Konsumsi
air rendah, kebutuhan area kecil dan dampak lingkungan minimal merupakan alasan
para pembudidaya ikan dan udang menggunakan Recirculating
Aquaculture System (RAS) atau budidaya dengan sistem resirkulasi.
Pembudidaya juga ingin menerapakan biosecurity
yang ketat untuk menghindari penyakit pathogen
sehingga mereka mengontrol ketat kualitas air dalam kolam. Penggunaan air
buangan dari kolam pemeliharaan setalah proses purifikasi baik fisik maupun
biologi secara umumnya akan menghemat 90% dibandingkan sistem budidaya
konvensional selain itu juga akan menurunkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
Pemindahan
air atau sirkulasi air dalam RAS umumnya menggunakan bantuan pompa sentrifugal.
Pompa menyumbang biaya operasi cukup besar dalam praktek budidaya ikan
intensif. Oleh karena itu pendekatan sederhana dan murah ialah dengan
menggunakan “Airlift System”. Airlift digunakan di kolam budidaya ikan
agar air dikolam terus menerus tersirkulasi dan menambah kandungan oksigen
dalam air, selain itu Airlift juga
berguna untuk pengolahan limbah kolam yaitu memindahkan air dan lumpur (suspended solid) dari bak pengendapan
akhir kembali ke bak aerasi.
Komponen
utama Airlift adalah pipa PVC, selang
aerasi dan pompa udara. Pipa dipasang vertikal dengan ukuran menyesuaikan
kedalaman air kolam. Bagian pangkal pipa dipasang selang dan aerator dan bagian
ujung dibuat terbuka dan dipasang pengatur arah air. Sistem kerja dari Airlift adalah air maupun campuran
padatan mengalir saat dialirkan udara pada dasar pipa vertikal penyusunnya dan
air akan terangkat bersama material pada lainnya menuju ujung pipa.
Penulis : Arif Rahman Hakim, Peneliti LRMPHP
0 comments:
Posting Komentar