Pada sistem budidaya resirkulasi terdapat 5 proses utama pengolahan air yaitu: sirkulasi, pengurangan padatan, aerasi dan penurunan kandungan gas, filtrasi biologi dan disinfeksi. Salah satu pengembangan media biofilter yang sukses diaplikasikan pada instalasi pengolahan air limbah skala besar dan biaya manufaktur yang relatif rendah adalah Moving Bed Biofil Bioreaktor (MBBR). Pemilihan tipe dan penentuan ukuran biofilter yang digunakan akan sangat mempengaruhi keberhasilan RAS secara teknis dan ekonomis.
Untuk menentukan tipe MBBR yang paling efisien dalam menurunkan total amonia, Pfeiffer dan Wills (2011) melakukan studi 3 tipe media MBBR berbahan plastik terstruktur yang tersedia secara komersial pada hatchery ikan Red Drum Fingerlings (Sciaenops ocellatus). Ketiga media diuji sebanyak 3 ulangan di dalam reactor-reaktor biofilter moving bed pada kondisi budidaya air hangat bersalinitas rendah (11- 12 ppt) serta dua tingkat pengumpanan pakan yang berbeda. Sistem budidaya terdiri dari 9 modul terpisah yang terhubung pada pasangan tangki budidaya ikan dengan saluran pengeluaran ganda. Biofilter diisi dari salah satu tipe media MBBR dengan volume 0,11m3. Tiga tipe media yang diuji terdiri dari media K1 Kaldnss, media MB, dan media AMB. Laju penurunan total amonia nitrogen volumetrik (VTR) dalam satuan gram TAN yang dihilangkan per m3 media per hari, efisiensi penurunan TAN, dan konstanta kinetik biofilm dalam satuan Ki per jam dihitung pada tiga tipe media MBBR dengan perbedaan tingkat pemberian pakan harian masing-masing 3,5 kg pakan/m3 (tingkat pemberian pakan rendah) dan 8,2 kg pakan/m3 media (tingkat pemberian pakan tinggi). Pakan yang diumpankan adalah pelet tipe tenggelam khusus pertumbuhan untuk spesies ikan laut dengan diameter 4.8 mm, kadar protein 45% dan lemak 17%.
Prinsip kerja dari penelitian yang dilakukan adalah dengan mengalirkan air dari kolam budidaya (A) melalui pipa (1) menuju reaktor moving bed biofilter dengan media kladenss (B). Reaktor ini dilengkapi dengan difusser disc (3) untuk mensuplai udara pemutar media kaldness. Selain itu pada reaktor ditambahkan pipa pengurasan (4). Air hasil filtrasi media biologis dinamis ini dialirkan secara gravitasi melalui pipa (2) menuju kolam budidaya (A). Prinsip kerja tersbut dapat dilihat pada gambar berikut:
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Aquacultural Engineering vol. 45 tahun 2011 untuk laju penurunan VTR pada tingkat pemberian pakan yang lebih rendah menunjukkan nilai (dinyatakan dalam rerata±standar deviasi) masing-masing untuk perlakuan media MB3, AMB, dan K1 Kaldness sebesar 92,2±26,3, 86,1±27,5, dan 82,5±25,9. Sementara untuk laju penurunan VTR pada tingkat pemberian pakan yang lebih tinggi memberikan nilia sebesar 186,4±53,7, 172,9±47,8, dan 139,9±38,9 masing-masing untuk tipe media MB3, AMB, dan K1 Kaldness. Konsentrasi pembentukan TAN sangat dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan dan nilainya berkisar antara 0,55 hingga 0,93 mg/L tingkat pemberian pakan yang lebih rendah dan 0,83 hingga 1,87 mg/L tingkat pemberian pakan yang lebih tinggi. Dari tiga media MBBR yang diuji untuk persentase tingkat penurunan TAN tertinggi dihasilkan oleh MB3 dengan nilai sebesar 12,3% pada tingkat pemberian pakan yang lebih rendah dan 14,4% masing-masing pada tingkat pemberian pakan yang lebih tinggi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MB3 sangat potensial digunakan pada biofilter moving bed (dinamis) karena hasil uji efisiensi penurunan TAN dan TVR yang besar pada aplikasi MBBR dari sistem RAS unit pembenihan (hatchery) bersalinitas rendah.
Penulis: I Made Susi Erawan - LRMPHP