KKP melalui BRSDM menyelenggarakan Lomba dan Workshop Kewirausahaan Sektor KP |
Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menyelenggarakan Lomba dan Workshop
Kewirausahaan Sektor Kelautan dan Perikanan dengan tema ‘Mencetak Generasi
Milenial Unggul’, pada 12 Oktober 2019. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BRSDM
Sjarief Widjaja.
Kegiatan ini
terlaksana guna mewujudkan Nawacita Jokowi-JK, pada agenda prioritas ke-7.
Dikatakan bahwa pemerintah akan mewujudkan kedaulatan keuangan bagi nelayan,
pembudidaya ikan, dan pelaku usaha kelautan dan perikanan skala mikro dan kecil
dalam rangka memajukan sektor kelautan dan perikanan dengan bertumpu pada visi
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Potensi
sumber daya kelautan dan perikanan saat ini, sebagian besar belum dimanfaatkan
secara optimal untuk menciptakan lapangan usaha, menyerap tenaga kerja,
mengurangi kemiskinan dan meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Sempitnya
lapangan pekerjaan merupakan masalah yang belum terpecahkan, ditambah dengan
rendahnya penyerapan tenaga kerja oleh dunia usaha dan dunia industri yang
dikarenakan sumber daya manusia yang dimiliki tidak mempunyai keterampilan yang
memadai (unskill labour)," tutur Sjarief.
Atas landasan
tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen penuh dalam
peningkatan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Saat ini salah satu
usaha yang dilakukan KKP untuk meningkatkan jumlah wirausaha adalah memasukkan
kegiatan kewirausahaan kedalam mata pelajaran/mata kuliah baik pendidikan
menengah maupun pendidikan tinggi lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Program
kewirausahaan sudah dilakukan secara parsial pada satuan pendidikan kelautan
dan perikanan dan tahun ini merupakan tahun pertama kita menyelenggarakan Gelar
Kompetisi Kewirausahaan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan wirausaha muda," terang Sjarief.
Di samping
itu, sumber daya manusia yang dihasilkan diharapkan memiliki karakter unggul
dan memiliki kompetensi sehingga menjadi tenaga kerja profesional, memiliki
jiwa wirausaha yang kuat dan berkarakter baik, sehingga dapat menjadi kekuatan
bagi pengembangan dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan.
"Tantangan
di masa depan akan lebih berat. Tantangan-tantangan itu belum tentu dapat
dihadapi dengan sekedar pengetahuan dan hard skills yang diperoleh langsung
melalui pendidikan akademik namun juga diperlukan kompetensi dan ketrampilan
lain atau soft skill, seperti ketrampilan berkomunikasi, berorganisasi dan
kepemimpinan dan berbagai ketrampilan lain. Semua proses kreatif, inovatif dan
proaktif adalah modal besar yang mutlak dimiliki para lulusan untuk berhasil di
dunia nyata," tegasnya.
Selain itu,
angka literasi keuangan sektor kelautan dan perikanan baru mencapai 25-32
persen atau lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 36 persen. Hal
ini mengakibatkan nelayan dan masyarakat pesisir masih belum mengenal bank
dengan baik.
"Untuk
mengatasi kendala dimaksud, KKP membentuk Lembaga Pengelola Modal Usaha
Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) bidang
permodalan usaha kelautan dan perikanan. Diharapkan peserta gelar kompetisi
kewirausahaan hari ini dapat memperoleh bantuan modal usaha dari LPMUKP setelah
lulus dari satuan pendidikan kelautan dan perikanan," papar Sjarief.
Saat ini, 70
persen lulusan satuan pendidikan KP telah terserap dalam dunia usaha dan dunia
industri. Melalui kegiatan ini, BRSDM juga menargetkan minimal 10 persen dari
setiap lulusan pendidikannya untuk menjadi seorang entrepreneurship. Hal
tersebut didukung dengan sistem pembelajaran Teaching Factory (TEFA) link and
match dengan dunia usaha yang telah diaplikasikan dalam lima tahun terakhir
untuk menunjang pendidikan vokasi.
Dalam laporannya,
Kepala Pusat Pendidikan KP, Bambang Suprakto, menyampaikan bahwa peserta Gelar
Kompetisi Start Up Nasional berasal dari pemenang kompetisi kewiraushaan yang
dilaksanakan di satuan pendidikan KP, yang terdiri dari 14 kelompok dari
pendidikan tinggi KP (STP dan Politeknik KP) dan 11 kelompok dari pendidikan
menengah (SUPM).
"Selain
Gelar Kompetisi Start Up Nasional kami juga menyelenggarakan Workshop
Kewirausahan yang diikuti oleh siswa SMA dan mahasiswa Perguruan Tinggi
Nasional. Dalam kesempatan ini juga akan diberikan penghargaan kepada guru dan
dosen berprestasi di lingkungan KKP berupa penghargaan Adibakti Mina
Bahari," papar Bambang.
CEO Jurusanku,
Ina Liem, menyampaikan bahwa melalui acara ini, mengajak generasi milenial
untuk menoleh ke laut, menjadikan laut sebagai sektor yang menguntungkan.
"Sesuai dengan apa yang dikatakan Presiden, kita harus menghadap laut,
jangan mengeblakangi laut. Mari kita ciptakan SDM yang unggul dari sektor
KP," ucapnya.
Workshop
Kewirausahaan Sektor Kelautan dan Perikanan turut menghadirkan berbagai
narasumber, yakni Adi Lingson (CEO Juragan Kapal); Utari Octavianty (Co Founder
Aruna Indonesia); Jefry Pratama (UMG Idea Lab).
Produk yang
diikutsertaka dalam lomba kewirausahaan
diantaranya, Dori Rame Rice dan Genre Chips dari STP Jakarta; MIETIMI dan
Seabar dari Poltek KP Sidoarjo; Pembuatan Zink Anode dari Poltek KP Bitung;
Lampu Penarik Ikan dari Poltek KP Sorong; DJERUZU dan Jelly De Nipah dari
Poltek KP Pangandaran; Eco Fish Light dari Poltek KP Jembrana; Kepiting Gemuk
dalam Galon dari Poltek KP Bone; Tarunaku dan Mirai Food dari Poltek KP
Karawang; Mi Mangat dari SUPM Ladong; serta Alat Tangkap Gurita dari SUPM
Kupang.
Kegiatan ini
terselenggara atas inisiasi Pusat Pendidikan KP dan Jurusanku. Hadir dalam
kesempatan tersebut, Pejabat Eselon I lingkup KKP; Pejabat Eselon II, Eselon
III dan Eselon IV lingkup KKP; Kepala Satuan Pendidikan lingkup KKP;
Koordinator Entrepreneur Business Centre (EBC) satuan Pendidikan Kelautan dan
Perikanan; serta mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti
Universitas Padjajaran, Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, UPN
Veteran, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Gajah Mada, Universitas
Prasetiya Mulia, Universitas Negeri Yogyakarta, hingga Universitas Hasanuddin.
0 comments:
Posting Komentar