Ikan Hias (Foto : gerava.com/29-jenis-ikan-cichlid-malawi-paling-populer-dan-gambarnya/ |
Melihat gambar akuarium, yang terbayang adalah indahnya dan beragamnya ikan hias air laut,
atau mungkin inget cendol dawet dari Bumiayu?. Dan ternyata ikan-ikan hias
tersebut adalah ikan air tawar yang berasal dari danau Melawai, Afrika.
Mengutip dari sumber https://gerava.com/29-jenis-ikan-cichlid-malawi-paling-populer-dan-gambarnya/,
salah satu jenis ikan hias yang terkenal adalah Mbuna. Mbuna adalah nama umum untuk sekelompok besar
ikan cichlid Afrika dari Danau Malawi dan merupakan anggota keluarga
haplochromine. Nama mbuna berarti “ikan karang” dalam bahasa orang-orang Tonga
di Malawi. Sesuai namanya, kebanyakan mbuna adalah cichlid yang hidup di antara
tumpukan batu dan di sepanjang pantai berbatu di Danau Malawi, berbeda dengan
utaka, cichlid yang hidup di perairan terbuka atau di pantai berpasir atau
substrat lunak.
Potensi ikan hias masih sangat besar untuk digarap dan
dikembangkan di Indonesia. Mengutip dari sumber Tempo.com, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi ikan
hias di 2020 sebanyak 1,8 miliar ekor. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,
Slamet Soebjakto mengatakan capaian nilai ekspor ikan hias Indonesia berpeluang
untuk terus digenjot. Menurutnya saat ini kontribusi ekonomi ikan hias terhadap
nilai ekspor produk perikanan mencapai 0,66 persen. Selain itu dari data BKIPM
menunjukkan bahwa dalam periode 2014-2017, lalulintas ikan hias mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Dalam periode 2014-2017 volume ikan hias yang
dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 27,51 % pertahun. Pertumbuhan lalulintas tertinggi terjadi pada
komoditas ikan hias air laut, dimana rata-ratanya mencapai 69,64 % pertahun.
Sementara lalulintas ikan hias air tawar pertumbuhannya mencapai 29,06 %
pertahun. Total volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di
Indonesia tahun 2017 mencapai 23,32 juta ekor, yang terdiri dari 20,61 juta
ekor ikan hias air tawar dan 2,61 juta ekor ikan hias air laut.
Hal inilah yang ditangkap
oleh Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), untuk mendukung
pengembangan dan produksi ikan hias Indonesia. Pada tahun ini LRMPHP serius
melakukan penelitian untuk dapat menghasilkan alat transportasi ikan hidup yang
aplikatif, sehingga dapat membantu mempertahankan kualitas ikan hidup,
khususnya ikan hias. Diharapkan alat tersebut dapat memudahkan kegiatan
transportasi ikan hias serta berperan meningkatkan produksi ikan hias.
Penulis : Tri nugroho W., Peneliti LRMPHP
0 comments:
Posting Komentar