Introduksi ALPINDEL di Pacitan |
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), salah satu UPT di Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) melaksanakan kegiatan introduksi dan pengenalan teknologi ALPINDEL. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi LRMPHP – BRSDM KP dengan Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan dan dilaksanakan pada tanggal 4-5 Maret 2021 di Pacitan.
ALPINDEL merupakan akronim dari Alat Pengisi Adonan dengan Sistem Handel. Alat ini merupakan inovasi dari Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan yang diaplikasikan untuk pengisian adonan fish jelly product (produk daging ikan lumat), seperti tahu tuna, sosis, dan lain sebagainya.
Sekretaris Dinas Perikanan kabupaten Pacitan, Ir. Tri Wahyuning, dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada LRMPHP - BRSDM KP karena memiliki kepedulian dan perhatian dengan UKM/pelaku usaha pengolahan produk fish jelly di Pacitan. Beliau berharap dengan adanya alat ini, produktivitas pelaku usaha akan lebih meningkat.
Ketua Kelompok Peneliti LRMPHP, Ibu Putri Wullandari, STP, M.Sc menyatakan bahwa kegiatan introduksi ini dimaksudkan untuk mengenalkan teknologi yang telah dirancang dan diujicoba oleh LRMPHP pada uji terap skala terbatas, dengan harapan mendapatkan masukan dari pengguna sehingga dapat ditingkatkan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)-nya dan dapat diuji terap lebih lanjut pada skala luas sehingga pada akhirnya dapat dimassalkan.
UKM Peni dan UKM Sabrina sebagai pelaku usaha yang menjadi target sasaran kegiatan ini sangat senang dengan adanya kegiatan introduksi teknologi ini. Pelaksanaan pengisian adonan dapat berlangsung lebih cepat, dan mengurangi tahapan yang bersifat manual. Dari sisi teknologi, pada ALPINDEL bisa dilakukan pengaturan posisi handel, pegas dan ketinggiannya sesuai dengan postur tubuh operator.
Untuk produk tahu tuna kecepatan pengisian 1.35-1.46 detik per tahu, proses pengisian lebih higienis karena material alat menggunakan stainless steel tipe SS 304, dan volume adonan yang diisikan lebih seragam sehingga nilai gizi yang diklaim atau dinyatakan pada kemasan adalah benar.