Sebuah konsep baru instrumen kontrol afinitas sensor secara elektrik telah ditetapkan untuk membentuk larik sensor virtual berdasarkan elemen penginderaan tunggal. Salah satu hasil penelitian tersebut diantaranya disampaikan dalam Jurnal Sensors and Actuators B 241 (2017) halaman 652–657 oleh Yulia Efremenko dan Vladimir M. Mirsky. Karakteristik afinitas elemen ini dimodulasi melalui pengendalian tegangan listrik pada proses konversi material kemosensitif. Proses konversi tersebut berlangsung karena adanya perbedaan kondisi redoks film polimer dengan afinitas berlainan. Sensor bekerja berdasarkan prinsip kemotransistor elektrokimia dengan cara menghubungkan material kemosensitif pada elektroda referen Ag/AgCl melalui cairan ionik yang mengandung klorida pada suhu rendah.
Konsep larik virtual diterapkan untuk mengukur perubahan konduktansi pada headspace wadah kaca inkubasi ikan.
Menggunakan tiga karakteristik respon sensor yang diukur pada tiga keadaan
redoks berbeda berhasil didapatkan sinyal dari larik sensor virtual yang
memiliki sembilan elemen kemosensitif. Sensor menampilkan perubahan sistematis
dari sembilan sinyalnya selama tahap degradasi mutu ikan sehingga memungkinkan
dilakukan analisis kuantitatif terhadap kesegaran ikan sejak ikan ditangkap.
Tingkat deteksi menunjukkan perbedaan nilai yang jauh dibawah tingkat penilaian
organoleptik.Sumber
Gambar: Efremenko
dan Mirsky (2017)
Gambar di atas menunjukkan desain dan pengabelan sensor kemotransistor elektrokimia dengan kontrol afinitas sensor secara elektrik. Empat elektroda kerja pada bagian dalam sensor terhubung dengan potensiostat (probe) berfungsi sebagai elektroda pengukuran dua atau empat nilai hambatan listrik. Sementara elektroda luar yang dilapisi dengan Ag/AgCl berfungsi sebagai elektroda referensi. Lapisan kemosensitif dan elektroda referen dihubungkan dengan cairan ionik yang mengandung klorida.
Penulis
: I Made Susi Erawan
0 comments:
Posting Komentar