Memelihara ikan hias banyak
manfaatnya. Mulai sekedar hobi, pelepas stress hingga yang sengaja serius
digeluti untuk mendatangkan pundi-pundi. Beberapa hal yang mutlak diperhatikan
saat memelihara ikan hias, yaitu kualitas air kolam atau akuarium dan pakan
ikan. Selain kualitas pakan, hal lain yang harus diperhatikan adalah pemberian
pakan. Metode pemberian pakan ada dua yaitu sekenyangnya (ad satiation)
dan sesuai dengan perhitungan kebutuhan pakan berdasar berat tubuhnya (ad
libitum). Berat pakan yang diberikan pada metode ad libitum adalah
3-5% berat tubuh per hari. Pakan diberikan 3-4 kali sehari, baik metode ad
satiation maupun ad libitum. Pemberian pakan yang
berkali-kali dalam sehari ini seringkali merepotkan. Belum lagi jika lupa,
malas atau diharuskan untuk pergi ke luar kota selama beberapa hari dan tidak
ada yang memberi pakan. Ikan yang kelaparan akan stress dan mudah terserang
penyakit. Khusus pada ikan hias, dapat menyebabkan perubahan warna sehingga
tidak menarik lagi. Autofeeder hadir untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Autofeeder adalah alat yang diletakkan
diatas kolam atau akuarium, berguna untuk menampung pakan ikan dan
melepaskannya pada waktu tertentu dan dalam jumlah tertentu. Secara umum,
diagram autofeeder dapat dilihat pada Gambar 1.
|
Gambar 1. Diagram autofeeder |
Waktu pemberian pakan dan berapa
banyak pakan yang diberikan dapat diatur melalui panel kontrol. Jumlah pakan
yang diberikan dihitung berdasarkan berat tubuh ikan yang berarti metode yang
digunakan adalah ad libitum. Beberapa alat autofeeder komersial ditunjukkan pada Gambar 2 (a) dan 2 (b). Perbedaan kedua alat tersebut
terletak pada dimensi dan kapasitas penampung pakan. Gambar 2 (a) memiliki
dimensi yang besar dikarenakan kapasitas penampung pakan yang lebih besar
sehingga cocok digunakan untuk kolam, sedangkan pada Gambar 2 (b) memiliki dimensi
kecil dan dilengkapi dengan penjepit yang cocok diaplikasikan untuk akuarium.
|
Gambar
2 (a). Autofeeder ukuran besar untuk kolam |
|
Gambar 2 (b). Autofeeder ukuran kecil untuk akuarium |
Penulis : Iwan M. Al Wazzan,
Peneliti LRMPHP
0 comments:
Posting Komentar