PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 04 Desember 2014

Musim Hujan Datang, Nelayan Pantai Selatan Yogya Panen Lobster

VIVAnews - Nelayan pantai selatan Yogyakarta bisa sedikit tersenyum lega. Karena sejak dua pekan terakhir ini, mereka panen lobster yang memiliki nilai jual tinggi.
Barangkali ini merupakan masa panen lobster karena hampir semua nelayan yang melaut dipastikan pulang membawa belasan kilogram lobster kelas satu atau kualitas ekspor.
''Sekali melaut kita bisa memperoleh 6-8 kilogram lobster, kalau lagi sepi minimal pulang membawa 2 kilogram udang lobster,'' ujar Tri Juanto, nelayan Pantai Samas, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis, 4 November 2014.
Meski hanya membawa sedikit, namun itu sudah cukup bisa mengembalikan modal dari pada tidak dapat sama sekali. ''Walau tangkapannya sedikit, namun harganya cukup mahal,'' tambah dia.
Kondisi yang sama juga dialami Miyarso, nelayan Pantai Siung, Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, menurut dia, ia bersama teman-temannya minimal pulang melaut dapat udang sekitar 5 kilogram.
''Kami pikir hasil yang cukup bagus,'' kata Miyarso, nelayan Pantai Siung, Kabupaten Gunungkidul. ''Kebetulan selama dua pekan ini, selama melaut kami pulang selalu membawa lobster,'' kata dia.
Menurut Tri Juwanto dan Miyarso, harga satu kilogram lobster rata-rata laku Rp250.000. Untuk lobster jenis mutiara harga bisa diatas Rp750.000 per kilo. ''Kalau nasib bagus, sekali melaut bisa dapat jutaan rupiah dan lupa BBM naik,'' katanya bergurau.
Sedangkan Mugari, nelayan Pantai Samas, Bantul menambahkan, penjualan lobster cukup mudah. Sebab sudah ada pengepul dan siap menampung berapapun tangkapan nelayan.
''Tapi lobster harus utuh, tidak boleh cacat dan harus hidup kalau cacat kulit terluka apalagi mati harganya jatuh,'' ucap Mugari.
Menurut Mugari, lobster hasil tangkapan nelayan kemudian akan diekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan Singapura.
Untuk menangkap lobster dan tangkapan aman, nelayan menggunakan teknik sederhana, yaitu cukup menggunakan rendet. Yakni, jebakan lobster perpaduan jaring dan bambu yang dipasang di seputar batu karang pinggir pantai.
''Hari ini rendet kita pasang, besok baru kita angkat atau kita ambil. Biasanya di dalamnya sudah ada lobster yang jumlahnya bervariasi, kalau pas musim seperti sekarang ini ya dapat lumayan,'' katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Agus Priyanto mengungkapkan, habitat lobster di DIY paling banyak berada di perairan Gunungkidul. Sebab semua kawasan pantai di Ginungkidul berupa perbukitan, batu karang sebagai tempat inggal dan habitat lobster.
Berdasarkan pendataan, terdapat enam jenis lobster yang hidup di perairan laut selatan Jawa, yaitu lobster jenis batu, Pakistan, Pasir, Bambu, Batik, dan Mutiara. Walau harga jual tinggi, namun nelayan hanya bisa memanen lobster musiman setiap awal datangnya hujan karena minimnya peralatan.

Minggu, 21 September 2014

Mesin Pemisah Daging Ikan untuk UMKM Beraksi di Malang

10425137_10202915050371145_6634515868013813408_n 
 Liputan oleh Tabloid Sinar Tani

Rabu, 22 Mei 2013

Peresmian Gedung Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi PengolahanHasil Perikanan

Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LPPMPHP) mengadakan acara peresmian Gedung LPPMPHP pada tanggal 20 Mei 2013 di Kantor LPPMPHP, Jl. Imogiri Barat KM 11.5, Jetis Bantul - Yogyakarta. Acara peresmian dihadiri oleh Pejabat lingkup BalitbangKP, BBP4BKP, tamu undangan (yang terdiri dari Staf Ahli Bupati Bantul bidang pembangunan, Setda Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Yogyakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Camat Jetis, Kapolsek Jetis dan Danramil Jetis), peneliti dan pegawai BBP4BKP serta pegawai LPPMPHP.

Acara peresmian dilakukan oleh Kepala BalitbangKP, Prof. Rizald Max Rompas, yang ditandai dengan pemukulan gong, penandatanganan prasasti peresmian serta pengguntingan pita. Usai peresmian, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan santap siang.

Berikut dokumentasi kegiatan peresmian Gedung LPPMPHP.

20130520_101604

20130520_101656

20130520_102647

20130520_103402

20130520_103413

20130520_104240

20130520_104249

20130520_104253

20130520_104320

20130520_104323

20130520_104326

20130520_104356

20130520_104357

20130520_104358

20130520_105614

IMG-20130522-WA0001

IMG-20130522-WA0002

IMG-20130522-WA0003

Jumat, 10 Mei 2013

Dua Kapal Nelayan Terbalik di Pantai Selatan Kulonprogo

YOGYA (KRjogja.com) - Dua unit kapal jenis cukung (kapal mesin tempel) milik nelayan terbalik di dua lokasi yang berbeda di sekitar perairan Kulonprogo, Kamis (09/05/2013). Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun kedua kapal milik nelayan tersebut mengalami rusak berat.

Komandan Pos TNI Angkatan Laut (Danposal) Pantai Glagah, Pelda Agus Sumaryanto mengatakan, kedua peristiwa terjadi hampir bersamaan sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat itu kondisi perairan pantai selatan Kulonprogo memang tengah terjadi angin kencang serta ombak tinggi mencapaip 4 meter.

Kapal ‘Senang Hati’ dengan tekong (pemegang kemudi mesin) Tarjan (53) beserta dua nelayan bernama Sikun (27) dan Narsito (35) dihantam ombak di Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo. Beruntung para korban dapat menyelamatkan diri dengan bantuan nelayan lainnya. Kondisi kapal yang terbuat dari fiber glass tersebut rusak namun mesin kapal masih dapat diselamatkan.

Peristiwa kedua terjadi di Pantai Karangwuni, Wates, Kulonprogo menimpa kapal ‘Mandala Putra’ dengan tekong Sanmadi (48). Saat bergerak sekitar 100 meter dari bibir pantai tiba-tiba ombak setinggi 4 meter menghantam kapal miliknya.

Kapal sepanjang kurang lebih 7 meter dengan lebar sekitar 1 meter ini terbalik dan korban berhasil selamat berenang ketepi pantai. Mesin kapal hilang tenggelam sementara kondisi kapal pecah.

“Keduanya dihantam obak saat akan melaut. Kondisi pantai saat itu memang tidak memungkinkan untuk dilakukan pelayaran namun beberapa nelayan tetap memaksakan diri,” tegas Agus Sumaryanto. (Van)

Kamis, 09 Mei 2013

HNSI DIY Minta Dinas Perbanyak Program Bagi Nelayan

BANTUL (KRjogja.com) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY, KPH Wironegoro mengatakan, rencana naiknya harga Bahan Bahan Minyak (BBM) oleh pemerintah dirasa semakin memberatkan nelayan di DIY yang mencapai ribuan orang.

Oleh sebab itu HNSI mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan DIY meningkatkan program bagi nelayan. Selain itu harga jual ikan dipasaran harus disesuaikan dengan biaya operasional. "Bukan kami keberatan dengan rencana itu, tetapi dinas harus punya program bagi nelayan," ujar KPH Wironegoro, Rabu (8/5).

KPH Wironegoro mengatakan, dalam kondisi normal ketika harga bensin normal, banyak kehidupan nelayan terseok. Tentunya ketika harga premium naik harus ada terobosan untuk melindungi nelayan.

Terpisah Mugari, nelayan Pantai Samas Sanden Bantul mengatakan, ketika harga premium naik, yang dibutuhkan nelayan adalah kepastian harga jual ikan di pasaran. "Harga jual ikan harus naik, menyesuaikan dengan premium sebagai bahan bakar," jelas Mugari. (Roy)

Jumat, 03 Mei 2013

Pengumuman Penetapan Penyedia - Pembangunan Pagar dan Pintu GerbangPerkantoran LPPMPHP

lpse kkp

Nomor :  03.3/BalitbangKP/LPPMPHP/PL.113/V/2013
PAKET PEKERJAAN : Pembangunan Pagar dan Pintu Gerbang Perkantoran LPPMPHP
Nilai HPS : Rp 532.036.000,-

Klik di sini