Dok. Humas DJPB |
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan gerakan pakan mandiri mampu dongkrak pendapatan pembudidaya. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam ajang Seminar Outlook Perikanan 2018 di Hotel Holiday In, Jakarta, Rabu (28/2).
Slamet menyampaikan, capain indikator mikro ekonomi subsektor perikanan budidaya yang bisa terlihat yakni perbaikan nilai usaha pembudidaya ikan (NTUPi) yang tahun ini mencapai 111,26 atau naik 1,7 persen dari tahun 2016 yang lalu. Angka ini menandakan usaha budidaya semakin efisien.
“Nilai NTUPi naik dari semula tahun 2016 sebesar 109,56 menjadi 111,26 di tahun 2017. Ini karena salah satunya dipicu oleh dampak dari penggunaan pakan mandiri yang secara langsung menekan biaya produksi dan meningkatkan nilai tambah keuntungan pambudidaya ikan,” jelas Slamet.
Slamet mengakui, sejak dicanangkan mulai tahun 2015 lalu, program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) memang tidak 100 persen berhasil sempurna. Masih ada beberapa kendala yang masih dihadapi sebagian kecil Kelompok Pakan Mandiri (Pokanri). Kendala tersebut secara umum yakni minimnya akses bahan baku berkualitas dan ketersediannya secara kontinyu sesuai kebutuhan.
Namun demikian, Slamet memastikan kendala tersebut sedang ditangani dengan mendekatkan sumber bahan baku ke sentra pakan mandiri. KKP akan bekerja sama dengan BUMN dan Pemda untuk memfasilitasi jaminan ketersediaan bahan baku lokal berbasis protein nabati seperti PKM kelapa sawit, limbah tepung tapioka, tepung kelapa, dan lainnya. Slamet juga memastikan bahwa kandungan protein pakan mandiri telah sesuai dengan SNI.
“KKP tahun ini memulai menata sistem logistik pakan untuk memperbaiki supply chain-nya. Kita akan petakan sumber bahan bakunya dan nanti bisa terkoneksi dengan Pokanri,” imbuh Slamet.
“Idealnya ada kelompok khusus penyedia bahan baku di setiap sentra produksi yang secara langsung bermitra dengan Pokanri ini. Jika ini terbangun di setiap sentra budidaya, maka aksesibilitas pembudidaya terhadap ketersediaan pakan akan semakin mudah,” pungkasnya.
Dalam rangka mendukung kegiatan program pakan mandiri tersebut, LRMPHP pada 2018 sedang melakukan Penelitian Pembuat Mesin Pakan Ikan Skala UKM. Penelitian tersebut terbagi dalam tiga subkegiatan yaitu Identifikasi dan Kompilasi Formula Pakan Ikan, Rancang Bangun Alsin Pembuat Pakan Ikan dan Uji Kinerja Alsin Pembuat Pakan Ikan dan Mutu Produk.
Sumber : KKP News
0 comments:
Posting Komentar