Aparatur Sipil Negara (ASN) andal merupakan investasi berharga, terlebih saat ini birokrasi dituntut untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur untuk meningkatkan kinerjanya, memastikan dan memelihara kemampuannya sesuai kualifikasi yang dipersyaratkan, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi organisasi. Salah satu bentuk pengembangan pegawai adalah dengan pendidikan melalui Tugas Belajar (Tubel). Beberapa pesertanya meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 dan lulus dalam waktu singkat, di antaranya 1,3 tahun.
Bagi 20 peserta Tubel lingkup KKP yang dinyatakan sebagai peserta terbaik, KKP melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM), memberikan apresiasi dan penghargaan, Selasa (30/11/2021), di Jakarta. Mereka adalah lulusan S2 dan S3 terbaik dalam dan luar negeri Tahun 2019-2021. Rinciannya, lulusan dalam negeri terbaik sebanyak 15 orang (masing-masing 5 orang per tahun) serta lulusan luar negeri terbaik sebanyak 5 orang. Beberapa lulusan meraih IPK 4 dan lulus selama 1 tahun 4 bulan dan ada pula yang 1 tahun 6 bulan. Lulusan lainnya meraih IPK 3,98, 3,97, dan sebagainya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, SDM yang berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi berkelanjutan sebagai kunci utama dalam percepatan pembangunan kelautan dan perikanan. Menurutnya, SDM tangguh sangat diperlukan dalam mendukung tiga program prioritas KKP untuk keberlanjutan sumber daya laut dan perikanan nasional, yaitu penangkapan ikan terukur, pengembangan budidaya berbasis pada ekspor, dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, pendidikan bagi aparatur dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi organisasi. Secara umum, tujuan pendidikan yaitu meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional. Sedangkan sasarannya adalah terwujudnya aparatur yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.
Ia berharap, para peserta Tubel dapat menyiapkan perencanaan yang baik dan proposal penelitian sejak dini serta menjalankan Tubel dengan sungguh-sungguh agar dapat lulus tepat waktu, efektif, dan efisien. Ia juga berharap para lulusan dapat menghasilkan penelitian sesuai dengan kebutuhan unit kerja dan program prioritas KKP, bukan atas dasar keinginan pribadi. Diharapkan penelitian tersebut dapat memecahkan berbagai permasalahan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Tidak semua pegawai bisa Tubel, ini merupakan kesempatan langka. Kesempatan tidak datang dua kali, jadi harus banyak bersyukur, dijalankan sebaik-baiknya, dan selesai secepat-cepatnya. Saya yakin yang lulus kurang dari dua tahun telah menyiapkan milestone sebelumnya. Untuk S3 lima tahun sudah terlalu panjang, apalagi S2 waktu dua tahun sudah cukup lama. Institusi melepas pegawainya untuk Tubel, pertama akan kehilangan pegawai tersebut untuk sementara waktu. Kedua akan keluar budget, yang tidak terkena refocusing. Ini sebagai komitmen KKP untuk terus meningkatkan SDM," ujar Kusdiantoro.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) Bambang Suprakto menyampaikan, ASN yang telah selesai melaksanakan tugas belajar dari tahun 2019 sampai dengan 2021 sebanyak 195 orang, dengan rincian untuk tugas belajar dalam negeri sebanyak 163 orang masing-masing: 12 orang program DIV/S1, 134 orang program magister dan sebanyak 17 orang program doktoral; dan tugas belajar luar negeri sebanyak 32 orang yaitu 25 orang program magister dan 7 orang program doktoral. Dari 195 orang peserta tugas belajar tersebut diundang 20 orang terbaik untuk diberikan apresiasi.
"Adapun kriteria pemberian apresiasi yaitu lima terbaik dengan IPK tertinggi, selesai cepat/tepat waktu/tidak perpanjangan, tidak dijatuhi hukuman disiplin pegawai. Pembahasan kriteria dan penetapan peserta terbaik dilaksanakan melalui rapat pada tanggal 24 November 2021 yang dihadiri oleh pengelola kepegawaian unit kerja eselon 1 lingkup KKP atas penugasan Sekretariat masing-masing," ujarnya.
Para peserta Tubel menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih, baik dari peserta dalam negeri maupun luar negeri melalui penayangan video. Saat ditanya suka dan dukanya, semua peserta menyampaikan jauh lebih banyak sukanya, seperti dapat kesempatan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mendapat teman dan pengalaman baru, serta pelayanan dan fasilitas yang baik. Sedikit dukanya antara lain karena suasana pandemi maka perkuliahan dilakukan secara daring, sehingga kurang bisa merasakan atmofser kampus. Khusus untuk peserta Tubel luar negeri, sedikit dukanya adalah kesulitan adaptasi dengan situasi dan kondisi setempat, seperti perbedaan waktu, cuaca, budaya, dan makanan. Meski demikian, semua peserta mengaku dapat menjalaninya dengan baik.
Tak hanya pemberian apresiasi dan penghargaan bagi lulusan Tubel terbaik, sebagai rangkaian acara pada kesempatan tersebut juga diselenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya. Misalnya, paparan "Peningkatan Daya Saing Bangsa Melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan" oleh Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso dan Workshop Penyusunan Proposal Penelitian dengan narasumber Prof. Henry M. Manik, Ph.D dari Institut Teknologi Bandung dan LPDP. Selain itu dilakukan juga penyampaian orasi ilmiah "Dinamika Blue Carbon 3 Teknologi Budidaya Udang Sebagai Unsur Penentu Penataan Areal Pertambakan" oleh salah satu peserta Tubel terbaik M. Rifqi dari Ditjen Perikanan Budidaya KKP, lulusan S3 Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Institut Pertanian Bogor. Ada pula Tes Potensi Akademik dan TOEFL bagi para calon peserta Tubel.
Sumber : kkp
0 comments:
Posting Komentar