FGD INTAN ALTIS-2 Di Kabupaten Cirebon |
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Inovasi Teknologi Adaptif Lokasi Perikanan (INTAN) tahun anggaran 2019 berupa Alat Transportasi Ikan Segar untuk Kendaraan Roda Dua (ALTIS-2) pada tanggal 16-17 Oktober 2019 di Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislakan) Kabupaten Cirebon. FGD dalam rangka pelatihan penggunaan dan pemeliharaan ALTIS-2, sekaligus pendistribusian kepada mitra/volunteer yang menjadi pelaku uji terap.
Hadir dalam kegiatan FGD, Kepala LRMPHP beserta Tim INTAN ALTIS-2, Kepala Dislakan Kabupaten Cirebon beserta jajarannya, Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) beserta Plt. Kabid. Riset SD Pemulihan Ikan dan TAL, Penyuluh Perikanan Dislakan Kabupaten Cirebon dan pelaku usaha perikanan yang menjadi mitra/volunteer kegiatan INTAN ALTIS-2.
Dalam sambutan pengantarnya, Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad, M.Sc menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dislakan Kabupaten Cirebon yang sudah memfasilitasi INTAN ALTIS-2 mulai dari awal pelaksanaan kegiatan hingga terselenggaranya FGD. “Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara LRMPHP, Dislakan Kabupaten Cirebon dan volunteer kegiatan INTAN ALTIS-2 sebagai mitra riset LRMPHP,” tuturnya. Disampaikan juga bahwa di Kabupaten Cirebon terdapat 9 orang volunteer yaitu 6 dari Kec. Losari, 2 dari Kec Suranenggala dan 1 dari Kec. Gunungjati.
Sementara itu, Kepala Pusriskan, Waluyo Sejati Abutohir, SH.,M.M, menjelaskan bahwa INTAN ALTIS-2 merupakan kegiatan uji terap atas riset teknologi yang sedang dikembangkan dan bukan merupakan program bantuan. Program uji terap cukup efektif untuk mendekatkan hasil-hasil riset dan inovasi kepada masyarakat, sedangkan paket bantuan banyak yang kurang berhasil karena seringkali banyak program bantuan dan kelompok penerimanya dibuat serba dadakan sehingga setelah paket diterima, kelompok penerimanya juga bubar. Untuk itu perlunya dibentuk kelompok-kelompok ditingkat propinsi, kabupaten dan kota yang melibatkan penyuluh karena penyuluh yang akan mendampingi setiap harinya.
Kepala Pusriskan juga menjelaskan bahwa selama ini penggunaan styrofoam untuk boks tempat ikan berpotensi mencemari lingkungan/perairan karena terbuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan/sulit terurai. “Indonesia saat ini sudah dicap sebagai negara yang lautnya menjadi tong sampah terjorok nomer 3 di dunia,” tutur Kepala Pusriskan. Oleh karena itu, hadirnya ALTIS-2 menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kepala Pusriskan berharap ALTIS-2 ini, kedepannya didorong untuk diproduksi masal dengan bekerjasama dengan Dirjen terkait. Dengan adanya INTAN ALTIS-2 ini diharapkan kuantitas dan kualitas ikan yang dijual meningkat serta dapat menjangkau daerah pelosok untuk mensukseskan program gemar makan ikan. Untuk itu kepada para penerima ALTIS-2 diharapkan menyampaikan data dan informasi terkait kinerja ALTIS-2 untuk pengembangan lebih lanjut.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Ita Rohpitasari M.Si selaku Kepala Dislakan Kabupaten Cirebon. Kepala Dislakan dalam sambutannya mengajak para penerima ALTIS-2 untuk memanfaatkan barang yang diamanahkan oleh pemerintah pusat melalui LRMPHP dan meminta untuk menyampaikan data dan informasi terkait ALTIS-2 baik kelebihan maupun kekurangannya. Kepala Dislakan berharap untuk tertib administrasi dan hukum, untuk itu ALTIS-2 tidak boleh dipindah tangankan. Dijelaskan bahwa penerima ALTIS-2 ini telah melalui evaluasi bersama dengan penyuluh sehingga harapannya tepat sasaran. Selama ini banyak paket bantuan dibidang kelautan dan perikanan belum optimal karena tidak melibatkan pemerintah daerah. Dengan adanya pelaksanaan INTAN ALTIS-2 di Kabupaten Cirebon ini diharapkan perekonomian masyarakat akan meningkat. Harapannya, ada lagi uji terap hasil riset lainnya mengingat Cirebon dengan garis pantai lebih dari 70 km memiliki potensi dibidang kelautan dan perikanan yang menjanjikan.
Pada pelaksanaan INTAN ALTIS-2 di Kabupaten Cirebon ini, rangkaian kegiatan telah dilaksanakan mulai survei bersama kepada calon mitra/volunteer hingga pelaksanaan FGD. Dalam FGD ini beberapa kegiatan yang diagendakan berupa brainstorming pelaksanaan kegiatan, pemberian materi terkait dengan petunjuk instalasi, penggunaan dan perawatan ALTIS-2, distribusi/penyerahan ALTIS-2, penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) ALTIS-2 dan diakhiri dengan instalasi ALTIS-2 pada kendaraan volunteer.
Pemberian materi terkait dengan petunjuk instalasi, penggunaan dan perawatan ALTIS-2 tersebut disampaikan oleh koordinator kegiatan INTAN ALTIS-2, Tri Nugroho Widianto, M.Si. Pada kesempatan ini dijelaskan dan dipraktekkan cara instalasi, penggunaan dan perawatan ALTIS-2 sesuai buku petunjuk/manual book ALTIS-2 yang sudah dibagikan kepada volunteer.
Rangkaian kegiatan pelaksanaan FGD INTAN ALTIS-2 di Kabupaten Cirebon diakhiri dengan instalasi ALTIS-2 pada kendaraan volunteer. Tim INTAN ALTIS-2 bersama para penyuluh perikanan dan volunteer ikut dalam instalasi ini. Sebelum penyerahan, dilakukan serah terima ALTIS-2 secara simbolis dari Kepala Pusriskan kepada Kepala Dislakan untuk selanjutnya diteruskan kepada volunteer. Pada serah terima ini dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) ALTIS-2 antara kedua belah pihak.
0 comments:
Posting Komentar