Salah
satu proses dalam pembuatan tahu tuna adalah pengisian adonan ke dalam tahu
yang telah digoreng. Beberapa proses pengisian adonan yang dilakukan oleh
pengolah tahu tuna yaitu pengisian manual menggunakan tangan (gambar 1) dan
pengisian menggunakan alat sederhana menggunakan selongsong pipa ukuran 4 inchi
(gambar 2). Dalam proses tersebut masih ditemukan beberapa kekurangan,
diantaranya yaitu material
peralatan yang belum food grade, belum
stabil dan terkontrolnya beberapa parameter proses produksi, dan mekanisme kerja peralatan yang belum
optimal dari segi ergonomika. Oleh karena itu untuk mendukung pengembangan produk
tahu tuna diperlukan peralatan pengolahan yang sederhana dan dapat terjangkau oleh
UMKM sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan peningkatan mutu produk
akhir yang dihasilkan.
|
Gambar 1. Pengisian adonan
manual menggunakan tangan
|
|
Gambar 2. Pengisian adonan
menggunakan selongsong pipa 4 inch
|
Pada tahun 2014 dan 2015 LPP-MPHP
mengembangkan model alat pengisi adonan dengan sistem handel. Prinsip kerja alat
ini adalah adonan ditekan menggunakan silinder pipih (nozzle silinder) sebagai
pendorong untuk mengeluarkan adonan melalui outlet pada tabung adonan. Beberapa
komponen yang digunakan adalah tuas pendorong, tabung adonan, outlet,
pedal pembalik, dan meja. Model alat pengisi adonan sistem handel disajikan
pada gambar 3, dan cara menggunakannya disajikan pada gambar 4.
|
Gambar 3. Model alat
pengisi adonan sistem handel
|
|
Gambar 4. Penggunaan alat pengisi
adonan sistem handel
|
Hasil uji coba menunjukkan bahwa model
alat pengisi adonan sistem handel dengan menggunakan mekanisme pegas pendorong
dan pegas pembalik dapat digunakan untuk pengisian adonan tahu tuna dengan
kapasitas 1.35-1.46 detik per tahu.