Pabrik Pakan Milik KKP Siap Beroperasi. (Humas DJPB) |
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pabrik pakan ikan
skala medium siap beroperasi tahun ini. Pabrik pakan yang dibangun pada lahan
seluas 7.000 m2 dirancang untuk memproduksi pakan terapung
dengan kapasitas optimum 1 – 1,2 ton per jam atau mampu mensuplai kebutuhan
pakan optimal minimal 3.450 ton per tahun.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam
keterangannya mengatakan bahwa pabrik pakan ini ditargetkan untuk memenuhi
kebutuhan pakan ikan air tawar dan laut khususnya bagi pembudidaya ikan di
wilayah priangan timur dan sekitarnya seperti Garut, Ciamis, Tasikmalaya,
Pangandaran, dan Cilacap.
Terkait pengelolaan ke depannya, Slamet mengatakan akan menunjuk
UPT Ditjen Perikanan Budidaya yang memang sudah kompeten dalam bidang pakan
ini. Dalam hal ini menurutnya kemungkinan bisa Balai Besar Perikanan Budidaya
Laut (BBPBL) Lampung, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)
Sukabumi, atau Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Slamet juga tengah menyiapkan mekanisme terkait dengan standar
harga yang nantinya diberlakukan di pasar. Nantinya menurut Slamet penetapam
harga akan melalui Surat Keputusan Dirjen. Ini penting untuk memastikan harga
bisa terjangkau.
“Tentu kami akan mendorong agar harga pakan ini bisa terjangkau
dan kualitas tetap terjaga. Tujuan awal kami khan bagaimana meningkatkan
efisiensi produksi yang saat ini jadi kendala utama. Jadi kehadiran pabrik
pakan skala medium ini, diharapkan akan lebih luas menjangkau kebutuhan para
pembudidaya ikan dan menekan biaya produksi budidaya minimal 30 persen,” tuturnya.
Ditanya masalah jaminan kualitas dan ketersersediaan bahan baku,
dirinya memastikan kualitas produk pakan akan terjamin dan mengacu pada SNI
yang sudah ada. Untuk jaminan bahan baku, ia juga memastikan selama ini tidak
ada kendala, artinya bahan baku tetap tersedia.
“Untuk bahan baku saya rasa tidak jadi soal, nanti kita akan coba
untuk menata logistiknya agar ketersediaannya terus terjamin, tentunya dengan
kualitas baik. Hal penting, kami tidak lagi menggantungkan pada sumber bahan
baku impor. Kita akan create bagaimana potensi bahan baku lokal
yang ada punya performance yang baik bagi efesiensi pakan. Ini
tujuan kami,” pungkas Slamet.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat tahun 2019 kebutuhan
pakan ikan dan udang diperkirakan hingga mencapai 10,8 juta ton. Sementara itu,
produksi pakan mandiri tahun 2017 tercatat sekitar 26.546 ton.
Sumber : kkpnews
0 comments:
Posting Komentar