Daun ubi jalar (Foto : Manfaatku.id) |
Keberhasilan transpostasi ikan hidup menggunakan sistem tertutup dapat dilihat dari SR (sintasan) yang tinggi, yang salah satu faktor pengendali adalah kualitas air selama pengiriman. Berbagai cara dilakukan dalam rangka mengkondisikan air selama pengangkutan agar tercipta kondisi yang ideal. Agar terciptanya kondisi yang baik pada media pengangkutan ikan maka diperlukan perlakuan khusus yang tidak berbahaya dan tidak mengandung efek samping bagi ikan. Perlakuan khusus ini berupa penambahan zat-zat tertentu yang mudah didapat dan tentunya dapat meningkatkan angka kelulushidupan ikan selama pengangkutan.
Salah satu zat yang biasa ditambahkan adalah perasan daun ubi jalar. Salah satunya adalah penelitian Angraini dkk., yang dimuat dalam Jurnal Bappeda tahun 2016. Pada daun ubi jalar terkandung zat kimia berupa saponin, flavonoid, dan polifenol. Kandungan kimia ini sangat bagus untuk pakan ikan karena menambah nafsu makan dan kekebalan terhadap penyakit, selain itu juga bermanfaat sebagai pencegah stres ikan selama proses pengangkutan. Mengenai penggunaan daun ubi jalar sebagai bahan herbal yang dapat mencegah stres ikan selama proses pengangkutan. Pada penelitian tersebut dilakukan penentuan dosis optimal yang dilakukan dengan 4 (empat) perlakuan yang terdiri dari : A. Pemberian perasan daun ubi jalar dengan berat 100 gram/kantong, B. Pemberian perasan daun ubi jalar dengan berat 120 gram/kantong, C. Pemberian perasan daun ubi jalar dengan berat 140 gram/kantong dan D. Tanpa perasan daun ubi jalar (kontrol). Pengujian dilakukan menggunakan benih ikan mas ukuran 5-8 cm sebanyak 200 ekor yang dimasukkan dalam kantong plastik yang berisi air sebanyak 8 L kemudian ditambahkan oksigen murni sebanyak 2/3 volume plastik. Simulasi transportasi dilakukan selama 8 jam. Pemberian dosis daun ubi jalar yang berbeda pada pengangkutan ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dalam waktu 8 jam memberikan pengaruh yang nyata terhadap kelulushidupan dan tingkah laku ikan mas. Tingkat kelulushidupan cenderung menurun seiring dengan meningkatnya dosis daun ubi jalar. Kelulushidupan terbaik terdapat pada perlakuan pemberian dosis 100 gram/kantong dengan nilai kelulushidupan (SR) 99%.
Penelitian lainya dilakukan oleh Perdi Afriansyah dkk., yang dimuat dalam Jurnal Mina Sains tahun 2016. Pada penelitian tersebut dilakukan penggunaan tepung gandum sebagai sumber karbon pada pengangkutan benih ikan Nila (Oreochromis niloticus). Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui berapa kadar tepung terigu yang dipergunakan pada transportasi benih nila berukuran 3-5 cm dalam transportasi sistem tertutup sebanyak 400 ekor per wadah plastik, yang memberikan sintasan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan 6 g terigu pada transportasi ikan nila dengan kepadatan 400 ekor dalam 5 liter air selama 10 jam memiliki nilai SR tertinggi, yaitu sebesar 96,75 %. Hal ini didukung dengan mutu air DO, CO2, pH, suhu dan NH3 yang masih pada batas ikan untuk hidup.
Penulis : Tri Nugroho W., Peneliti LRMPHP
0 comments:
Posting Komentar