PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 05 Juni 2025

LRMPHP dan Bapas Kelas II Wonosari Jalin Kerja Sama Pemberdayaan Klien Pemasyarakan


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul menjalin kerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari Gunungkidul. Penandatanganan dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di Aula LRMPHP, 5 Juni 2025 oleh Kepala LRMPHP, Kartika Winta Apriliany dan Kepala Bapas Kelas II Wonosari, Andi Gafriana Mutiah. 

Perjanjian kerja sama dalam rangka pemberdayaan klien pemasyarakan tersebut mencakup pelaksanaan kegiatan diseminasi teknologi mekanisasi kelautan perikanan dan bimbingan kemandirian bagi klien pemasyarakatan di wilayah kerja Bapas Kelas II Wonosari agar dapat kembali produktif, berfungsi sosial di masyarakat dan mencegah pengulangan tindak pidana.

Kepala LRMPHP dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiasi kerjasama lintas sektor yang dilakukan Bapas Kelas II Wonosari. Harapannya kegiatan kerjasama dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat khususnya klien pemasyarakatan.

Sementara itu Kepala Bapas Kelas II Wonosari menjelaskan tugas dan fungsi lembaga Bapas Kelas II Wonosari yang menjalankan pembimbingan bagi warga binaan yang berada di luar lembaga pemasyarakatan. Kepala Bapas juga berharap melalui kerjasama dengan LRMPHP ini klien pemasyarakatan akan memperoleh akses pelatihan dan teknologi tepat guna dalam bidang kelautan dan perikanan sebagai bekal untuk hidup mandiri di tengah masyarakat


Rabu, 28 Mei 2025

KKP Libatkan Pemda Implementasikan Ekonomi Biru untuk Ketahanan Pangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan  menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Teknis Sektor Kelautan dan Perikanan untuk 

memperkuat peran pemerintah daerah. Hal ini bentuk implementasi kebijakan ekonomi biru untuk mendukung program hilirisasi dan pencapaian target swasembada pangan. 

Bertajuk “Membangun Kepemimpinan Transformasional dalam Mewujudkan Asta Cita Berbasis Ekonomi Biru untuk Swasembada Pangan dan Hilirisasi Sektor Kelautan dan Perikanan,” pelatihan yang dibuka langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, secara hybrid ini menyasar 552 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.

"Bagi saya, bapak dan ibu kepala dinas adalah perpanjangan tangan pemerintah. Karena itu, implementasi ekonomi biru di daerah harus selaras dengan program pemerintah pusat," papar Menteri Trenggono dalam sambutannya pada acara itu di Jakarta, Selasa (27/5).

Menteri Trenggono menekankan bahwa lima program prioritas KKP, yakni perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur, budi daya berkelanjutan, pengelolaan pesisir dan pulau kecil, serta penanganan sampah plastik laut, merupakan agenda nasional yang membutuhkan keterlibatan aktif daerah. “Mari kita kawal bersama program nasional ini agar benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, memberdayakan pelaku utama, dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” lanjut Menteri Trenggono.

Tak hanya pelatihan teknis, kegiatan tersebut menjadi wadah penguatan kapasitas kepemimpinan yang inklusif, adaptif, dan berbasis solusi. Hal ini penting mengingat kompleksitas tantangan sektor kelautan dan perikanan di tengah krisis iklim, tekanan terhadap sumber daya laut, serta ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

Menteri Trenggono juga menegaskan pentingnya keberpihakan pembangunan kepada masyarakat pesisir dan pedalaman melalui program-program konkret, salah satunya pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi pondasi dalam membangun sektor kelautan dan perikanan serta mewujudkan visi Asta Cita.

“Inti dari program Kampung Nelayan Merah Putih adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan secara nyata. Dengan pembangunan yang terencana dan partisipatif, saya optimis dalam dua hingga tiga tahun ke depan kesejahteraan nelayan bisa meningkat signifikan,” pungkasnya.

*Inovatif dan Kolaboratif*

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta menambahkan, melalui pelatihan ini, KKP mendorong kepala dinas menjadi motor penggerak transformasi yang visioner, kolaboratif, dan inovatif.

Pelatihan dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan KP secara daring selama dua hari, mengombinasikan pembelajaran mandiri melalui LMS E-Milea dan sesi interaktif bersama narasumber utama, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri KKP, serta para pimpinan Eselon I KKP.

E-Milea (Electronic Millenial Learning) merupakan media pembelajaran online yang menyediakan berbagai macam diklat bagi pengembangan kompetensi ASN terutama lingkup KKP. Sistem tersebut menawarkan model pelatihan mandiri bagi peserta, terbuka, tidak berbayar, serta materi yang dapat diunduh secara langsung.


Sumber : kkp web

 


Senin, 26 Mei 2025

KKP Segera Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih di 2025, Ayo Daftar Sekarang!

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menjaring desa pesisir dan kampung budidaya potensial sebagai lokasi program Kampung Nelayan Merah Putih. Program ini dirancang khusus untuk mengubah wajah desa pesisir dan kampung budidaya menjadi lebih produktif dan terintegrasi dalam menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing, seperti di Desa Samber-Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

“Ini adalah program transformasi dari Kampung Nelayan Modern yang digagas Pak Menteri Trenggono untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kita harus pastikan lokasi memenuhi syarat dan kriteria, khususnya masalah lahan,” ujar Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Trian Yunanda di Jakarta, Minggu (25/5).

Implementasi Kampung Nelayan Merah Putih melibatkan pemerintah daerah untuk menjaring lokasi potensial. Hal ini untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Pada tahap awal KKP menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih. Kriterianya yaitu mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan/pembudidaya ikan lebih dari 80%, ketersediaan dan status lahan clear and clean untuk pembangunan fasilitas produksi lebih dari 1 hektare, memiliki potensi sumber daya ikan, budidaya ikan, dan wisata bahari yang dapat dikembangkan, serta terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih.

“Sampai tanggal 27 Mei, kami masih menerima proposal pengajuan program Kampung Nelayan Merah Putih dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Program ini transparan dan dapat diakses oleh pemda untuk semua wilayah di Indonesia,” ujarnya.

*Fasilitas Kampung Nelayan Merah Putih*

Program Kampung Nelayan Merah Putih untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan, serta mengubah wajah kampung nelayan dan pembudidaya tradisional menjadi lebih tertata dan modern.

Di lokasi terpilih, KKP akan membangun sejumlah fasilitas seperti dermaga, gudang beku, balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner, menara pandang, docking kapal, tempat pelelangan ikan besarta drainase dan IPAL, hingga gedung perkantoran.

“Kami ingin melanjutkan keberhasilkan transformasi wajah kampung nelayan seperti di Biak, Papua. Nantinya program ini akan terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih sebagai tulang punggung dan berada di posisi sentral seluruh aktivitas ekonomi,” terangnya.

Belum lama ini pihaknya juga sudah melakukan survei calon lokasi di Batam, Kepulauan Riau, tepatnya Kampung Tua Bagan, Tanjung Banon, dan Belakang Padang. Kampung nelayan ini berada di atas permukaan laut.

“Kami akan kaji hasil dari survei lokasi di kampung nelayan Batam ini. Kami banyak temukan kampung nelayan berada di atas permukaan laut, apa dimungkinkan dari sisi aturan, sehingga kita bisa membangun,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Program Kampung Nelayan Merah Putih merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pembangunan 1.100 kampung.


Sumber : kkp web


Kamis, 15 Mei 2025

KKP Gaungkan Konsumsi Ikan Bermutu untuk Cegah Stunting & Bangun Generasi Sehat

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Dapur Nusantara untuk mempromosikan produk perikanan Nila Salin (Tilapia) ke tengah masyarakat. Konsumsi ikan Tilapia bermutu diyakini akan berkontribusi membentuk generasi masa depan yang sehat, cerdas dan tidak stunting. 

Kegiatan ini mengusung misi ganda: mendorong konsumsi Tilapia sebagai superfood lokal kaya protein dan Omega-3 untuk melawan stunting, serta memberdayakan perempuan sebagai motor inovasi pangan dan kesehatan keluarga. 

"Gerakan makan ikan adalah gerakan cinta bangsa yang harus terus digaungkan, mulai dari dapur-dapur kecil hingga ke pasar global,” tegas Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf pada acara itu, Rabu (14/5).

Indonesia sebagai negara produsen Tilapia terbesar ketiga di dunia, namun pemanfaatan potensi ini di pasar domestik dan global masih belum optimal. Dengan terselenggaranya kegiatan Dapur Nusantara ini, diharapkan menjawab tantangan tersebut.

Acara ini menghadirkan diskusi gizi bertajuk “Tilapia Superfood: Nutrisi Lokal, Solusi Nasional, Mengatasi Stunting, Memberdayakan Perempuan Menuju Generasi Emas 2045” bersama para pakar seperti Ishartini Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan KKP, dr. Evi Verawati dan dr. Djoko Maryono dari Forikan Nasional, serta demo masak oleh Chef Yadi yang menyulap ikan Nila (Tilapia) menjadi hidangan mewah seperti grilled Tilapia saus telur asin. 

Peran Perempuan

Mini talkshow yang diselenggarakan berkolaborasi dengan Regal Springs Indonesia ini turut menggarisbawahi “Perempuan sebagai Agen Perubahan dalam Pangan Lokal” dan pentingnya peran perempuan dalam mengubah pola konsumsi keluarga dan memperkuat ekonomi rumah tangga. 

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan KKP menyampaikan bahwa gerakan ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. "Di tangan perempuan-perempuan kreatif, ikan nila dapat menjadi investasi kesehatan keluarga dan potensi ekonomi masa depan bangsa. Indonesia sehat dimulai dari dapur kita," ujarnya. 

Selain edukasi, acara juga diisi dengan lomba memasak bergizi, bazar ikan segar, serta promosi fasilitasi dan layanan terbaru yang diberikan BUMN Pemerintah yakni layanan Pegadaian dengan Tabungan Emas dan Perumnas dengan program kepemilikan rumah bagi ASN bebas PPN. Dapur Nusantara bukan sekadar acara, tapi gerakan kolektif menuju Generasi Emas 2045 yang sehat, mandiri, dan bergizi. 

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga - BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung gizi optimal selama 1000 Hari Pertama Kehidupan.

"Strateginya yaitu dengan menjadikan ikan bermutu sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting," ujarnya.

Kegiatan mengangkat tema “Ikan Bermutu untuk Generasi Emas" itu merupakan kolaborasi inspiratif antara KKP, Sekolah Pimpinan Tinggi Indonesia (PIMTI), Dharma Wanita Persatuan KKP, dan berbagai mitra strategis untuk menggaungkan pentingnya konsumsi ikan sehat, bergizi, dan bermutu bagi masa depan bangsa.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan ikan Nila Salin sebagai salah satu produk perikanan unggulan yang ditingkatkan produksinya. Untuk meningkatkan produksi ikan Nila nasional, KKP menelurkan program revitalisasi tambak idle di sepanjang pesisir pantura untuk kegiatan budidaya Nila Salin.



Sumber : web kkp

 


Jumat, 09 Mei 2025

Pelepasan Taruna-taruni Politeknik KP Sidoarjo Program MBKM di LRMPHP

Pelaksana harian (Plh) Kepala Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Nana Fitriana secara resmi melepas 28 taruna-taruni Politeknik KP Sidoarjo, Prodi Mekanisasi Perikanan pada kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama 2 semester tahun 2024-2025 di LRMPHP, 9 Mei 2025. 

Kegiatan MBKM ini merupakan implementasi komitmen LRMPHP dalam mendukung program BPPSDM KP untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan yang siap kerja dan memiliki kompetensi dalam menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Program MBKM di LRMPHP, para taruna-taruni dibekali ilmu melalui kegiatan pembelajaran bersama secara langsung dari dosen pendamping maupun Instruktur baik di ruang kelas, laboratorium, maupun workshop. Mereka dibekali dengan berbagai materi pelatihan berupa alat mesin perikanan (alsinkan), rancangbangun alat, uji kinerja dan praktik rancang bangun alsinkan secara langsung di bengkel konstruksi LRMPHP. 

Dibawah bimbingan instruktur dan dosen, para taruna-taruni MBKM berhasil menyelesaikan 10 mini project peralatan alsinkan bidang budidaya dan pengolahan. Salah satu alat mini project tersebut yaitu alat otomatisasi cahaya lampu akuarium berbasis IoT (Internet of Things). Alat ini berguna untuk mengontrol intensitas lampu akuarium dari jarak jauh sesuai kebutuhan secara realtime menggunakan smartphone.

Plh Kepala LRMPHP berharap kegiatan MBKM dapat memberikan manfaat bagi para taruna-taruni sekaligus menambah pengalaman sebagai bekal memasuki dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara itu, perwakilan Politeknik KP Izhary Siregar menyampaikan bahwa program MBKM di LRMPHP berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum Politeknik KP Sidoarjo sebagai salah satu institusi pendidikan vokasi dengan kurikulum yang didesain sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Salah satu indikasi keberhasilan program MBKM di LRMPHP ini ditunjukkan dari banyaknya alumni MBKM yakni sebanyak 18 orang sudah diterima bekerja di instansi/perusahaan meskipun belum menyelesaikan pendidikannya. Harapannya kolaborasi ini dapat terus dilakukan sambil menunggu kebijakan baru untuk keberlanjutan MBKM di LRMPHP.


Selasa, 06 Mei 2025

Tayangan Dokumenter Neptune TV Kini Hadir di Vidio

Program dokumenter Neptune TV Kementerian Kelautan dan Perikanan kini tayang di platform layanan video streaming over-the-top (OTT) apilikasi Vidio. Hadirnya Neptune TV di platform video populer itu membuktikan keseriusan KKP menyebarluaskan informasi sektor kelautan dan perikanan ke masyarakat Indonesia.

“Kami tak berhenti berinovasi. Dengan adanya sinergi bersama Vidio, akan menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mengakses informasi sektor kelautan dan perikanan. Baik itu program kerja, kebijakan KKP maupun konten edukasi,” ungkap Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Senin (5/5).

Doni menambahkan, kelautan dan perikanan kini mendapat banyak perhatian publik setelah Presiden Prabowo pada berbagai kesempatan, mengungkapkan besarnya potensi sektor itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Rata-rata produksi perikanan Indonesia per tahunnya mencapai angka 23 juta sampai 24 juta ton termasuk rumput laut. 

Presiden Prabowo beberapa kali juga menyebutkan program-program  KKP untuk memaksimalkan potensi tersebut. Diantaranya revitalisasi tambak idle di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) yang rencananya diimplementasikan tahun ini.

“Untuk itu penyebarluasan informasi sektor kelautan dan perikanan ini penting sekali. Supaya masyarakat bisa mengetahui kondisinya saat ini seperti apa, dan juga bisa ikut mengawasi kinerja KKP. Ini juga sesuai arahan Pak Menteri Trenggono, bahwa program-program kerja KKP harus transparan,” ungkap Doni. 

Neptune TV merupakan program dokumenter visual berdurasi sekitar 26 menit. KKP telah memproduksi lebih dari 100 video dokumenter mengulas berbagai isu-isu penting. Seperti konservasi, sampah laut, biota laut dilindungi, peninggalan sejarah di laut, kehidupan nelayan dan pembudidaya, industri perikanan dan teknologi-teknologi produksi di dalamnya, hingga budaya masyarakat pesisir. 

Selain ide cerita yang menarik sesuai isu terkini dan kebutuhan informasi masyarakat, kualitas visual dokumenter Neptune TV juga sangat baik karena diproduksi secara profesional. Neptune TV lebih dulu tayang di layanan Biznet IPTV dan MAXStream, serta akun youtube resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

“Kehadiran Neptune TV di Vidio juga menjadi bukti bahwa tayangan ini berkualitas, baik dari sisi substansi ceritanya maupun visual yang ditampilkan,” pungkas Doni.

Sementara itu Managing Director Vidio Hermawan Sutanto mengungkapkan kerjasama penayangan dokumenter Neptune TV untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagai pemain lokal yang berhasil memimpin di pasar Over-The-Top (OTT) video streaming Indonesia, Vidio bangga dengan teknologi dan platform buatan anak bangsa. 

“Kami senang bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyajikan konten dokumenter lokal yang bermanfaat dan menghibur. Film dokumenter ini menampilkan kekayaan laut Indonesia, keanekaragaman biota laut, serta potensi sektor perikanan Indonesia, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggagas lima program ekonomi biru sebagai roadmap tata kelola kelautan dan perikanan nasional. Kelimanya dimulai dari perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan di darat, pesisir, dan laut, pengawasan dan pengendalian pesisir dan pulau pulau kecil, serta pengentasan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.


Sumber : kkp web


Senin, 05 Mei 2025

Animo Pendaftar Tinggi, Penerimaan Taruna/i Baru KKP Masih Dibuka

Minat masyarakat melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan terus menunjukkan tren positif. Hingga 30 April 2025, jumlah pendaftar satuan pendidikan tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tercatat mencapai 2.287 pendaftar dengan kuota penerimaan sebanyak 1.650 orang.

Penerimaan taruna/taruni tahun ajar 2025/2026 kembali difokuskan kepada anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, yakni anak nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, serta pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

"Kami mengapresiasi antusiasme para calon taruna, dan berkomitmen menyiapkan pendidikan vokasi yang adaptif, inovatif, serta berorientasi pada kebutuhan industri masa depan," ujar Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi di Jakarta, Jumat (2/5).

Ribuan pendaftaran tersebar di sepuluh kampus politeknik kelautan dan perikanan dan 1 akademi komunitas. Sebaran kampus itu yakni Politeknik AUP Jakarta, Politeknik KP Pangandaran, Politeknik KP Sorong, Politeknik KP Bitung, Politeknik KP Dumai, Politeknik KP Bone, Politeknik KP Sidoarjo, Politeknik KP Jembrana, Politeknik KP Karawang, Politeknik KP Kupang, dan  AK-KP Wakatobi.

Nyoman melanjutkan, kebutuhan dunia terhadap pangan laut yang aman, berkelanjutan, dan berkualitas juga mendorong pemerintah untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor KP. Pendidikan vokasi menjadi pilar utama dalam membangun generasi profesional yang mampu mengelola sumber daya perikanan dan kelautan secara bertanggung jawab.

*Jaga Integritas*

Sejalan dengan peningkatan kualitas, BPPSDM KP juga menegaskan komitmen menjaga integritas dalam proses rekruitmen. Seluruh proses penerimaan taruna baru dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Selain itu, penguatan budaya organisasi tanpa kekerasan (zero tolerance to violence), perundungan, maupun diskriminasi menjadi prioritas utama.

"Kami terus memperkuat sistem pembinaan karakter di seluruh satuan pendidikan. Kami ingin memastikan bahwa setiap pendaftar didik tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan mendorong potensi terbaik mereka," tegas Nyoman.

Proses seleksi penerimaan taruna baru tahun ini meliputi seleksi administrasi, ujian akademik, tes kesehatan, hingga wawancara, dengan mengedepankan nilai-nilai transparansi dan meritokrasi. Pendaftaran masih dibuka hingga 31 Mei 2025. Informasi lengkap mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi https://pentaru.kkp.go.id.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional, khususnya melalui implementasi program ekonomi biru.



Sumber : kkp web