Panel Surya untuk Ice Maker |
Untuk mengantisipasi
pertumbuhan kebutuhan energi
listrik
nasional dan keterbatasan ketersediaan sumber daya alam berbasis fosil maka diterbitkan
Kebijakan Energi Nasional (KEN). Energi
listrik terbarukan bisa dalam
bentuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan
mikrohidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik
tenaga angin (PLTB), pembangkit listrik biomassa, dan pembangkit listrik tenaga
panas bumi (PLTPB). Potensi
energi alternatif dan terbarukan tersebut cukup banyak namun belum dimanfaatkan
secara optimal. Pada tahun 2025 diharapkan peran energi
terbarukan akan mencapai sekitar 5% dari keseluruhan kapasitas pembangkitan
listrik nasional. Peran PLTS diharapkan dapat menyumbang sebesar 800 MW dengan
pertumbuhan sekitar 40 MW per tahun (Kumara, 2010).
Sebagai
institusi riset, LRMPHP telah melakukan penelitian tentang perancangan sistem
hibrid pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan PLN untuk mesin
pembuat es (ice maker). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui beban daya PLTS yang dibutuhkan, kebutuhan dan spesifikasi
panel surya (photo voltaic), baterai,
alat pengatur pengisian baterai (charge
controller) dan
alat pengubah arus searah menjadi arus bolak-balik (inverter). Metode yang digunakan
yaitu analisis atau perhitungan teorotis untuk menentukan beban energi yang
diperlukan oleh ice maker,
perhitungan daya dalam waktu pemakaian (Watt
hour) yang mampu disediakan oleh PLTS hibrid, seleksi panel surya dan bahan
lainnya yang akan digunakan berdasarkan material dan spesifikasinya. Kondisi
awal (initial condition) yaitu ice maker dengan kapasitas sampai dengan
200 kg es/ hari dengan daya 760 watt. Ice
maker yang digunakan merupakan jenis flakes
ice maker, atau penghasil es berbentuk serpihan atau serut (flakes) yang diperuntukkan bagi
pengepul atau pedagang ikan skala kecil dengan konsumsi daya listrik
yang rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk desain
8
jam operasional dengan penggunaan 50% PLTS sebesar 6080 Wh diperlukan spesifikasi
dari komponen sebagai berikut : 1) Tujuh buah panel surya dengan kapasitas per
buah sebesar 200 Wp, 2) Jenis panel surya yang digunakan yaitu polycristalline, 3) Kapasitas baterai
100 Ah, 48 volt, 4) Jenis aki yang digunakan yaitu aki kering, 5) Kapasitas
arus charge controller lebih besar
dari 15,83 A, 6) Tegangan keluaran pada charge
controller sebesar 48 volt, 7) Jenis charge
controller yang digunakan yaitu Pulse
Width Modulator (PWM) Controller,
dan 8) Spesifikasi inverter yang digunakan yaitu : tegangan masuk 48 volt DC,
tegangan keluar 220 volt 1 phase, input lebih besar dari 15,83 A, gelombang
output adalah gelombang sinus murni (jenis Pure
Sine Wave Inverter).
Sumber : Prosiding KSNTTG LIPI 2016
0 comments:
Posting Komentar