Komitmen pemerintah untuk menjaga
kedaulatan laut Indonesia terus ditegakkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya ikan tetap lestari agar kesejahteraan dan
perekonomian nelayan terus menerus berkesinambungan. Untuk mendukung hal ini,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap (DJPT) meresmikan tempat pelelangan ikan (TPI) higienis di
Pelabuhan Perikanan Lempasing, Lampung.
Bukan tanpa alasan, revitalisasi TPI higienis
yang menelan biaya Rp 1,56 miliar ini bertujuan agar pasokan hasil perikanan
tetap terjaga kualitasnya. TPI higienis ini juga menghapus kesan TPI yang kotor
dan sanitasi yang kurang layak. Apabila produksi perikanan terjamin mutunya,
maka harga yang diperoleh akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan nelayan.
TPI higienis ini diresmikan secara langsung oleh
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja, anggota komisi IV DPR RI
Sudin, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, Walikota Bandar Lampung
Herman Hasanusi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Toga
Mahaji, Komandan Pangkalan TNI AL Lampung Kelik Haryadi, Direktur Kapal dan
Alat Penangkapan Ikan Agus Suherman, Ketua DPD HNSI Provinsi Lampung Maszuki
Yazid dan Wakil Pemimpin Wilayah BRI Lampung.
Dalam sambutannya, Sjarief menyebutkan TPI
higienis ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk mendukung
denyut perikanan di Lampung. Dengan adanya TPI Higienis ini diharapkan akan
dapat menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh. Lebih utama lagi ikan
dapat dikelola dan ditangani dengan baik sehingga kualitasnya tetap terjaga.
Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga menyalurkan
bantuan berupa kapal perikanan sejumlah 96 unit berukuran <30 Gross Tonnage (GT). Selain itu juga
memberikan bantuan alat penangkapan ikan ramah lingkungan sebanyak 310 paket
berupa gillnet millenium dan
trammelnet dengan sebaran Kota Bandar Lampung (32 paket), Kabupaten
Lampung Selatan (35 paket), dan Kabupaten Lampung Timur (243 paket).
Bantuan tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Lebih lanjut Sjarief
menegaskan, hasil kerja keras tersebut, secara berturut-turut bukti ilmiah menunjukan
bahwa potensi perikanan di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun
2013 potensi perikanan kita tercatat sebesar 7,31 juta ton, tahun 2015
meningkat menjadi 9,93 juta ton dan hasil yang menggembirakan tercatat pada
tahun 2016 menjadi 12,5 juta ton.
Sjarief menambahkan bantuan yang diberikan
pemerintah tidak hanya menyentuh satu sisi saja namun juga menyeluruh. Tidak
hanya bantuan sarana penangkapan ikan, pemerintah juga memberikan bantuan premi
asuransi nelayan untuk 10.139 orang dengan total premi senilai Rp 1,77 miliar.
Hadir pula 4 orang penerima klaim asuransi nelayan yang mendapatkan santunan
sebesar Rp 160 juta akibat meninggal dunia dan 1 orang penerima santunan
sebanyak Rp 200 juta akibat meninggal dunia di laut.
Besaran manfaat santunan asuransi nelayan akibat
kecelakaan aktivitas penangkapan ikan hingga Rp200 juta apabila meninggal
dunia, Rp100 juta apabila mengalami cacat tetap dan Rp20 juta untuk biaya pengobatan.
Sedangkan jaminan santunan kecelakaan akibat selain aktivitas penangkapan ikan
Rp160 juta apabila meninggal dunia, cacat tetap Rp100 juta dan biaya pengobatan
Rp20 juta.
Di saat yang bersamaan, DJPT KKP juga
menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk fasilitasi pendanaan nelayan
melalui gerai permodalan nelayan. Pemerintah senantiasa memberikan fasilitasi
untuk membantu dan mempermudah akses permodalan nelayan dengan perbankan.
Tercatat nilai realisasi kredit di Provinsi Lampung untuk nelayan sebesar
Rp22,93 miliar dengan jumlah debitur mencapai 328 orang.
Sementara itu, anggota komisi IV DPR RI Sudin
mengatakan pemerintah bersama DPR akan terus hadir untuk nelayan. Fasilitasi akan
terus dilakukan dengan menggelar dialog, menampung beragam aspirasi untuk kita
sampaikan ke pusat. Tentu saja hal ini tidak akan akan berhasil tanpa dukungan
dari semua pihak terkait yang berkontribusi untuk kejayaan maritim Indonesia.
(Humas DJPT)
Sumber
: KKPNews