Pemusnahan arsip LRMPHP |
Penyerahan dokumen berita acara pemusnahan arsip LRMPHP |
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia - Kementerian Kelautan dan Perikanan | #BPPSDM_Infinity #KKPThrive @MekanisasiKP
LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK
LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020
Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan
Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru
LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.
Pemusnahan arsip LRMPHP |
Penyerahan dokumen berita acara pemusnahan arsip LRMPHP |
Pembinaan kearsipan di LRMPHP |
Pemberian cinderamata kepada narasumber |
Pengambilan video di ruang studio LRMPHP
Produksi video oleh LRMPHP merupakan suatu bentuk dukungan kepada BRSDM KP untuk mengisi siaran Neptune TV KKP di aplikasi MAXstream yang dikelola Telkomsel. Kolaborasi dengan MAXstream ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi mengenai konten video kelautan dan perikanan, sarana publikasi, serta menjadi salah satu wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pembangunan dan isu-isu sektor kelautan dan perikanan.
LRMPHP mengambil tema produksi video tentang dukungan riset teknologi tepat guna (TTG) dalam pengembangan UMKM fish jelly di Gunung kidul. Format cerita yang diambil adalah video dokumenter dengan lokasi pengambilan di UKM Bu Hirto Gunung Kidul. UKM Bu Hirto merupakan salah satu mitra LRMPHP dalam melaksanakan kegiatan introduksi teknologi peralatan pengolahan produk fish jelly.
Pengambilan video di UKM Bu Hirta Gunung Kidul
Sebagai tahapan awal dalam produksi video adalah pengambilan gambar dan video, selanjutnya proses editing dengan memadukan gambar dan video sehingga menjadikan sebuah cerita.Pengambilan gambar dan video di dilakukan sesuai skenario yang sudah direncanakan meliputi profile UKM, pemanfaatan alat LRMPHP, wawancara dan testimoni penggunaan alat baik manfaat maupun kendala yang dihadapi, sebelum dan setelah penggunaan alat. Pada pemanfaatan alat ini pengambilan gambar dan video dilakukan di ruang produksi, mulai dari proses pengadonan, pengukusan dan penggilingan.
Ilustrasi (sumber : https://matabanua.co.id/) |
Potensi
sektor perikanan budidaya di Indonesia cukup besar, bahkan berdasarkan siaran
pers KKP untuk tahun 2021 target produksi sekitar 19,47 juta ton yang terdiri
dari ikan sebesar 7,92 juta ton dan rumput laut 11,55 juta ton, yang naik 1,03
juta ton dari target produksi tahun 2020 yaitu 18,44 juta ton. Disamping
produksi ikan konsumsi, target lain pada tahun 2021 adalah produksi Ikan hias.
Target
produksi perikanan yang besar tersebut seharusnya didukung dengan teknologi
akuakultur yang baik supaya target tersebut dapat tercapai. Salah satu kendala
yang dialami para pembudidaya ikan adalah perhitungan benih ikan karena masih
menggunakan metode manual atau takaran. Berdasarkan informasi dari IKANPEDIA
Metode yang banyak digunakan yaitu dengan menghitung manual atau menggunakan
takaran yang membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya tidak akurat. Metode
menghitung manual biasanya digunakan untuk menghitung bibit dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Meskipun membutuhkan waktu yang lama, tetapi metode ini
terbilang cukup akurat. Metode yang kedua yaitu menggunakan takaran gelas. Umumnya
metode ini digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan yang banyak. Metode ini
lebih cepat dan efektif, tetapi tingkat akurasinya belum pasti. Metode yang
ketiga yaitu menggunakan timbangan. Metode ini
mirip dengan metode takarang menggunakan gelas hanya saja takarannya
dikonversi menjadi berat. Untuk kecepatan dan efisiensi metode ini cukup baik tetapi
untuk akurasi masih belum pasti.
Sebenarnya
teknologi perhitungan benih ikan sudah dikembangkan, bahkan sudah diproduksi
dan digunakan oleh sebagian kalangan. Salah satu teknologi atau alat yang
digunakan adalah Fry Counter.
Teknologi ini salah satunya dikembangkan oleh Calitri Technology seperti
disajikan pada gambar 1. Metode yang digunakan pada alat ini adalah melewatkan
ikan melalui beberapa saluran atau channel
dan dideteksi menggunakan sensor infrared
pada tiap saluran. Hasil deteksi oleh sensor infrared
kemudian diolah secara mikrokontroller dan hasilnya ditampilkan di monitor. Bahkan selain untuk menghitung benih
alat ini juga sudah dikembangkan untuk menghitung ikan dengan memberikan
spesifikasi alat berdasarkan ukuran ikan yang akan dihitung.
Gambar 1. Fry Counter yang dikembangkan oleh Calitri Technology (sumber : https://www.calitri-technology.com) |
Gambar 2. Fry Counter yang dikembangkan oleh IPB (sumber : https://ipb.ac.id/news) |
Gambar 3. Konsep alat penghitung benih ikan menggunakan image processing (sumber : A. Rahmadiansah et al. dalam International Conference on Mathematics (2018) |
Momen halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dijadikan sarana oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk memompa semangat jajarannya yang ada pusat maupun daerah. Menteri Trenggono menyampaikan kembali target-target yang harus diselesaikan dalam rangka menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi negara.
"Semuanya saling memaafkan, tidak boleh ada lagi ganjelan di hati baik kepada sesama rekan atau atasan. Kemudian semuanya melebur menjadi satu untuk membangun sektor kelautan perikanan menjadi sektor yang sangat bagus dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi untuk bangsa dan negara," imbau Menteri Trenggono.
Halal Bihalal Kementerian Kelautan dan Perikanan berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021) siang. Kegiatan ini turut disaksikan para pegawai dari seluruh Indonesia melalui saluran meeting online dan juga media sosial.
Target utama KKP di antaranya mendorong produktivitas perikanan budidaya berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan nelayan. Program prioritas pun sudah disusun untuk mencapai target-target tersebut. Mulai dari membangun kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal, hingga meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap.
Mengenai peningkatan produktivitas perikanan budidaya, Menteri Trenggono menegaskan pentingnya mengedepankan riset dan teknologi. Sebab yang ingin dicapai tidak sebatas keuntungan finansial tapi juga keberlanjutan ekosistem perikanan sesuai dengan konsep ekonomi biru yang saat ini menjadi acuan banyak negara.
"Terus terang di sektor budidaya saya ingin seriusi betul.
Produk kita adalah kebijakan, tapi saya belum melihat produk kita adalah
kebijakan. Jadi saya minta di seluruh jajaran mulai dari
bawah, apalagi kita akan menuju ekonomi biru. Di seluruh dunia saat ini menuju
ekonomi biru. Budidaya pun bisa mencemari laut. Nah ini harus kita berpikir
bagaimana tidak mencemari laut. Maka budidaya dengan teknologi, dengan
cara-cara yang lebih bagus," tegasnya.
Menteri Trenggono pun mengajak jajarannya untuk solid dan aktif menelurkan ide-ide maupun berinovasi. Hal tersebut menurutnya kunci dalam mencapai target meski banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangannya adalah minimnya anggaran kementerian sehingga pembangunan infrastruktur perikanan tidak bisa hanya bergantung pada APBN.
"Ini menjadi tantangan yang sangat menarik. Tapi ini kalau
tidak didukung oleh bapak ibu semua, tidak akan berhasil. Keberhasilan ini bisa
dilakukan apabila kita jadi dreamteam. Insya Allah tahun depan kita bisa
bangkit dengan baik," pungkasnya.
Sumber : KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Telkomsel untuk menyajikan konten edukasi dalam bentuk video on demand terkait sektor kelautan dan perikanan melalui channel NeptuneTV di aplikasi MAXstream.
Langkah KKP menghadirkan NeptuneTV di MAXstream yang dikelola Telkomsel dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi mengenai konten video kelautan dan perikanan, sarana publikasi, serta menjadi salah satu wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pembangunan dan isu-isu sektor kelautan dan perikanan.
Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar menyambut baik dan mendukung kolaborasi yang dijalin dengan Telkomsel. Ini merupakan salah satu upaya KKP dalam mengoptimalkan publikasi konten kelautan dan perikanan dengan cara yang berbeda.
“Humas KKP harus mampu menyosialisasikan kebijakan, menyebarluaskan pesan atau informasi serta mengedukasi masyarakat mengenai kebijakan hingga program-program kerja KKP kepada masyarakat. Salah satu bentuknya adalah tayangan video di kanal MAXstream Telkomsel,” ungkap Antam.
Antam lebih jauh mengatakan upaya ini merupakan bentuk kegiatan konkret stratejik sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.
Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan KKP dalam mempublikasikan konten video untuk mengedukasi masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan melalui MAXStream. “Kami merasa senang dapat berkolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan memaknainya sebagai salah satu upaya berkelanjutan dalam menghadirkan MAXstream sebagai platform streaming video yang komprehensif bagi masyarakat. Kami berharap konten video dari KKP yang hadir di MAXstream dapat membuka lebih banyak peluang untuk memberikan edukasi mengenai manfaat aktivitas kelautan dan perikanan bagi masyarakat.” ujar Nirwan Lesmana.
Senada, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo mengapresiasi sambutan Telkomsel dalam membangun sinergi dan kolaborasi memenuhi ruang publik dengan konten-konten yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. " Kami ingin membawa konten-konten yang dihasilkan KKP menjadi Bigger, Better dan Broader. MAXstream menjadi pilihan seiring trend digital yang koan dominan di era sekarang. Kita percaya kolaborasi KKP dengan MAXstream ini dapat mengoptimalkan penyebaran konten video tema kelautan dan perikanan, sekaligus diharapkan dapat mengisi ruang informasi publik dan media sosial dengan konten video terkait kelautan dan perikanan. Suatu kebanggaan bagi KKP menjadi kementerian pertama yang memiliki channel di MAXstream" terang Agung.
Sebagai informasi, MAXstream merupakan salah satu aplikasi video yang menampilkan ribuan film dan serial TV dari MAXstream Original, HBO GO, MyPlay, NOMO, Starvision, Sushiroll, Vidio, VIU, WeTV iflix, dan beragam tayangan menarik lainnya. Untuk konten video KKP ini akan dapat dinikmati oleh publik secara cuma-cuma alias tidak berbayar.
Saat ini, MAXstream menyediakan 56 saluran televisi lokal dan internasional, 14 platform OTT, serta lebih dari 10.000 koleksi film dan serial. Aplikasi MAXstream yang tersedia secara gratis di Google Play Store dan App Store pun sudah mencapai total unduhan sebanyak lebih dari 30 juta kali. Secara keseluruhan, MAXstream telah mencatatkan total 130 juta total views dan sekitar 55 juta menit waktu menonton per bulannya.
Konten yang akan dipublikasikan KKP mewakili isu-isu kelautan dan perikanan dari masing-masing unit kerja eselon I lingkup KKP. Pada bulan April ini, akan dipublikasikan sebanyak 18 video yang terdiri dari capaian kinerja KKP, kegiatan dan program-program KKP yang dikemas secara menarik agar mudah diserap dan dinikmati oleh masyarakat.
Sumber : KKP