Peneliti LRMPHP Ikuti Seminar Internasional ICTCRED 2019 |
PELATIHAN
LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan
LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020
Tugas Pokok dan Fungsi
Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan
Kerjasama
Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru
Sumber Daya Manusia
LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.
Rabu, 18 September 2019
Peneliti LRMPHP Ikuti Seminar Internasional ICTCRED 2019
Kamis, 12 September 2019
MENTERI SUSI DORONG DIGITALISASI UMKM KELAUTAN DAN PERIKANAN
Rabu, 11 September 2019
TANDATANGANI MOU, MENTERI SUSI HARAP LIPI DUKUNG KEBERLANJUTAN LAUT DAN PERIKANAN LEWAT RISET
Selasa, 10 September 2019
LRMPHP Launching ALTIS-2 di Pekalongan
Penyerahan Altis-2 secara simbolis oleh Kepala BRSDM |
Launcing ALTIS-2 ini sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan Inovasi Adaptif Lokasi Perikanan (INTAN) di Kota Pekalongan. INTAN merupakan program prioritas nasional untuk mendekatkan hasil-hasil riset dan inovasi kepada masyarakat sehingga dapat memberikan nilai tambah pemanfaatan alat bagi pengguna.
ALTIS-2 terdiri atas dua buah peti berinsulasi yang dirangkaikan dengan dudukan dan diletakkan di sebelah kanan dan kiri sepeda motor. Sistem pendingin alat ini menggunakan sistem Thermoelectric Cooling (TEC) dengan sumber energi arus DC dari aki. Prinsip kerja sistem TEC adalah pemanfaatan terjadinya perbedaan suhu antara sisi panas dan sisi dingin modul TEC atau peltier. Setelah diberi arus DC bagian sisi dingin peltier digunakan untuk menyerap panas ruang penyimpanan yang kemudian dilepas ke lingkungan melalui sisi panas elemen peltier sehingga suhu ruang menjadi rendah. Sistem TEC memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem pendingin konvensional menggunakan refrigerant. ALTIS-2 telah mendapatkan nomor pendaftaran paten S00201402661 pada tahun 2014, termasuk dalam 108 Inovasi Indonesia dan Rekomendasi Teknologi KKP tahun 2016, serta menjadi runner up pada Kompetisi IPLAN Challenges 2018.
Pada Pameran Inovasi dan Kreativitas 2019, penyerahan ALTIS-2 secara simbolis dilakukan oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Prof. Sjarief Widjaja. Secara simbolis ALTIS-2 diserahkan kepada Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, untuk selanjutnya diteruskan kepada pelaku usaha perikanan.
Kepala BRSDM menyatakan bahwa kehadiran ALTIS-2 di Pekalongan sebagai bukti nyata dedikasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk rakyat. "Hasil riset, hasil penelitian kita, harus dapat digunakan masyarakat secara langsung. ALTIS-2 merupakan suatu inovasi yang telah berkembang dengan baik dan diharapkan menjadi karya nyata untuk masyarakat. Dan Pekalongan merupakan kota pertama di Indonesia penerima ALTIS-2 pada tahun 2019 ini," tutur Prof. Sjarief Widjaja dalam dalam gelaran Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2019.
"Di samping itu, kami juga memiliki Aplikasi Laut Nusantara. Aplikasi berbasis android ini membantu nelayan untuk mendapatkan tangkapan yang lebih banyak. Jadi nelayan sekarang bukan lagi mencari ikan tapi menangkap ikan. Ini merupakan langkah BRSDM dalam menciptakan nelayan milenial. Dengan kultur dan kearifan Indonesia, namun menggunakan teknologi terbarukan yang dapat diakses di manapun dan kapanpun," jelasnya.
Kepala Pusat Riset Perikanan, Waluyo Sejati Abutohir, SH.,M.M, dan Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad, M.Sc yang hadir mendampingi Kepala BRSDM ikut menjelaskan bahwa ALTIS-2 didesain agar ikan yang dijual oleh pedagang ikan keliling tetap segar selama dipakai berjualan. “Kapasitas ALTIS-2 sebesar 60 kg, digunakan tanpa menggunakan es dan ikan tetap segar hingga 6 jam. Oleh karena itu ALTIS-2 mengurangi modal usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan pedagang ikan keliling, Selain itu juga tidak menggunakan styrofoam sehingga ramah lingkungan” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Pekalongan, mengapresiasi teknologi inovasi ALTIS-2 untuk pedagang ikan keliling. Dengan adanya teknologi ALTIS-2, diharapkan para pedagang ikan keliling akan terbantu dan menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian di Kota Pekalongan.
Senin, 09 September 2019
Alat Uji Kesegaran Ikan Non Destruksi dan ALTIS-2 Pada PIK 2019 Kota Pekalongan
Partisipasi LRMPHP dalam PIK 2019 di Kota Pekalongan |
Gelar Festival Budaya Bahari 2019
Gelar Festival Budaya Bahari 2019 |
Jumat, 06 September 2019
KKP DEDIKASIKAN HASIL RISET UNTUK RAKYAT
ALTIS-2 merupakan salah satu inovasi riset dari BRSDMKP yang telah mendapatkan nomor pendaftaran paten S00201402661 pada tahun 2014, termasuk dalam 108 Inovasi Indonesia dan Rekomendasi Teknologi KKP tahun 2016, serta menjadi runner up pada Kompetisi IPLAN Challenges 2018.
"Hasil riset, hasil penelitian kita, harus dapat digunakan masyarakat secara langsung. ALTIS-2 merupakan suatu inovasi yang telah berkembang dengan baik dan diharapkan menjadi karya nyata untuk masyarakat. Dan Pekalongan merupakan kota pertama di Indonesia yang menerima ALTIS-2 pada tahun 2019 ini," tutur Sjarief Widjaja dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, BRSDM melalui Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), turut menampilkan hasil riset dan inovasinya dalam dalam Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2019. LRMPHP menyajikan hasil inovasi riset berupa prototype alat pengujian kesegaran ikan berbasis non-destruktif. Alat ini mampu mengidentifikasi dan menilai kesegaran ikan dengan cepat berbasis 2 (dua) parameter yaitu citra mata dan gas. Proses pengujian kesegaran ikan non-destruktif berdasarkan citra mata dan deret sensor gas sendiri telah mendapatkan nomor pendaftaran paten P00201704950 pada tahun 2017.
"Di samping itu, kami juga memiliki aplikasi Laut Nusantara. Aplikasi berbasis android ini membantu nelayan untuk mendapatkan tanngkapan yang lebih banyak. Jadi nelayan sekarang bukan lagi mencari ikan tapi menangkap ikan. Ini merupakan langkah BRSDM dalam menciptakan nelayan milenial. Dengan kultur dan kearifan Indonesia, namun menggunakan teknologi terbarukan yang dapat diakses di manapun dan kapanpun," jelasnya.
Sjarief pun mengapresiasi Walikota Pekalongan yang konsisten mengadakan kegiatan pameran inovasi dan kreativitas setiap tahunnya guna menunjang pengembangan Iptek berbasis kearifan lokal.
Sebagaimana disampaikan oleh Walikota Pekalongan, bahwa pihaknya tengah memperkuat karakter Kota Pekalongan sebagai kota kreatif dunia dengan tagline yang diusung ialah kreatif, inovatif, sejahtera, dan mandiri.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini menyampaikan, acara ini bertujuan mewadahi dan mengapresiasi kreativitas yang dilakukan instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat.
Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2019 terlaksana dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-24. Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Jetayu Kota Pekalongan, Pameran Inovasi dan Kreativitas 2019 ini digelar selama empat hari yaitu pada 5 - 8 September 2019.