Metode pendinginan refrigerated
seawater (RSW) adalah
salah satu metode untuk mengurangi kemunduran mutu ikan
selama transportasi dan penanganan ikan di atas kapal.Sistem RSW memiliki
beberapa kelebihan seperti kerusakan fisik ikan yang relatif kecil serta suhu
yang lebih stabil dan merata. Komponen RSWmeliputirefrigeran/freon, kompresor,
kondensor, katupekspansi, evaporatordan sirkulasi airdinginRSWpada palka. Komponenyang
berfungsi untuk pendinginan air RSW adalah evaporator. Perancangan evaporator
yang tepat di kapal diperlukan sehingga efisien serta mudah dalam pemasangan
dan penggunaan/perawatan. Evaporator merupakan komponen penting mesin pendingin
yang berfungsi untuk mendinginkan beban pendinginan dan terjadi evaporasi
refrigeran. Pada perencanaan evaporator ini digunakan evaporator untuk
pendinginan air laut yang kemudian digunakan untuk mendinginkan beban
pendinginan. Proses evaporasi refrigeran terjadi di dalam evaporator dengan
adanya penyerapan kalor dari pendinginan air laut. Refrigeran yang berfase cair
mengalami evaporasi dan berubah menjadi fase gas pada kondisi temperatur
konstan, tetapi terjadi pula proses superheating.
Dalam pemilihan jenis evaporator, faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam perancangan evaporator adalah laju perpindahan panas
permukaan evaporator, metode penyuplaian refrigeran cair ke evaporator, kebocoran
refrigeran, ukuran dan berat yang disesuaikan dengan ruang/ukuran mesin,efek
pengotoran dan korosi pipa evaporator,biaya dan keamanandan perawatan evaporator.Rancangan evaporator
untuk aplikasi RSW yang sudah ada yaitu evaporator tipe bare tube dan tipe shell&tube.Evaporator
tipebare tubeadalah evaporator berbentukpipa polosyang dipasang pada
sekelilingdinding palka. Tipebanyak digunakan karena mudah dalam pemasangan,dapat
mendinginkan air dan udara dalam palka namun pipa mendapatkan tekanan dari
beban ikan ikan sehingga ada potensi bocor.Tipeshell and tubeberupatabung(shell) yang di dalamnya adapipa,airRSW
di dalam shelldidinginkan oleh freon di dalam pipa.Komponen evaporator shell and tube terdiri dari komponen
utama pipa di dalam, shell, tube sheet/penempat pipa, baffle/sekat,
partisi aliran pipa, sisi masuk dan sisi keluar fluida, head/penutup
depan dan belakang, serta support/komponen pendukung. Evaporator tipe shell and tubedigunakan dengan pertimbangan sebagai berikut
:
a.
Luas
permukaan yang dibutuhkan kecil.
b.
Penempatan
evaporator horizontal terhadap kapal.
c.
Koefisien
perpindahan panasnya besar.
d. Dilihat dari
konstruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan cukup mudah dan murah, dapat
juga dilakukan secara kimiawi.
Salah satu perancangan
termal evaporatorshell and tubeantara lain disampaikan olehFauzi tahun
2017yang dimuat dalamProsidingSemnaskan UGM Tahun 2017, terdiri dari beberapa
tahapan yaitu menentukan konsep desain RSW, menentukan/menghitung beban
pendinginan, melakukan analisis siklus pendinginan, dan melakukan perancangan
termal evaporator. Beban awal
pendinginan RSW pada kapal 10-15 GT dengan kapasitas ikan sampai 1,3 ton adalah
sebesar 4,07 kW berdasarkan penelitian Widianto et al (2016) ditambahdenganbeban sirkulasi pompa air laut. Fluida
yang didinginkan adalah air laut (salinitas 3,5%). Perancangan termal
evaporator menggunakan metode Kern. Rancangan konsep sistem RSW dengan siklus
refrigerasi kompresi uap sepeti pada
Gambar 1.
Sistem
kompresi uap mendinginkan air laut yang ditargetkan sampai suhu -1 ºC,
selanjutnya air laut dingin disirkulasikan untuk mendinginkan ikan di dalam
palkah. Sistem kompresi uap yang merupakan siklus aliran refrigeran terdiri
dari komponen utama evaporator, kompresor, kondensor, dan katup ekspansi
(Arora, 2006). Evaporator berfungsi untuk menyerap panas air laut sehingga
menjadi dingin, terjadi penyerapan panas oleh refrigeran . Kompresor untuk
menaikkan tekanan refrigeran pada tekanan yang ditentukan. Kondensor untuk
membuang panas sampai suhu yang ditentukan. Sedangkan katup ekspansi berfungsi
untuk menurunkan tekanan. Dengan turunnya tekanan, maka suhu refrigeran juga
turun sesuai yang ditargetkan. Refrigeran (fluida pendingin) yang dinilai cocok
untuk aplikasi sistem refrigerasi diatas kapal adalah refrigeran - 22(R-22). R-22 paling tepat digunakan karena memiliki
titik uap yang rendah -40,8 0C, kalor laten lebih tinggi, murah dan
mudah didapat, tidak beracun, mudah terdeteksi jika mengalami kebocoran, aman
digunakan serta tidak mudah terbakar.
Hasil
rancangan evaporator yang dihasilkan berupa shell&tube
4 pass dengan luas permukaan perpindahan panas 1,015 m2, diameter shell 150 mm dengan panjang 850 mm,
serta pipa diameter 15,875 mm sejumlah 24 buah berbahan tembagadigambarkanseperti
pada Gambar 2 dan 3. Rancangan ini
kompak dan fleksibel seingga dapat dipasang dengan baik pada kapal 10-15 GT.
Selain itu pembersihan bagian dalam pipa dan shell juga mudah. Pemasangan
evaporator yang dapat diposisikan horizontal juga lebih stabil di atas kapal.
Rancangan evaporator shell and tube ini dapat menjadi salah satu alternatif
yang dapat dipakai sebagai aplikasi RSW di atas kapal 10-15 GT. Bila
dibandingkan dengan rancangan yang sudah ada yaitu jenis bare tube/pipa polos yang dipasang melingkari palka maka jenis shell and tube memiliki beberapa
kelebihan antara lain lebih kompak, potensi kerusakan/kebocoran pipa lebih kecil
karena tidak terkena beban ikan, ruangan palka lebih besar dan perawatan lebih
mudah.
0 comments:
Posting Komentar