Salah satu cara teknologi penanganan
ikan di atas kapal adalah menggunakan RSW yaitu dengan mendinginkan air laut
yang akan digunakan untuk media pendinginan ikan. Metode ini dapat mengurangi
resiko kerusakan fisik ikan dan proses pendinginan dapat berlangsung dengan
cepat. Referegereted sea water
(RSW) dapat menggunakan sistem pendingin kompresi uap secara konvensional yang
terdiri dari komponen utama kondensor,
kompresor, refrigerant R-22, katup ekspansi dan aksesories cooling unit lainya.
Salah satu bagian penting dalam sistem
ini adalah desain evaporator yang memungkinkan penggunaan/aplikasi di atas
kapal dengan mudah. Salah satunya telah dikembangkan oleh Widianto dkk. yang
dimuat dalam Jurnal Pasca Panen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun
2018. Evaporator digunakan tipe bare tube
yang dipasang mengelilingi dinding palkah. Evaporator terdiri dari susunan pipa
dengan bahan tembaga yang berfungsi untuk mendinginkan langsung air laut di
dalam palkah seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Evaporator
tipe ini memudahkan dalam perawatan dan dapat menyerap panas udara dalam palka secara langsung. Screen ditambahkan untuk melindungi
evaporator dari kontak
langsung dengan produk. Screen
terbuat dari fiber berpori dengan diameter pori sebesar 15 mm. Air lautdalam palka didinginkan oleh
pipa-pipa evaporator sampai suhu air laut mencapai -1 0C. Desain
evaporator menggunakan pipa tembaga dengan tebal 1,6 mm, panjang 84 meter dan
diameter 5/8 inch. Salah satu hasil pengujian suhu evaporator pada palka
ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 1. Desain palka dan evaporator
Pada jam ke-8 suhu pipa evaporator telah mencapai -28oC,
sedangkan suhu air -0,8oC. Suhu air yang terukur adalah suhu air
pada posisi tengah, sehingga proses penyerapan kalor air secara konveksi
membutuhkan waktu cukup lama. Perpindahan panas dari air laut menuju
refrigerant melalui pipa evaporator sangat ditentukan oleh besarnya koefisien perpindahan total serta luas bidang
evaporator yang bersentuhan dengan air laut.
0 comments:
Posting Komentar