel kapal, hingga kantor pengelolaan.

"Selain pembangunan fisik, social engineering juga dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia, koperasi, kewirausahaan, termasuk kelengkapan sertifikasi, standarisasi dan perizinan. Langkah ini agar masyarakat pengelola memiliki kemampuan pengelolaan fasilitas yang ada, serta mampu mengembangkan usaha yang dijalankan menjadi berkelanjutan seperti yang sudah berjalan di Biak, Papua," ungkap Trian dalam konferensi pers KNMP di Kantor KKP, Senin (15/9).

Program ini bukan hanya membangun sarana prasana, tapi bagaimana mengubah wajah kampung nelayan yang selama ini dikenal sebagai kantong-kantong kemisikan menjadi lebih produktif, modern, dan berdaya saing. Para nelayan selama 80 tahun ini sudah menjadi penggerak ekonomi nasional dan penyedia protein bangsa, namun masih banyak yang belum sejahtera.

Pembangunan di tiap-tiap lokasi KNMP direncanakan akan memakan waktu sekitar 3,5 bulan untuk tahap pertama. Hasil program ini juga diplot untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui produk kelautan perikanan. 

Meningkatkan Produksi Perikanan 

KKP memproyeksikan dampak pembangunan KNMP akan meningkatkan produksi perikanan menjadi rata-rata 800 ton per tahun, dengan jumlah orang yang bekerja secara permanen mencapai 7.000 orang di 100 lokasi nantinya.

“Kami juga memberikan bantuan kapal perikanan sehingga akan menambah aktivitas perikanan di lokasi KNMP. Kemudian selama pembangunan sarana prasana pasti akan ada pekerjaan konstruksi yang akan membuka kesempatan kerja,” tambah Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Ditjen Perikanan Tangkap KKP, Mahrus.

Pembangunan KNMP dipastikan diawasi oleh pengawas internal dan juga ekstrenal seperti Kejaksanaan dan BPKP untuk menjamin transparansi pelaksanaannya. Pengawasan sekaligus pendampingan oleh para pengawas di mulai dari perencanaan, proses pembangunan, hingga program berjalan sepenuhnya. 

“Kami ambil peran sejak dini untuk memberikan masukan-masukan, dan mengawasi sehingga tidak ada masalah di kemudian hari,” ujar Inspektur II Itjen KKP, Lutfi.

Kedepankan Sinergi

KKP turut menggandeng PT Pertamina untuk memastikan kelancaran pasokan bahan minyak (BBM) di lokasi KNMP. Langkah ini agar tidak ada kendala memperoleh bahan bakar minyak untuk kapal-kapal perikanan, yang dapat menghambat produktivitas para nelayan.

“Kami terus berkoordinasi dengan KKP dan pemda mengenai titik-tiknya, karena kan harus dipastikan juga bagaimana pasokan bisa sampai ke lokasi. Kami juga mengimbau kepada calon mitra pengelola SPBUN, untuk segera melakukan proses pendaftaran untuk pengurusan izinnya,” ujar VP Retail Fuel Sales Pertamina Patra Niaga, Windriawan Kurniawan.

Sementara itu Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mendorong program KNMP tidak hanya untuk memacu produktivitas masyarakat pesisir, tapi juga memastikan kegiatan ekonomi yang dijalankan memiliki basis pengelolaan yang kuat. Di samping itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir.

“Membangun kampung nelayan itu merupakan satu pertempuaran besar yang amat sangat penting, dan harus didekati dengan cara-cara patriotik. Bukan hanya sekedar dari kampung tradisional menjadi modern, tapi juga menjiwai pembangunan kampung pesisir dengan semangat Merah Putih,” ujar Ketua KNTI Dani Setiawan.

Sebagai informasi, program KNMP mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo sebagai upaya mensejahterakan masyarakat perikanan. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pembangunan target 1.100 kampung akan dilaksanakan bertahap setiap tahun.



Sumber : kkp web


Senin, 15 September 2025

LRMPHP Tampilkan Inovasi Teknologi Perikanan pada Gita Laut 2025

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) turut berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DIY di Pantai Depok, Bantul pada 13 September 2025. Kepala LRMPHP, Kartika Winta Aprilliany, bersama tim hadir langsung untuk mengisi booth pameran sekaligus memperkenalkan inovasi alat dan mesin perikanan tepat guna kepada masyarakat.

Dengan mengusung tema “Perikanan dan Kelautan Lestari, Ekonomi DIY Berseri”, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga laut sebagai sumber kehidupan dan penghidupan berkelanjutan. Lebih dari 1.000 peserta hadir, meliputi unsur pemerintah, nelayan, pelaku usaha perikanan, hingga pelajar SMK Kelautan dan Perikanan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pelepasan tukik sebagai simbol pelestarian satwa laut, dilanjutkan aksi bersih pantai bersama TNI AL dan masyarakat, bazar ikan segar murah, serta pameran produk UMKM kelautan dan perikanan. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan kerja sama strategis antar pelaku usaha serta penyerahan hibah simbolis kepada kelompok masyarakat kelautan dan perikanan di wilayah DIY.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang hadir secara langsung, menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga kelestarian laut dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan visi pembangunan DIY yang beliau arahkan, yakni menjadikan kawasan pantai selatan sebagai halaman muka atau pintu gerbang pengembangan wilayah selatan. Dalam kesempatan yang sama, Sri Sultan juga meninjau hasil tangkapan nelayan serta mengunjungi booth pameran UMKM olahan ikan dan hasil laut.

Pada pameran teknologi, LRMPHP menghadirkan inovasi alat dan mesin perikanan tepat guna yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, serta daya saing produk perikanan. Dua produk unggulan yang diperkenalkan adalah Alpindel (Alat Pengisi Adonan Sistem Handel), perangkat pengisi adonan produk olahan berbasis fish jelly berbahan food grade yang sehat, aman, dan bergizi, serta Meat Bone Separator, alat pemisah daging dan duri berbasis motor listrik hemat energi yang sesuai digunakan untuk pengolahan produk perikanan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Booth LRMPHP mendapat perhatian besar dari para pengunjung yang antusias menyaksikan demonstrasi kedua alat tersebut. Inovasi ini mendapat apresiasi karena dinilai mampu meningkatkan higienitas sekaligus menjamin keamanan produk olahan perikanan.

Partisipasi LRMPHP dalam Gita Laut 2025 menjadi wujud nyata dukungan terhadap gerakan cinta laut masyarakat DIY, sekaligus sarana memperluas jejaring kerja sama dengan akademisi, pelaku industri, dan komunitas pesisir. Melalui kegiatan ini, hasil inovasi LRMPHP diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas guna mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Minggu, 14 September 2025

KKP Tanamkan Integritas Sejak Dini dan Sokong CPNS Berinovasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanamkan integritas dan memacu inovasi sejak dini kepada calon pegawai negeri sipil (CPNS) agar siap menjadi pemimpin masa depan. Salah satu caranya dengan menyertakan para CPNS mengikuti rangkaian Leadership Training dan Program Induksi Organisasi Tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta pada 2-9 September 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Management Trainee CPNS KKP yang resmi dimulai setelah peluncuran Corporate University (Corpu) KKP pada 3 September 2025 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Dengan demikian, Leadership Training dan Induksi menjadi bagian penting dari ekosistem pembelajaran Corpu.

“Leadership Training dan Induksi Organisasi bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi pembentukan ASN KKP yang berintegritas, profesional, dan inovatif. Kami ingin memastikan CPNS KKP memiliki karakter kuat, keterampilan kepemimpinan, dan semangat menghasilkan karya inovasi yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat,” ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat (13/9).

Leadership Training KKP digelar bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta. Selama kegiatan, para CPNS dibekali keterampilan dasar kepemimpinan meliputi decision making, problem solving, communication, entrepreneurship and innovation, serta strategic planning, yang disampaikan oleh narasumber berpengalaman di bidang manajemen. Sedangkan Program Induksi Organisasi menghadirkan jajaran pimpinan dari seluruh unit eselon I lingkup KKP.

Pemimpin Masa Depan

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati menambahkan, Leadership Training dan Induksi Organisasi dirancang untuk memberikan bekal kepemimpinan sekaligus pemahaman kelembagaan secara komprehensif. “Dengan keterampilan ini, para CPNS diharapkan mampu beradaptasi lebih cepat, mengenali tugas strategis, dan siap berkontribusi sejak hari pertama bertugas. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata implementasi Corporate University di KKP,” jelasnya.

Setelah menyelesaikan tahap pelatihan dan induksi, para CPNS pun akan memasuki Praktik Kerja Lintas Unit (Cross Unit Assignment) selama 52 hari, pada 10 September–30 Oktober 2025. Penugasan ini tersebar di tujuh Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Selanjutnya, mereka akan menjalani Habituasi Unit Kerja di tempat penugasan masing-masing sambil menyusun karya inovasi. Tahap ini menjadi momen penting untuk menerapkan keterampilan kepemimpinan sekaligus menggali inovasi di lapangan.

Karya inovasi yang dihasilkan bukan sekadar gagasan, tetapi solusi yang feasible, realistis, dan dapat diimplementasikan. Dari seluruh karya tersebut, lima karya terbaik akan dipresentasikan langsung di hadapan Menteri dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan pada bulan Desember mendatang.

Sebagaimana ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, pembangunan sektor kelautan dan perikanan membutuhkan ASN yang unggul, adaptif, dan berintegritas. SDM tangguh diyakini menjadi fondasi keberlanjutan sekaligus kunci untuk mewujudkan kejayaan laut dalam mendukung visi Ekonomi Biru Indonesia.


Sumber : kkp web

Selasa, 09 September 2025

KKP Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2025

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) tahun 2025 dengan tema Swasembaga Garam dan Pangan Biru untuk Indonesia Maju. 

Program komunikasi tahunan KKP ini ditujukan kepada para jurnalis untuk kategori karya jurnalistik, serta masyarakat umum untuk kategori media sosial.

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin menjelaskan, tema AJSB tahun ini selaras dengan program prioritas pemerintah mewujudkan swasembada garam pada tahun 2027, serta ketahanan pangan melalui produk-produk akuatik.

“Kami ingin mengajak insan media dan masyarakat untuk ikut mengawal program prioritas KKP khususnya terkait garam dan pangan biru, melalui karya-karya yang dihasilkan. Karya yang kami harapkan adalah karya yang objektif, kreatif, berimbang, dan faktual,” ungkap Doni dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Senin (8/9).

Lomba karya jurnalistik segmentasinya meliputi media online, media cetak, media televisi, radio, serta foto jurnalistik. Sedangkan lomba untuk masyarakat umum adalah kategori media sosial. Publikasi karya di rentang waktu 1 Januari sampai 9 November 2025. 

Adapun materi lomba karya jurnalistik meliputi program swasembada garam, revitalisasi tambak Pantura, Kampung Nelayan Merah Putih, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sektor kelautan perikanan, program konservasi untuk keberlanjutan ekologi, serta hilirisasi produk kelautan perikanan.

Doni menambahkan lomba AJSB terbuka untuk jurnalis media nasional maupun lokal. Untuk itu dia mengajak insan pers dari berbagai daerah mendaftarkan karya-karya terbaiknya di rentang waktu 5 September - 9 November 2025.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami melibatkan juri-juri profesional untuk menilai karya para peserta. Kami ingin karya pemenang benar-benar orisinil dan berkualitas,” ungkap Doni.

KKP menyiapkan hadiah uang tunai ratusan juta rupiah beserta tropi untuk para pemenang lomba AJSB 2025, yang hari penganugerahannya akan digelar Desember mendatang.

Berikut informasi lengkap lomba AJSB 2025 : https://kkp.go.id/news/news-detail/anugerah-jurnalistik-sahabat-bahari-2025-nR3l.html


Sumber : kkp web