Sejumlah kegiatan berupa pameran, talkshow, dan side event dalam bentuk sharing sessiondengan para
pakar dan praktisi lingkungan dihelat sebagai bagian dari rangkaian festival.
Kegiatan pameran yang berlangsung selama festival menampilkan berbagai
publikasi dan informasi terkini seputar keberhasilan dalam sektor kelautan dan
perikanan. Di antaranya, teknologi budidaya perikanan terkini, konservasi
sumber daya alam, pencapaian kinerja KKP selama 4 tahun, hasil temuan BMKT,
informasi terbaru tentang perubahan iklim, hasil riset unggulan, dan
pengelolaan terumbu karang.
Memandu talk show bertajuk ‘Membumikan Konsep Laut sebagai Masa
Depan Bangsa’, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbagi kisah
tentang pencapaian KKP dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai poros maritim dunia lewat tiga pilar utama yaitu kedaulatan,
keberlanjutan, dan kesejahteraan. Tiga pilar tersebut diturunkan lewat sejumlah
kebijakan seperti moratorium kapal ikan asing, yang kemudian berdampak pada
keseluruhan ekosistem perikanan Indonesia secara berkesinambungan.
“Setelah 488 kapal ditenggelamkan, ekonomi perikanan Indonesia,
neraca perdagangannya yang tadinya nomor buntut, sekarang sejak 2015 nomor 1 di
Asia Tenggara. Poros kemaritiman itu bisa kita buktikan. Sekarang, ekonomi
perikanan kita leading,” ucap Menteri Susi disambut tepuk tangan sekitar 5.000
peserta yang hadir.
Bertindak sebagai host acara talkshow,
Menteri Susi juga berbagi informasi seputar upaya pengelolaan sampah dan
penghentian penggunaan plastik yang berlebihan di wilayah laut Indonesia dengan
para narasumber yang hadir. Di antaranya adalah Hamish Daud (Indonesian
Ocean Pride), Melati Wijsen (Bye-Bye Plastic Bag), Swietenia
Puspa Lestari (Divers Clean Action), I Gusti Bagus Mantra (Yayasan
Karang Lestari), Istiqomah (pengrajin limbah plastik asal Demak), Mayor Laut (P)
Yan Sembiring TNI-AL (Komandan Kapal Patroli TNI AL yang menangkap kapal
pencuri ikan Hua Li 8), dan Samson (Kapten Kapal Pengawas Perikanan Macan 01).
Menteri Susi mengapresiasi dan mengajak lebih banyak lagi para
pihak yang telah menjadi penjaga-penjaga laut, baik lewat pengawalan isu sampah
di laut, maupun upaya konservasi karang dan mengamankan kedaulatan wilayah
perairan Indonesia. Menurutnya, Indonesia tidak hanya membutuhkan orang-orang
yang bertindak semata, melainkan digerakkan atas kesadaran dan kepedulian untuk
menyebarkan kepedulian itu kepada orang-orang sekitar.
“Kita perlu orang yang mempunyai do dan care.
Kalau orang Indonesia yang pintar ini melakukan dua hal ini, not only care but do, not only do but also care,
itu pasti negara kita akan maju,” pesan Menteri Susi.
Dalam festival ini, KKP bersama UNPAD juga melakukan peresmian
program studi (prodi) Magister Konservasi Laut di Kampus UNPAD. Peresmian
dilakukan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), dan Rektor UNPAD Prof. Dr. med. Tri
Hanggono Achmad, dr.
“Kami ingin menempatkan laut kita sebagai wajah negara kita sekuat
mungkin dengan pendekatan akademik,” ujar Rektor UNPAD Prof. Dr. med. Tri
Hanggono Achmad, dr. dalam sambutannya.
Sementara itu, Ridwan Kamil menyampaikan apresiasinya atas
pencapaian-pencapaian KKP di bawah kepmimpinan Menteri Susi. Ia berharap bahwa
keberhasilan KKP yang meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap kelautan
dapat diapresiasi oleh para milenial sesuai dengan kontribusi yang dapat mereka
berikan sesuai porsinya.
Untuk wilayah Jawa Barat, Emil telah menyiapkan sejumlah rencana
untuk mendukung pengembangan wilayah kelautan secara merata di Indonesia.
“Kami melihat Jawa Barat sebagai potensi yang sangat besar. Kita
di utara punya garis pantai sepanjang 354 KM, di selatan, kita memilki garis
pantai 398 KM. Dan kami sudah berkomitmen, Jawa Barat dalam lima tahun ke depan
akan banyak fokus meningkatkan pengembangan di Jawa Barat Selatan yang selama
ini mengalami ketimpangan pembangunan. Salah satu visinya sudah kita masukan
dalam rencana tata ruang. Kita akan membangun jalur kereta api di sepanjang
pantai selatan. Mudah-mudahan ini akan memberikan kemudahan akses, baik
logistik, manusia, maupun pariwisata,” ujar Emil.
Bersamaan dengan acara ini, KKP juga menyerahkan pinjaman
permodalan usaha awal dari Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan
Perikanan (LPMUPKP) melalui program penumbuhan wirausaha baru (new
entrepreneur) kepada para alumni UNPAD guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Berbagai kegiatan ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat,
khususnya generasi millenial untuk melestarikan dan menjadikan sumber daya laut
sebagai masa depan bangsa.
Sumber : kkpnews
0 comments:
Posting Komentar