Salah
satu proses dalam pembuatan tahu tuna adalah proses penggorengan. Alat yang biasa
digunakan untuk proses penggorengan tahu tuna adalah tungku dan wajan besar
dengan bahan bakar menggunakan kayu bakar seperti disajikan pada gambar 1. Dengan
alat tersebut masih terdapat beberapa kendala diantaranya distribusi panas yang
tidak merata sehingga kematangan tahu tidak optimal, kapasitas penggorengan dan
tempat penirisan terbatas sehingga kapasitas produksi kecil. Oleh karena itu diperlukan
peralatan penggorengan yang dapat mendukung pengembangan produk tahu tuna sehingga
dapat meningkatkan efisiensi produksi dan peningkatan mutu produk.
Gambar 1. Alat
penggorengan tahu tuna oleh UMKM
|
Gambar 2. Deep fryer hasil rancang bangun LRMPHP
|
Pada tahun 2014 dan 2015 LRMPHP telah mengembangkan
model alat penggorangan dengan metode deep
frying. Deep frying adalah metode
menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian makanan yang
digoreng terendam di dalam minyak panas. Deep
frying diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak ada air
yang digunakan dalam proses memasak tersebut. Deep frying banyak digunakan untuk mendapatkan hasil penggorengan
yang optimal. Alat yang digunakan pada metode penggorengan ini adalah alat deep fryer 2 kolom seperti disajikan
pada gambar 2. Alat ini terbuat dari bahan stainless
steel yang food grade sehingga
aman untuk pengolahan makanan. Alat ini terdiri dari 2 kolom yang masing-masing
dilengkapi tray peniris sehingga
kapasitas penggorengan menjadi lebih besar. Bahan bakar menggunakan gas LPG
sehingga mempermudah kontrol bahan bakar dan pengoperasiannya. Selain itu juga
dilengkapi thermometer dan thermostat untuk mengontrol suhu minyak
goreng.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa model
alat deep fryer 2 kolom memiliki
kapasitas penggorengan 50 – 60 tahu per kolom. Diperoleh suhu penggorengan
optimum penggorengan pada kolom 1 sebesar 140oC dan pada kolom 2 sebesar 170oC.
0 comments:
Posting Komentar