SIARAN PERS
KKP DORONG KEMANDIRIAN PAKAN IKAN NASIONAL
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menguatkan komitmen untuk terus meningkatkan produksi pakan ikan sebagai upaya mendorong kemandirian pakan ikan nasional. Salah satu upaya strategis yang ditempuh yakni melalui kerjasama dengan Asosiasi Produsen Pakan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak). Kerjasama dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pakan mandiri. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam audiensi dengan para Produsen Pakan di Kantor KKP siang tadi, Jum’at (13/02).
Menurut Susi, saat ini posisi pendapatan masyarakat pembudidaya ikan belum bisa setingkat pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM). Pendapatannya masih dalam level buruh yang hanya mendapat 20 persen saja dari total nilai produksi. Hal itu disebabkan masih tingginya biaya operasional akibat tingginya harga pakan ikan. “Semestinya para pembudidaya tersebut bisa mendapatkan 35 hingga 40 persen”, ungkap Susi.
Terkait hal ini, Susi mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab KKP dan produsen pakan sebagai fasilitator. Oleh karena itu, para produsen pakan diharapkan untuk bisa menurunkan harga pakannya. “Jadi jika harga pakan ikan sepuluh ribu rupiah total output mereka paling tidak 15 sampai 16 ribu, ini harus jadi tanggung jawab kita sebagai fasilitator”, kata Susi.
Selain itu, menurut Susi, protein hewani yang berasal dari ikan harus menjadi bagian dari ketahanan pangan. Sehingga sumber pangan bangsa Indonesia bukan cuma berasal dari karbohidrat dan sayuran saja. “Sumber protein bisa dipenuhi dari ikan dan harganya pun lebih terjangkau, makanya saya bersama staf di KKP terus berupaya mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional”, ungkap Susi.
Lebih lanjut Susi juga menjelaskan, tambahan anggaran dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 400 Miliar akan digunakan untuk program pengelolaan perikanan budidaya. “KKP ingin bekerja sama menunjang program pemerintah atas program swasembada di semua sektor termasuk pakan mandiri dari pada para pembudidaya. Kita mau membantu supaya margin para pembudidaya itu tidak lagi tipis”, kata Susi.
Dari hasil audiensi yang dilakukan, KKP dan APPI sepakat untuk menurunkan harga pakan ikan budidaya sebesar Rp 1.000,- per kg. Hal ini dilakukan karena tingginya harga pakan ikan yang masih belum bisa membantu posisi para petani dan pembudidaya ikan untuk berkembang. “Untuk itulah kita sepakat asosiasi memberikan insentif 1000 rupiah perkilo penurunan harga pakan. Berarti, kalau sebelumnya petani budidaya membeli dengan harga Rp 9.000 sekarang ini menjadi Rp 8.000 harganya, untuk pakan lele dan ikan air tawar lainnya”, kata Susi.
Selain itu, dalam tiga bulan kedepan KKP akan terus menargetkan penurunan harga pakan ikan secara bertahap, hingga mencapai harga Rp 3.000-. “Turun seribu bulan ini, Maret dua ribu, April harus bisa turun sampai tiga ribu, demi Indonesia pak”, tutup Susi kepada para Produsen Pakan.
Jakarta, 13 Februari 2015
Kepala Pusat Data Statistik dan Infromasi
Lilly Aprilya Pregiwati
Narasumber :
1. Slamet Soebjakto
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya;
2. Lilly Aprilya Pregiwati
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi
0 comments:
Posting Komentar