engembangan lele sistem bioflok di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dok. Humas DJPB |
KKPNews, Sukabumi – Dalam kunjungan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (9/9), selain melakukan tebar benih ikan minapadi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) juga berkesempatan melakukan tebar perdana bantuan budidaya lele sistem bioflok, di Pondok Pesantren Al Ghifari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengapresiasi atas keseriusan pesantren dalam melakukan budidaya lele bioflok. Dia juga optimis panen lele perdana bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan mendatang. Selain itu, dengan ukuran tebar 7-8 cm diharapkan dapat mengurangi kematian.
Diutarakan Slamet bahwa lele menjadi komoditas yang familiar dibudidayakan masyarakat, sehingga pengembangannya perlu didorong melalui teknologi bioflok karena mampu menekan FCR (konversi pakan) menjadi 0,8- 1 dari semula 1,6. Slamet mengharapkan pemeliharaan ini dapat dilakukan oleh santri dan dikelola koperasi. Selain itu, dia juga berharap agar pesantren mampu mengembangkan bantuan ini menjadi beberapa unit sehingga kebutuhan gizi protein santri dapat terpenuhi. Pesantren juga diharapkan dapat membuat pakan mandiri yang akan menghemat biaya produksi sehingga keuntungan akan meningkat.
Slamet berharap, keberadaan percontohan lele bioflok di pesantren dapat menjadi sarana belajar para siswa/santri. Baik belajar ikan secara biologis, lingkungan dan kualitas airnya, maupun ekonomi. (Humas DJPB).
Sumber : KKP News
0 comments:
Posting Komentar