PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Jumat, 25 November 2016

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PUPUK RUMPUT LAUT (SERI-1)


Pupuk berbahan dasar rumput laut saat ini banyak dikembangkan di berbagai negara untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, hortikultura, dan juga untuk jenis tanaman hias. Sedangkan di Indonesia sendiri, pupuk organik rumput laut sudah tersedia dipasaran, namun demikian masih merupakan produk impor. Pupuk rumput laut tersebut biasanya digunakan sebagai pupuk pelengkap atau sebagai pupuk organik dengan senyawa utamanya adalah hormon pemacu tumbuh (HPT) yang telah diklaim dan juga terbukti secara sains mampu untuk meningkatkan dan mempercepat hasil panen tumbuhan buah dan tanaman pertanian lainnya.

Pengolahan rumput laut menjadi pupuk umumnya dilakukan dengan pencucian, pencacahan dan ekstraksi. Sedangkan untuk membuat pupuk padat (granul) ditambahkan proses penepungan dan granulasi. Beberapa proses tersebut sebagian masih dilakukan secara manual seperti pada pencucian dan ektraksi. Pencucian secara manual dilakukan dengan merendam rumput laut ke dalam bak penampungan dan di injak-injak untuk membersihkan rumput laut dari kotoran-kotoran yang menempel. Sedangkan pada proses ektraksi dilakukan dengan cara memeras cairannya menggunakan kain belacu, kemudian hasilnya ditampung dalam botol-botol plastik.

LPP-MPHP pada beberapa tahun terakhir telah mengembangkan peralatan pengolahan pupuk rumput laut yang dapat digunakan untuk produksi skala UKM. Peralatan tersebut di desain melalui tahapan kegiatan diantaranya identifikasi kebutuhan yang langsung dilakukan terhadap pengguna serta pelaksanaan kegiatan uji coba lapang sehingga menghasilkan peralatan yang sesuai kebutuhan UKM. Beberapa peralatan tersebut diantaranya alat pencuci, alat pencacah, alat ektraksi, alat pengepres, alat granulator dan alat pengayak.

Rabu, 16 November 2016

Uji Coba Lapang Alat Uji Kesegaran Ikan

Salah satu rangkaian/tahapan penelitian Alat Uji Kesegaran Ikan TA 2016 adalah uji kinerja lapang. Uji coba alat dilakukan untuk mengetahui kinerja alat di berbagai tempat dan ketahanan alat saat transportasi. Pengujian alat dilakukan di Sadeng, TPI Tamperan  dan TPI Cilacap seperti terlihat pada gambar 1-3. Pemilihan pengujian di area TPI dikarenakan keberadaan ikan di tempat tersebut. Pengujian kesegaran ikan dilakukan dengan memeriksa tingkat kesegaran ikan yang dijual pedagang di sekitar TPI.



uki_1
Gambar 1. Pengujian alat uji kesegaran ikan di Sadeng

uki_2
Gambar 2. Pengujian alat uji kesegaran ikan di TPI Tamperan, Pacitan

uki_3
Gambar 3. Pengujian alat uji kesegaran ikan di TPI Cilacap

Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa alat sudah mampu mendeteksi citra mata ikan dengan berbagai tingkat kesegaran ikan. Harapannya alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi kesegaran ikan secara cepat dan akurat tanpa merusak ikan (non destruktif).

Jumat, 11 November 2016

PERALATAN PENGOLAHAN FISH JELLY PRODUK (SERI 4 – ALAT PENGGILING)



Mesin penggiling adalah alat yang digunakan untuk menggiling daging ikan menjadi daging lumat pada pembuatan produk fish jelly. Alat penggiling daging yang biasa digunakan oleh UKM pengolah fish jelly adalah grinder yang juga biasa digunakan untuk menggiling daging sapi, ayam dan produk lainnya. Alat tersebut dalam pengoperasiannya mengalami beberapa kendala. Kendala yang dihadapi dalam pengoperasian alat ini diantaranya kapasitas listrik tidak sesuai dengan kapasitas listrik terpasang di UKM, kapasitas alat tidak sesuai dengan kapasitas produksi sehingga beberapa peralatan tidak digunakan oleh pengolah. Selain itu desain hopper terlalu kecil sehingga efisiensi proses penggilingan belum optimal. Kendala lain yang dihadapi adalah kualitas hasil gilingan kurang halus, sehingga proses penggilingan dilakukan sampai tiga kali ulangan sampai hasil gilingan menjadi halus.

Pada tahun anggaran 2015 LPP-MPHP telah mengembangkan model alat penggiling daging. Alat penggiling dirancang untuk bisa memenuhi kebutuhan UKM dan menghasilkan fish jelly yang memenuhi standar SNI. Komponen utama mesin penggiling daging terdiri dari screw, pisau pemotong, hopper, screen berpori dan motor penggerak. Perbaikan dan modifikasi dilakukan berdasarkan hasil identifikasi peralatan penggiling daging yang telah digunakan oleh UKM, kebutuhan teknis UKM, karakteristik fisik/mekanik daging ikan yang digiling dan produk yang diinginkan.


Gambar 1. Alat penggiling hasil rancang bangun LPP-MPHP

Hasil uji kinerja alat menunjukkan bahwa kapasitas alat penggiling sampai 91,5 kg/jam. Dengan menggunakan screen berpori 6 mm penggilingan dapat dilakukan satu kali sehingga prosesnya menjadi lebih cepat.

Senin, 07 November 2016

Kerjasama Alat Uji Kesegaran Ikan Tuna Non Destruktif LPPMPHP - ITS (2016)


Dokumentasi liputan media, perjanjian kerjasama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP - BALITBANGKP (cq. Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan) dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (cq. Jurusan Teknik Elektro)

Daftar Link
  • http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/16/11/04/og452v284-its-didukung-kkp-desain-alat-deteksi-kesegaran-ikan
  • http://www.suarasurabaya.net/mobile/kelanakota/detail/2016/179833-Teliti-Kesegaran-Ikan-Tuna,-ITS-Gandeng-LPP-MPHP-Bantul
  • http://kabarindo.com/?act=single&no=43623
  • http://www.antarajatim.com/lihat/berita/186923/its-kkp-kerja-sama-desain-alat-deteksi-kesegaran-ikan
  • http://balipost.com/read/pendidikan/2016/11/05/64456/its-desain-alat-deteksi-kesegaran-ikan.html
  • http://industri.bisnis.com/read/20161104/84/599282/inovasi-its-kkp-kembangkan-alat-deteksi-kesegaran-ikan
  • http://jatim.antaranews.com/berita/186923/its-kkp-kerja-sama-desain-alat-deteksi-kesegaran-ikan?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=news
  • http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=18&date=2016-11-05
  • http://www.cendananews.com/2016/11/its-rancang-desain-alat-deteksi.html
  • http://www.centroone.com/News/Detail/2016/11/7/12747/its-digandeng-kkp-ciptakan-alat-deteksi-kesegaran-tuna
  • http://surabayaonline.co/2016/11/04/its-siapkan-teknologi-untuk-tangkapan-ikan-berkualitas/
  • http://www.jurnalindonesia.net/alat-deteksi-kesegaran-ikan-ala-its/

Sabtu, 05 November 2016

PENANDATANGANAN NASKAH KERJASAMA ANTARA LPP-MPHP/P3DSPBKP LPPM ITS

Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan - Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi KP dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakata Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [Surabaya, 4 Nopember 2016].

Senin, 31 Oktober 2016

PARTISIPASI LPP-MPHP DALAM GELAR TEKNOLOGI INOVASI KELAUTAN DANPERIKANAN PADA HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) KE - 36

Berdasarkan memorandum Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Nomor 1386/BALITBANG KP.0/HM.400/V/2016 tanggal 16 Mei 2016, LPP-MPHP berpartisipasi dalam Gelar Teknologi Inovasi Kelautan dan Perikanan pada Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 36 yang diselenggarakan pada tanggal 28 – 30 Oktober 2016 di alun-alun Kabupaten Boyolali, kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.


Gambar 1. Partisipasi LPP-MPHP pada Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 36

Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 36 mengusung tema “Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim”. Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan. Selain itu peringatan HPS tersebut juga menjadi momentum gerakan keragaman pangan lokal, bangga potensi daerah dengan keanekaragaman pangan lokal, kebhinekaan sumber karbohidrat yang mewujudkan kedaulatan pangan. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Arman Sulaiman didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samdoro, dan Mark Muller perwakilan dari "Food and Agriculture Organization" (FAO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Acara ini juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo yang diawali dengan mengunjungi panen raya padi di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Setelah itu, Bapak Jokowi dan Ibu Iriana meninjau Pameran Gelar Inovasi Teknologi di kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Gambar 2. Demo alat meat bone separator

Gambar 3. Coaching clinic alat meat bone separator

Pada partisipasi Gelar Teknologi Inovasi Kelautan dan Perikanan LPP-MPHP menampilkan tiga hasil penelitian yaitu alat meat bone separator untuk memisahkan daging dan tulang ikan, Alat Transportasi Ikan Segar (ALTIS-2) dan maket peralatan pengolahan tepung ikan. Selain itu LPP-MPHP juga melakukan demo dan coaching clinic kepada para pengunjung dan penyuluh di lokasi pameran. Selama partisipasi tersebut LPP-MPHP menerima banyak kunjungan dari berbagai instansi daerah, universitas dan juga para pelaku UMKM. Beberapa pengunjung umumnya tertarik dengan peralatan yang ditampilkan serta menanyakan beberapa hal diantaranya prinsip kerja, kegunaan alat, harga alat dan spesifikasi alat.

Gambar 4. Interaksi dan diskusi tentang ALTIS-2

Gambar 5. Interaksi dan diskusi tentang peralatan tepung ikan

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan interaksi dan diskusi dengan pengunjung diantaranya dengan Bapak Sapto dari Sragen yang menyampaikan bahwa peralatan penepung ikan bisa bermanfaat di lingkungannya. Hal ini karena seringnya ikan nila yang mati di area Waduk Kedung Ombo dan dengan peralatan tersebut ikan yang mati bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi tepung ikan.  Selain itu Bapak Arman Ngudau dari Kutai Barat Kalimantan Timur menyatakan bahwa beliau tertarik dengan Alat Transportasi Ikan Segar (ALTIS-2)  karena di lingkungannya banyak para nelayan atau pencari ikan di sungai yang menempuh transportasi cukup lama ketika membawa hasil tangkapannya dan memerlukan wadah yang bisa mempertahankan kesegaran ikan.

Senin, 17 Oktober 2016

RANCANG BANGUN ALAT UJI KESEGARAN IKAN BERBASIS NON DESTRUKTIF


Ikan adalah bahan pangan yang mempunyai sifat mudah mengalami kerusakan. Untuk menilai tingkat kemunduran mutu ikan atau produk perikanan baik sebelum atau setelah pengemasan umumnya dilakukan secara kimiawi atau dekstruktif namun kecepatan dan kemudahan perolehan informasi dan data terkait kemunduran mutu tersebut perlu ditingkatkan sehingga penelitian terkait penentuan metode pengukuran kemunduran mutu ikan atau produk perikanan secara non destruktif perlu dikembangkan.

Tujuan rancang bangun ini adalah (1) melakukan kajian awal untuk menentukan hubungan parameter fase kemunduran mutu dengan parameter penentu kemunduran mutu ikan; (2) merancang alat ukur kesegaran ikan secara parsial berdasarkan sensor; dan (3) mengembangkan model penilaian pengukuran kesegaran ikan berdasar sensor yang menghasilkan nilai pengukuran dengan akurasi tertinggi.

Prinsip kerja alat ini adalah ikan yang akan di uji dimasukkan ke dalam alat (kotak) yang sudah dilengkapi dengan sensor dan perangkat pendukung lainnya. Sensor mengambil data ikan dan selanjutnya data dikirim ke komputer. Data yang diterima diolah menggunakan bantuan software. Hasil olah data akan memberi keputusan ikan dalam kondisi segar atau tidak segar.