PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Senin, 26 September 2016

PERALATAN PENGOLAHAN FISH JELLY PRODUK (SERI 3 - ALAT PENGADON)


Peralatan utama yang dibutuhkan dalam proses pembuatan nugget adalah alat penggiling daging, alat pembuat adonan dan alat pengukus. Proses produksi fish jelly secara manual oleh UKM terdapat kendala diantaranya kualitas/mutu produk tidak seragam dan efisiensi produksi yang masih rendah. Hal ini disebabkan proses produksi secara manual membutuhkan waktu relatif lama dan menggunakan tenaga manusia yang lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan peralatan.

Alat pengadon adalah alat yang digunakan untuk mencampur bahan-bahan produk fish jelly sehingga menjadi bentuk adonan yang homogen. Alat pengadon yang digunakan oleh UKM biasanya menggunakan bowl cutter yang banyak dijual di pasaran. Kendala yang dihadapi pada alat pengadon tersebut diantaranya kualitas adonan yang kurang homogen sehingga membutuhkan bantuan tangan sebagai pengaduk. Penggunaan tangan untuk mengaduk ini tidak aman karena didalam bowl pengadon terdapat pisau yang berputar. Selain itu juga kurang efektif karena masih membutuhkan tenaga manusia.

Pada tahun anggaran 2015 LPP-MPHP mengembangkan model alat pembuat adonan. Alat pembuat adonan tersebut dirancang dengan memodifikasi alat pengadon bowl cutter (Gambar 1) yang ada dipasaran. Modifikasi alat dilakukan dengan menambahkan dua buah static mixer dari bahan kayu (Gambar 2) yang diletakkan pada sisi tengah bowl pengadon dan satu lagi pada sisi pinggir (Gambar 3).
   
 
 Gambar 1. Alat pengadon bowl cutter di pasaran
  
 
 Gambar 2. Static mixer

  
 
 Gambar 3. Alat pengadon bowl cutter dengan tambahan static mixer

Penambahan static mixer bertujuan membantu proses pengadukan agar diperoleh adonan nugget yang homogen, sehingga nugget yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan standar SNI 7758 : 2013. Selain itu juga dilakukan modifikasi terhadap bentuk dan jumlah mata pisau sehingga diharapkan diperoleh mata pisau dengan konsumsi energi rendah yang menghasilkan nugget dengan mutu sesuai dengan standar SNI. Dari hasil uji coba yang sudah dilakukan kapasitas alat adalah 48 kg/jam dengan waktu pengadonan per batch 8 menit. Daya listrik yang digunakan juga tidak terlalu besar yaitu 1500 watt.

Jumat, 16 September 2016

PERALATAN PENGOLAHAN FISH JELLY PRODUK (SERI 2 - MEAT BONE SEPARATORTEPAT GUNA)


Alat pemisah daging ikan (meat-bone separator) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk pengolahan produk fish jelly. Alat ini berfungsi untuk memisahkan daging ikan dari tulangnya sehingga diperoleh daging lumat yang sudah bersih.

Secara umum alat pemisah daging ikan telah diproduksi dan beredar di pasaran, namun umumnya mesin-mesin tersebut adalah produk impor buatan Jepang, Korea dan Taiwan sehingga harganya relatif mahal. Selain itu mesin pemisah daging yang banyak ditemukan memiliki kapasitas yang besar dan juga memerlukan energi yang tinggi.Hal tersebut menyebabkan sulitnya mesin pemisah daging untuk diaplikasikan pada industri UMKM. Oleh karena itu untuk mendukung pengembangan pengolahan daging lumat diperlukan peralatan pengolahan yang sederhana dan dapat terjangkau oleh UMKM sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan peningkatan mutu produk akhir yang dihasilkan.

Pada tahun anggaran 2012 LPP-MPHP telah mengembangkan model alat pemisah daging ikan yang tepat guna untuk pengolahan perikanan skala UMKM. Mekanisme kerja dan penggunaan alat ini cukup sederhana dan mudah. Kapasitas pemisahan alat 10 kg/jam dengan daya listrik yang diperlukan cukup rendah yaitu 750 Watt. Dengan spesifikasi tersebut maka cocok untuk diaplikasikan pada industri rumahan yang rata-rata memiliki instalasi listrik dengan daya rendah.
  
 Gambar 1. Proses pemisahan daging dan tulang ikan

 
 Gambar 2. Hasil pemisahan daging dan tulang ikan

Prinsip pemisahan tulang ikan dan kulit yang digunakan yaitu dengan memaksa daging ikan masuk melalui lubang dengan mengkombinasikan gaya geser dan gaya tekan sehingga posisi ikan terhimpit antara permukaan drum yang berlubang/berpori dan pressure belt. Hal ini memberikan kesempatan untuk ekstrusi daging melalui lubang-lubang tersebut, sehingga tidak hanya tulang, tetapi kulit juga tetap berada di bagian luar drum (Booman et al., 2010).

Senin, 05 September 2016

PERALATAN PENGOLAHAN FISH JELLY PRODUK (SERI-1)


Seiring dengan kemajuan teknologi dimana kesibukan manusia semakin padat sehingga menuntut berbagai kemudahan di segala bidang termasuk bidang industri makanan, dimana permintaan terhadap produk-produk olahan makanan siap saji semakin bertambah. Berbagai usaha telah dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan manusia tersebut antara lain dengan penganekaragaman jenis olahan makanan, antara lain produk-produk fish jelly seperti nugget, bakso, empek-empek, siomay, otak-otak, galantin, kamaboko dan lain-lain. Saat ini proses produksi fish jelly di UKM masih dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia dan beberapa menggunakan peralatan sederhana. Kendala yang dihadapi dalam proses produksi secara manual diantaranya kualitas/mutu produk tidak seragam dan efisiensi produksi yang masih rendah. Hal ini disebabkan proses produksi secara manual membutuhkan waktu relatif lama dan menggunakan tenaga manusia yang lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan peralatan.

LPPMPHP pada beberapa tahun terakhir telah dan sedang mengembangkan peralatan pengolahan fish jelly yang dapat digunakan untuk produksi skala UKM. Peralatan tersebut di desain melalui tahapan kegiatan diantaranya identifikasi kebutuhan yang langsung dilakukan terhadap pengguna serta pelaksanaan kegiatan uji coba lapang sehingga menghasilkan peralatan yang sesuai kebutuhan UKM. Beberapa peralatan tersebut diantaranya meatbone separator, pengiling daging, pengukus fish jelly dan seperangkat pengolahan tahu tuna.

Jumat, 02 September 2016

Senin, 29 Agustus 2016

Partisipasi LPP-MPHP dalam Gelar Teknologi Tepat Guna XII ProvinsiBanten

Partisipasi LPP-MPHP di TTG XIII Provinsi Banten (dok. LPP-MPHP)
Berdasarkan surat Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Banten Nomor : 523/271.b-DKP/2016 tanggal 25 Juli 2016 dan memorandum Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP, LPP-MPHP berpartisipasi dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XII Tingkat Provinsi Banten yang diselenggarakan pada tanggal 25–29 Agustus 2016 di Lapangan ABD KS/Hellypad cilegon. Kegiatan dilakukan dengan berpartisipasi dalam pameran sebagai  media promosi dan publikasi hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh LPP-MPHP. Selain itu juga sebagai wahana pertukaran informasi antara LPP-MPHP dan pemangku kepentingan terkait (DKP provinsi banten) pada khususnya dan para pelaku UKM di provinsi banten pada umumnya.

Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XII Tingkat Provinsi Banten mengusung tema “Dengan memanfaatkan sumber daya lokal melalui pemberdayaan Teknologi Tepat Guna kita wujudkan kemandirian daerah” merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Banten. Pelaksanaan acara ini sesuai dengan instruksi presiden RI No.3 Tahun 2001 tentang penerapan dan pengembangn teknologi tepat guna. Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi tepat guna, mempromosikan dan mempublikasikan hasil teknologi tepat guna kepada masyarakat serta meningkatkan daya saing produk lokal. Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur Banten H. Rano Karno, S.I.P. Dalam sambutannya beliau berharap dengan didakannya gelar TTG ini nantinya akan ada pembinaan langsung terhadap UMKM sehingga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Selain itu diharapkan pameran TTG ini dapat mendekatkan TTG ke masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.

Pembukaan TTG XII oleh Gubernur Banten (dok. LPP-MPHP)
Sambutan Gubernur Banten (dok. LPP-MPHP)
Pada partisipasi TTG XII ini LPP-MPHP menampilkan dua hasil penelitian yaitu alat meat bone separator untuk memisahkan daging dan tulang ikan dan alat pengisi adonan tahu tuna sistem handel di Stand DKP Provinsi Banten. Selama partisipasi tersebut LPP-MPHP menerima banyak kunjungan dari berbagai instansi daerah, sekolah dan juga para pelaku UMKM. Beberapa pengunjung umumnya tertarik dengan peralatan yang ditampilkan serta menanyakan beberapa hal diantaranya prinsip kerja, kegunaan alat, harga alat dan spesifikasi alat.  Pada kesempatan tersebut juga dilakukan interaksi dan diskusi dengan pengunjung diantaranya dengan bapak Yahya dari Dinas Pertanian dan Perkebunan kabupaten Pandeglang yang menyampaikan bahwa alat meat bone separator dengan kebutuhan daya listrik yang rendah sangat cocok digunakan untuk pengolahan produk perikanan di lingkungannya. Ibu Tati Suharyati dari SMKN 2 KKS juga menyatakan ketertarikannya dengan alat meat bone separator, tetapi karena kebutuhan beliau adalah untuk skala alat peraga pembelajaran siswa maka beliau berharap alat tersebut bisa lebih kecil dan lebih ringan. Sedangkan bapak Dwi Puji Susilo dari SMK N CIkande tertarik dengan alat pengisi adonan tahu tuna. Beliau manyatakan bahwa alatnya cukup sederhana dan tepat guna sehingga cocok digunakan untuk UMKM.

Interaksi dan Diskusi tentang Alat Meat Bone Separator (dok. LPP-MPHP)
Interaksi dan Diskusi tentang Alat Pengisi Adonan (dok. LPP-MPHP)

Jumat, 26 Agustus 2016

Usulan Rekomtek 2016 dari LPPMPHP


Berdasarkan undangan No 2382/BALITBANGKP.0/TU.330/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016 dari Sekretaris BalitbangKP, dua orang pegawai LPPMPHP mengikuti dan mempresentasikan usulan rekomendasi teknologi (rekomtek) lingkup KKP tahun 2016 yang dilaksanakan di Gedung BalitbangKP Ancol, Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2016.

Berdasarkan undangan, terdapat 36 usulan rekomtek yang dinyatakan lulus seleksi awal dan mengikuti seleksi / penilaian berupa pemaparan usulan rekomtek. 36 usulan rekomtek ini diklasifikasikan menjadi 4 bidang / kategori, yaitu bidang perikanan tangkap (2 judul), bidang perikanan budidaya (27 judul), bidang pascapanen dan pemasaran (6 judul) dan bidang kelautan (1 judul).

Rangkaian pelaksanaan acara meliputi Pembukaan oleh Ketua Komisi Litbang (Bapak Fathuri Sukadi). Beliau menyampaikan data-data peserta yang akan melakukan presentasi usulan rekomtek, serta menjelaskan teknis pembagian ruangan untuk presentasi. Usai pembukaan, peserta menuju ke masing-masing ruangan yang sudah ditentukan. Acara dilanjutkan dengan pemaparan usulan rekomtek dari masing-masing peserta. Tim dari LPPMPHP menjadi satu ruang dengan tim dari P3DSPBKP (bidang pascapanen). Bertindak selaku evaluator dan tim penilai yaitu :
  • Prof. Dr. Endang Sri Heruwati
  • Dr. Farid Widodo (UNDIP)
  • Dr. Wini Trilaksani (IPB)
  • Bapak Thomas Darmawan
  • Ir. Nugroho Aji, M.Si (Kapuslitbang Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP)
Adapun usulan rekomtek dari LPPMPHP yang dipaparkan pada kesempatan ini yaitu :
  • Alat Transportasi Ikan Berpendingin untuk Pedagang Ikan keliling Menggunakan Sepeda Motor (ALTIS-2)
  • Alat pencacah tulang dan kepala ikan - Shredder untuk Pengolahan Tepung Ikan

Rabu, 24 Agustus 2016

LPPMPHP di Forum Mitra Pengguna Produk Perikanan (FORMITAN)


Berdasarkan undangan No 2911/BALITBANGKP.1/TU.330/VIII/2016 tanggal 12 Agustus 2016 dari Puslitbang Perikanan, satu orang pegawai (kepala LPPMPHP) mengikuti Forum Nasional Mitra Pengguna Produk Perikanan (FORMITAN) yang dilaksanakan di Ballrom Gedung Mina Bahari III KKP pada tanggal 22 Agustus 2016.

Kegiatan Formitan ini mengambil tema "Bright and Green Towards Fisheries Sustainability" dan diselenggarakan atas kerjasama Puslitbang Perikanan - BalitbangKP dengan SKK Migas, dan OJB Pertamina - Medco Sulawesi. Kegiatan ini merupakan forum inisiasi pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh OJB Pertamina - Medco Sulawesi dengan menggunakan teknologi yang terdapat dan dihasilkan oleh BalitbangKP; serta disupervisi oleh SKK Migas. Kegiatan CSR-nya sendiri dilaksanakan di Tomori, Sulawesi Tengah; tempat dimana OJB Pertamina - Medco beroperasi.

Kegiatan Formitan diawali dengan Laporan Ketua Panitia (Kepala Puslitbang Perikanan) dan sambutan dari GM OJB Pertamina - Medco dan Deputi SKK Migas. Forum ini kemudian dibuka oleh Kepala BalitbangKP (M. Zulficar Mokhtar). Dalam sambutannya beliau mengharap kerjasama ini merupakan awal yang baik, serta terbuka untuk seluruh unit yang ada di KKP. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang rilis komoditas budidaya kepada satker / unit yang menghasilkan komoditas tersebut, serta penandatangan kerjasama antara Puslitbang Perikanan dengan GM OJB Pertamina - Medco.

  • Usai sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi kelas yang menghadirkan 5 orang narasumber, dengan tema masing-masing sebagai berikut.

  • Sinergitas Program CSR Berbasis Inovasi Pesisir Kerakyatan, oleh Jalal (Chairperson of Advisory Board Social Investment Indonesia)

  • Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut Kaitannya Terhadap Eksplorasi Migas, oleh Prof. Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, M.Sc (Peneliti Utama Balitbang KP)

  • Ekologi Masyarakat Pesisir Di Kawasan Industri Migas, oleh Dr. Ir. Arif Satria, MS (Dekan FEM IPB)

  • Tata Kelola Perikanan Tangkap Di Wilayah Eksplorasi Migas, oleh Dr. Toni Ruchimat (Direktur Pengelolaan Sumberdaya Ikan - Ditjen Perikanan Tangkap-KKP)

  • Sinergitas dan Tata Kelola Kawasan Konservasi Pesisir dan Laut Di Wilayah Eksplorasi Migas oleh Ir. Andi Rusandi, M.Si (Direktur Kawasan Konservasi dan Keaneragaman Hayati Laut-Ditjen PRL-KKP)

Berita terkait:

https://t.co/8k2zZPa0tR

https://t.co/RfuGKmPrux

https://t.co/6o7A5m8UNZ