Film bioplastik (Sumber : en.wikipedia.org) |
Bioplastik merupakan salah satu alternatif untuk
mengurangi penggunaan plastik konvensional yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan. Dianursanti, Noviasari, Windiani dan Gozan yang disajikan dalam dalam
AIP Conference Proceedings 2092 tahun 2019 mengemukakan bahwa bioplastik dapat
dihasilkan dari mikroalga dengan kandungan protein yang tinggi seperti Spirulina platensis dan dicampur dengan
polimer komersial seperti polyvinyl alcohol. Bahan lain
yang dibutuhkan dalam pembuatan bioplastik yaitu plasticizer dan compatibilizer.
Plasticizer adalah substansi dengan
berat molekul rendah yang bersifat non volatile (tidak mudah menguap) yang
digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan fleksibilitas. Compatibilizer
adalah zat tertentu yang dapat digunakan untuk menggabungkan polimer yang tidak
kompatibel agar menjadi campuran yang stabil melalui interaksi antar molekul.
Maleic anhydride murni digunakan
sebagai compatibilizer,
sedangkan potassium peroxodiosulfate
murni dan dimethyl sulfoxide sebagai compatibilizer initiator. Maleic anhydride adalah bahan kimia
organik yang diklasifikasikan sebagai asam anhydride dari asam malat. Struktur
molekulnya disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur molekul maleic anhydride (Sumber : https://study.com/academy/lesson/maleic-anhydride-density-uses.html) |
Masih
menurut Dianursi dkk., preparasi compatibilizer
dilakukan dengan cara sebagai berikut : sejumlah maleic anhydride (6%), 2,5 gram polyvinyl
alcohol dan 15 ml dimethyl sulfoxide
dicampur dengan cara diaduk selama 120 menit pada suhu 100°C,
menghasilkan larutan kental. Potassium
peroxodisulfate sebanyak 0,0125 gram ditambahkan ke dalam larutan tersebut
kemudian diaduk selama 60 menit pada suhu 120°C. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan setiap kenaikan 2% dari konsentrasi compatibilizer, tensile strength dari film bioplastik meningkat sebanyak 5,42
kgf/cm2. Tensile strength
adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan
atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Peningkatan tensile strength ini
dapat digambarkan dengan meningkatnya adhesi interfacial antara PVA dan Spirulina platensis sehingga campuran
lebih homogen dibandingkan dengan film bioplastik tanpa compatibilizer.
Sementara itu, dengan setiap kenaikan 2% dari
konsentrasi compatibilizer, elongasi
dari film bioplastik akan meningkat sebesar 4,72%. Peningkatan adhesi intermolekuler
antara PVA dan Spirulina platensis menyebabkan film bioplastik tidak mudah
retak. Oleh karena itu persentase elongasi juga meningkat. Dengan demikian
penambahan compatibilizer dapat
meningkatkan tensile strength dan
elongasi dari film bioplastik.
Penulis : Putri Wullandari, Peneliti LRMPHP
0 comments:
Posting Komentar