Bahan
baku bioetanol yang sering dimanfaatkan yaitu singkong, tebu, nira, sorgum,
nira nipah, ubi jalar, pisang kepok, dan sebagainya. Namun bahan baku tersebut
memiliki keterbatasan ketersediaan karena bersaing untuk kebutuhan konsumsi
manusia, selain itu bahan tersebut memerlukan lahan penanaman yang luas, dan
bioetanol yang diperoleh belum maksimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
bahan baku alternatif untuk pembuatan bioetanol, salah satunya dengan menggunakan
makroalga. Borines, de Leon, dan McHenry dalam Jurnal Renewable and Sustainable
Energy Reviews Volume 15, tahun 2011, menyatakan bahwa makroalga yang dapat
digunakan untuk bahan baku bioetanol yaitu makroalga dengan kandungan
karbohidrat tinggi seperti Sargassum,
Gracilaria, Prymnesium parvum, Euglena
gracilis, Gelidium amansii, dan Laminaria.
Peneliti
LRMPHP telah melakukan penelitian mengenai produksi bioetanol dari limbah
alginat dengan menggunakan kapang Trichoderma
viride. Produksi bioetanol tersebut terdiri dari empat tahap yaitu : pembuatan
limbah alginat, pemurnian selulosa dari limbah alginat, proses
hidrolisis enzimatis
yang berlangsung
selama 4
hari yang
dilanjutkan dengan proses fermentasi selulosa dari limbah alginat selama 3 hari. Salah satu tahapan yang
penting adalah proses hidrolisis enzimatisnya seperti ditunjukkan dalam Gambar
2.
Gambar 1. Limbah alginat hasil ekstraksi (Dok. Wullandari dan Erawan, 2012) |
Gambar 2. Diagram alir proses hidrolisis enzimatis selulosa dari limbah alginat dengan kapang Trichoderma viride (Dok. Wullandari dan Erawan, 2012) |
Menurut
Wullandari dan Erawan yang disampaikan dalam Prosiding Seminar Nasional Tahunan
IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Tingkat pertumbuhan T. viride-OD600 dapat dilihat
pada Gambar 5 dengan kisaran antara 0,0000-0,9744, dengan tingkat pertumbuhan T.
viride-OD600 tertinggi terjadi pada hari ke-4 (Gambar 4).
Sementara
itu, Total gula pereduksi (TGP) dapat dilihat kisaran nilainya antara
3,34-5,83% (b/b). Total gula pereduksi tertinggi terjadi pada hari ke-7 (Gambar
5). Aktivitas enzim CMCase
T. viride pada proses hidrolisis enzimatis selulosa dari limbah alginat dapat dilihat pada Gambar 6 dengan
kisaran antara 0,00-184,74 IU/mL substrat.
Gambar
4. Tingkat pertumbuhan T. viride-OD600 pada proses hidrolisis enzimatis
(Dok.
Wullandari dan Erawan, 2012)
|
Gambar
5. Total gula pereduksi (TGP) dari proses hidrolisis enzimatis (Dok.
Wullandari dan Erawan, 2012)
|
Gambar
6. Aktivitas enzim CMCase kapang Trichoderma viride
pada
proses hidrolisis enzimatis
(Dok.
Wullandari dan Erawan, 2012)
Penulis: Putri Wullandari, peneliti LRMPHP
|
0 comments:
Posting Komentar