PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 11 Februari 2021

Strategi KKP Bangkitkan Ekonomi UKM Pengolah Ikan di Tahun 2021


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan melanjutkan program bantuan chest freezer atau peti beku dan peralatan pengolahan ikan untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI) berskala Usaha Kecil Mikro (UKM) di tahun 2021. Terlebih program ini terbukti efektif dan dirasakan secara langsung oleh penerimanya.

Seperti Kelompok UKM Bale Bahari dari Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merasakan langsung dampak positif dari bantuan peralatan bakso ikan yang diberikan KKP melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP).

"Setelah menerima bantuan peralatan pengolahan, kelompok kami mampu meningkatkan produksinya yang semula hanya 1,5 kg per hari sebanyak 15 kali perbulan menjadi 7 kg per hari sebanyak 26 kali sebulan," ujar Anita Puji Lestari, ketua Kelompok UKM Bale Bahari.

"Semangat berproduksi kelompok kami juga dibarengin dengan keberhasilan pemasaran yang kami lakukan melalui online, door to door, secara langsung ataupun melalui reseller," imbuh Anita.

Tak hanya UKM Bale Bahari, beberapa penerima bantuan melaporkan terjadi pertambahan nilai ekonomi rata-rata per bulan sebesar Rp2,5 juta bagi penerima bantuan peralatan pengolahan dan Rp1,4 juta bagi penerima chest freezer.

"Alhamdulillah, artinya program kita betul-betul bisa dirasakan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," kata Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Artati menguraikan, selama 2020, bantuan stimulus peralatan pengolahan dan chest freezer diberikan kepada 538 kelompok yang terdiri dari 281 penerima bantuan peralatan pengolahan dan 257 penerima bantuan chest freezer. Bantuan sudah disebar di 9 Provinsi yaitu di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan NTB.

"Bantuan ini untuk pengolahan ikan asin, pindang, ikan asap, bakso ikan, kerupuk ikan, nugget ikan dan abon ikan," sambungnya.

Rencananya, pada tahun 2021, PDSPKP akan menyerahkan bantuan 300 chest freezer dan 228 peralatan pengolahan kepada UPI berskala mikro kecil. Artati menilai mereka memegang peranan penting bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun ketahanan pangan.

Di bidang ekonomi misalnya, UPI mikro kecil menjadi pendorong ekonomi kerakyatan karena dari sisi jumlahnya mendominasi yaitu sebanyak 62.389 unit.

"Mayoritas UPI di Indonesia, sekitar 98%, merupakan UPI mikro kecil yang lokasinya banyak berada di pedesaan dan daerah pesisir," jelasnya.

Sementara dari sisi ketahanan pangan, UPI mikro kecil memegang peran kunci karena sebagian besar produk perikanan yang dikonsumsi di dalam negeri dihasilkan oleh mereka. Dikatakan Artati, produksi UPI mikro kecil memang ditujukan untuk pasar domestik, berbeda dengan UPI menengah besar yang mayoritas produknya ditujukan untuk pasar ekspor.

"Ini menunjukkan bahwa produk olahan UPI mikro kecil menjadi penyumbang kebutuhan protein ikan bagi masyarakat Indonesia," sambungnya.

Artati berharap, bantuan peralatan pengolahan dan chest freezer bisa mendorong UPI mikro kecil untuk tetap mampu memproduksi produk perikanan yang memenuhi jaminan mutu dan keamanan produk perikanan sehingga nantinya bisa mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), serta berdaya saing. Selain itu, adanya pemberian peralatan pengolahan dan chest freezer menjadi wujud kehadiran negara terhadap kelompok pengolah mikro kecil.

Mengingat ikan memiliki sifat yang mudah rusak (perishable) sehingga diperlukan penanganan khusus untuk menjaga dan mempertahankan mutu serta memperpanjang masa simpannya, diantaranya dengan menggunakan chest freezer," tandasnya.


Sumber : KKP

Sabtu, 06 Februari 2021

Kepala LRMPHP Dampingi Kunker Kapusriskan di Sleman

Kunjungan di kampung Nila Mino Ngremboko

Kepala Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul, Luthfi Assadad turut mendampingi kunjungan kerja Kepala Pusat Riset Perikanan KKP, Yayan Hikmayani di Sleman pada 6 Februari 2021. Kunjungan Kerja dalam rangka rangkaian kegiatan verifikasi kampung ikan untuk mewujudkan salah satu dari tiga program prioritas KKP, yaitu pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut, yang juga merupakan program unggulan KKP, sejalan dengan tagline-nya “mengembangkan perikanan budidaya berkelanjutan di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat”. Kegaitan verifikasi kampung ikan dilaksanakan dengan mengunjungi secara langsung lokasi masyarakat pembudidaya ikan di Kampung Nila serta Kampung Minapadi di Sleman.

Dalam kunjungannya di Kampung Nila POKDAKAN Mino Ngremboko Sleman, Kepala Pusat Perikanan mengapresiasi Pokdakan Mino Ngremboko yang telah berhasil membudidayakan Nila dan menjadi salah satu sentra pasar benih Nila di Yogyakarta. Selain menyediakan benih, Pokdakan Mino Ngremboko juga menyediakan ikan Nila ukuran konsumsi. Konsep yang dibangun di Mino Ngremboko melalui pembudidayaan Nila dengan kolam bersama dan juga kolam-kolam yang dikelola oleh rumah tangga di tiap-tiap rumah warga. Kedepannya selain budidaya ikan Nila, Pokdakan Mino Ngremboko juga ingin dikembangkan untuk lokasi desa wisata.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Perikanan dalam kunjungannya di Kampung Minapadi Samberembe, Sleman. Kepala Pusriskan sangat mengapresiasi pengembangan perikanan di Desa Samberembe ini, dan juga untuk keseluruhan wilayah Sleman seperti di Samberembe dan Mino Ngremboko. Dalam kunjungannya ini, Kepala Pusriskan menggali informasi mengenai minapadi dan pengelolaan desa Samberembe baik dari penyuluh maupun pengelola kampung minapadi dan kampung wisata. Kasi Pengembangan Perikanan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman sangat mendukung pengembangan sektor perikanan. Hal ini tercermin dengan terbentuknya beberapa desa di Kabupaten Sleman yang dikembangkan di bidang perikanan antara lain desa minapadi, desa perikanan budidaya dengan kincir, desa budidaya nila, dll.

Kunjungan di Kampung Minapadi Desa Samberembe

Kampung Minapadi Samberembe merupakan salah satu kampung minapadi yang diinisiasi oleh POKDAKAN Mina Muda dan telah dikembangkan ke arah desa wisata yang dikelola oleh kelompok-kelompok yang terdiri dari POKDAKAN, kelompok masyarakat pertanian, dan juga kelompok masyarakat umum. Selain minapadi, juga terdapat pembudidayaan lele dengan sistem bioflok. Disamping itu juga telah dilakukan produksi pakan mandiri oleh POKDAKAN, pakan yang dihasilkan adalah jenis pakan tenggelam. Desa Samberembe sendiri telah dicanangkan sebagai Desa Wisata kelas tumbuh, dengan nama Mina Wisata Technopark Samperembe. Saat ini juga telah terjalin kemitraan dengan Bank Syariah Mandiri untuk bantuan dana pengembangan desa wisata


Jumat, 05 Februari 2021

Kepala LRMPHP Dampingi Kunker Kapusriskan di Kampung Garam Kebumen

Kunjungan kerja di Kampung Garam Kebumen

Kepala Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul, Luthfi Assadad turut mendampingi kunjungan kerja Kepala Pusat Riset Perikanan KKP, Yayan Hikmayani di Kebumen pada 5 Februari 2021. Kunjungan Kerja dalam rangka rangkaian kegiatan verifikasi kampung ikan ini juga diikuti oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Kepala BPPP Tegal, Kepala Sekolah SUPM Tegal, serta tim dari Poltek Sidoarjo. 

Kegiatan verifikasi dilaksanakan untuk mewujudkan salah satu dari tiga program prioritas KKP, yaitu pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut, yang juga merupakan program unggulan KKP, sejalan dengan tagline-nya “mengembangkan perikanan budidaya berkelanjutan di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat”. Kegiatan verifikasi kampung ikan dilaksanakan dengan mengunjungi secara langsung lokasi masyarakat pembudidaya ikan di Kampung Baung-Majalengka, Kampung Lele-Boyolali, Tambak Garam-Kebumen, Kampung Nila serta Kampung Minapadi di Sleman. 

Kunjungan di Tambak Garam Kebumen Desa Tlogopragoto, tepatnya di Kelompok Usaha Garam (KUGAR) “Cirat Segoro Renges (CSR)”, turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen serta penyuluh perikanan. Kepala DKP Kabupaten Kebumen menyampaikan informasi terkait potensi kelautan dan perikanan di wilayah Kebumen yang masih perlu terus digali dan dikembangkan antara lain melalui peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Wilayah Kebumen telah memiliki kampung lele, gurami, nila, dan juga kampung garam. Perlu skema untuk pengembangan dan pemanfaatan kampung-kampung tersebut. Saat ini kampung garam di Kebumen telah berkembang dengan baik dan disuport oleh Bapak Bupati untuk dapat mencukupi kebutuhan garam lokal dan dikembangkan untuk dapat memasok garam wilayah lain. Diharapkan tidak hanya usaha garam saja yang terekspose tetapi wilayah sekitar dapat terintegrasi untuk dikembangkan potensinya yaitu melalui Desa Wisata Bahari yang perlu didukung oleh sinergi berbagai pihak antara lain pemerintah daerah, pemerintah pusat, penyuluh, kelompok, dll.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Perikanan menyampaikan bahwa Dinas KP Kabupaten Kebumen ditugaskan untuk penyusunan naskah akademik kampung ikan yang akan disampaikan ke Menteri Kelautan dan Perikanan. Salah satu UPT di lingkup Pusat Riset Pusriskan yaitu Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) yang berlokasi di Bantul, diharapkan dapat melakukan riset alat mesin pengolahan garam, baik itu garam untuk konsumsi, kosmetik, ataupun garam farmasi. Selain itu, tim yang ikut kunjungan ke kampung garam ini ingin menggali informasi mengenai peran masing-masing pihak baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Diharapkan, Pusat Riset dapat mengaplikasikan teknologi, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan menugaskan penyuluh dalam pendampingan teknologi, Pusat Pendidikan dapat menugaskan siswanya praktek di lokasi kampung ikan untuk membantu pengembangannya dan dari BRSDM KP diharapkan dapat memberikan analisa yang baik untuk pengembangan kampung-kampung ikan kedepan.

Pada kesempatan ini, Kepala LRMPHP menyampaikan bahwa riset di bidang garam dilaksanakan oleh unit kerja Pusat Riset Kelautan di Pamekasan dan juga dari BPPP Tegal yang telah melaksanakan pelatihan dan penyuluhan pengolahan garam. Saat ini perlu dilakukan evaluasi dari teknologi-teknologi yang telah digunakan, kekurangannya apa sehingga dapat dilakukan perbaikan/ peningkatan teknologi. 


Kamis, 28 Januari 2021

Pemaparan Hasil Kegiatan PKL Mahasiswa Perikanan UGM di LRMPHP

Pemaparan hasil kegiatan PKL  di LRMPHP

Pemaparan hasil praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa  Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada dilaksanakan pada 28 Januari 2021 di ruang aula LRMPHP. Hadir dalam kegiatan ini, Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad, M.Sc, koordinator manajerial dan pembimbing mahasiswa dari LRMPHP (Tri Nugroho Widianto, M.Si., Bakti Berlyanto Sedayu, Ph.D, Putri Wullandari, M.Sc., dan I Made Susi Erawan, M.Sc).

Kegiatan PKL dimulai tanggal 4 hingga 29 Januari 2021, diikuti oleh 4 mahasiswa yaitu Reza Alamul Huda, Marintan Sianturi, Femy Rahma Fitria dan Bagas Christiano P. Ke-4 Mahasiswa tersebut sebelumnya diwajibkan menunjukkan hasil tes cepat antigen dengan hasil non-reaktif/negative dan tetap menjalankan protokol pengendalian penyebaran Covid-19 selama di LRMPHP.

Dalam sambutannya, Kepala LRMPHP mengapresiasi pelaksanaan PKL yang berlangsung dengan baik meskipun ditengah pandemik Covid-19. Kepala LRMPHP berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat dan dapat dijadikan pengalaman untuk bekal mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir/makalah ilmiah di kampus. 

Pemaparan hasil PKL diawali oleh Reza Alamul Huda yang menyampaikan laporan Uji Kinerja Mesin Penghasil Bioplastik Ramah Lingkungan dari Bahan Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Selanjutnya Marintan Sianturi tentang Identifikasi Cepat dan Akurat Jenis Serta Asal - Usul Ikan Dalam Rantai Pasok Melalui Aplikasi Software Android. Pemaparan tentang Uji Terap Alat Pengisi Adonan Produk Fish Jelly Semi  Otomatis Pada Pembuatan Tahu Bakso Ikan Skala Terbatas disampaikan oleh Femy Rahma Fitria dan pemaparan terakhir tentang Desain alat Transportasi Ikan Hidup disampaikan oleh Bagas Christiano P. 

Beberapa masukan terkait cara penulisan tersebut disampaikan untuk perbaikan laporan agar sesuai dengan kaidah penulisan ilmiahPada kesempatan ini pembimbing juga mengucapkan terima kasih atas koordinasi yang terjalin selama pembimbingan sehingga kegiatan berjalan dengan baik. 

Rabu, 27 Januari 2021

LRMPHP Ikuti Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan BMN lingkup BRSDM KP

LRMPHP ikuti rekonsiliasi laporan keuangan dan BMN lingkup BRSDM KP

Tim dari Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), mengikuti rangkaian kegiatan rekonsiliasi laporan keuangan dan barang milik Negara lingkup Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 – 28 Januari 2021 secara luring dan daring.

Kegiatan secara luring dipusatkan di kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, sedangkan daring dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting. LRMPHP mengikuti kegiatan ini secara daring dari ruang rapat LRMPHP Bantul. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris BRSDM KP, Dr. Kusdiantoro pada tanggal 26 Januari 2021. 

Dalam arahannya beliau menyampaikan harapannya agar setiap kepala satker lingkup BRSDM KP dapat saling menunjang untuk dapat mewujudkan instruksi Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan agar KKP dapat selalu meraih predikat WTP. Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris BRSDM KP juga meminta saran dan bantuan kepada tim auditor Itjen KKP untuk memastikan agar laporan keuangan BRSDM KP statusnya clear sehingga BRSDM KP sukses dalam melaksanakan kegiatan dan sukses dalam pertanggungjawaban laporan keuangan.

Dalam rangkaian pembukaan, beberapa narasumber juga dihadirkan untuk memperkaya dan menyegarkan pengetahuan para peserta mengenai mekanisme pengelolaan anggaran dan kegiatan, diantaranya yaitu dari Inspektorat I (Bapak Ir. Suparyanto, MM – Plt Inspektur I) dan juga dari Biro Keuangan KKP.

Usai paparan narasumber, dilaksanakan technical meeting untuk mekanisme teknis reviu laporan keuangan dan BMN yang dilaksanakan secara daring, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen baik oleh tim Sekretariat BRSDM KP maupun oleh tim auditor Itjen KKP.


Jumat, 22 Januari 2021

LRMPHP Ikuti Forum Kehumasan “Pemetaan Isu dalam Agenda Setting”

Kepala BRSDM KP membuka kegiatan forum kehumasan 

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, Bantul mengikuti kegiatan Forum Kehumasan lingkup BRSDM KP dengan tema “Pemetaan Isu dalam Agenda Setting” pada 22 Januari 2021 secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini dalam rangka percepatan penyebarluasan informasi hasil inovasi riset dan sumber daya manusia kelautan dan perikanan melalui media massa. 

Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja dalam arahannya menyampaikan tiga prinsip komunikasi dalam membangun jejaring kehumasan yaitu enlightning, enrichment dan empowerment. "Berita yang diangkat hendaknya mampu memberikan pencerahan, pemberdayaan dan pengkayaan wawasan pembaca, " ujar Kepala BRSDM KP.

Pada forum kehumasan ini, menampilkan dua narasumber yaitu Doni Ismanto (Staf Khusus Menteri KP Bidang Hubungan Media dan Komunikasi Publik) dan Ardhi Suryadhi (Wakil Pemimpin Redaksi Detik.com). Doni Ismanto menyampaikan bagaimana membangun kepercayaan publik melalui sumber berita yang terpercaya, sedangkan Ardhi Suryadhi menyampaikan tentang perkembangan media (akses, persaingan, konten, tuntutan ke jurnalis dan penentuan isu).


Menteri Trenggono Dorong Industrialisasi Perikanan melalui Riset dan Inovasi

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Keberadaan balai riset perikanan diharapkan tidak hanya menjadi pusat penelitian, tapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat, daerah dan negara. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali.

"Sebenarnya ukuran keberhasilannya bukan sebatas pada kita mampu menghasilkan benih lobster, benih ikan kerapu, tuna dan sebagainya, tetapi sebetulnya seberapa besar industri turunan dari hasil riset ini menjadi besar," ujar Menteri Trenggono di lokasi BBRBLPP, Rabu (20/1/2021).

Menteri Trenggono menaruh harapan besar pada balai riset di Buleleng ini untuk membangun industri perikanan dari penelitian yang mereka hasilkan. Baik itu industri budidaya ikan, benih, maupun usaha turunan lain, seperti abalone kaleng, pakan dan jenis garam-garaman.

Namun dari semua opsi tersebut, dia menekankan untuk membangun industri perikanan budidaya. Selain karena balai sudah mampu menghasilkan beragam jenis benih ikan laut, seperti tuna dan kerapu, juga sejalan dengan kultur masyarakat Pulau Dewata yang menyukai kelestarian.

"Budaya di Bali itu selalu berkesinambungan, sedangkan tujuan dari budidaya itu sendiri untuk menjaga kebersinambungan ekosistem," urainya.

Untuk mendukung industri perikanan budidaya dari hasil riset, dia mempersilahkan pihak balai membeli peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk berinovasi. Dia juga meminta mereka menjalin kerjasama dengan beragam perguruan tinggi yang ada di Bali maupun di Pulau Jawa serta pemerintah daerah.

Pentingnya mengindustrialisasikan hasil riset menurutnya adalah demi pengembangan kegiatan-kegiatan riset itu sendiri. "Hasilnya kembali ke pengembangan riset. Dan dalam prosesnya ini tidak bisa sendiri, bisa kerjasama dengan Udayana, ITS, Unair, Brawijaya, ini harapan saya," urainya.

"Dalam tiga tahun 10 bulan ini saya menginginkan dari yang dikembangkan bisa menjadi industri. Kalau kita sudah mampu hatchery ini itu tapi industrinya gak ada, saya sebut belum berhasil. Saya ingin ada setidaknya satu sumber ekonomi baru yang bisa berkembang di wilayah Bali," pungkasnya.

Selain berkunjung ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Menteri Trenggono sebelumnya meninjau budidaya lobster dalam keramba jaring apung di Desa Sumberkima yang lokasinya juga masih berada di Kabupaten Buleleng.

Menteri Trenggono menegaskan, dia akan all-out memajukan perikanan budidaya air laut maupun tawar, termasuk di dalamnya budidaya lobster dalam negeri.


Sumber : kkp