PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Jumat, 22 Juli 2022

Kepala LRMPHP Hadiri FGD Monev Desa Maritim Tahun 2022 di Gunung Kidul

Memenuhi undangan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta nomor 896/03384 tanggal 18 Juli 2022, Kepala LRMPHP dan tim menghadiri FGD monev Desa Maritim tahun 2022 di Balai Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul pada hari Kamis, 21 Juli 2022.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk diskusi dan monitoring-evaluasi pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Maritim 2022 yang bersumber dari Dana Keistimewaan. Program BKK bertujuan untuk pengembangan potensi dan pemberdayaan desa dan percepatan program prioritas Gubernur DI Yogyakarta.

FGD dihadiri oleh Paniradya Kaistimewaan/Pati (Bapak Sugiyarto), Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta (Bapak Hery Sulistio) dan jajaran DKP DIY,  Perwakilan OPD Pemda DIY, Lurah Tileng (Bapak Suwardi) dan perangkat desa, Lurah Girikarto, Panewu Girisubo, Tenaga Ahli DKP DIY dari Departemen Perikanan UGM (Dr. Amir Husni), Kepala LRMPHP, dan  pelaku usaha kelautan dan perikanan serta masyarakat Tileng.

Rangkaian acara dalam kegiatan FGD meliputi pembukaan dan pengantar acara oleh Sekretaris Dinas KP DIY yang memaparkan kebijakan dan strategi pengembangan desa Maritim di DIY dan teknis monev BKK Desa Maritim, paparan progress/capaian pelaksanaan kegiatan oleh Lurah Tileng (Bapak Suwardi) dan Lurah Girikarto (yang diwakili oleh Ulu-ulu dan Dukuh Gesing), tanggapan dan konfirmasi dari Sekretaris Dinas KP DIY dan Paniradya Pati, tanggapan dan evaluasi dari Dr. Amir Husni dari Departemen Perikanan UGM sebagai Tenaga Ahli.

Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad dalam kesempatan ini memaparkan materi berjudul IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA ~ Guna Mendorong Produktivitas Usaha Pengolahan Hasil Perikanan skala UMKM. Substansi penting dari paparan ini adalah ketersediaan paket teknologi di LRMPHP dan format/metode yang disediakan oleh LRMPHP untuk memfasilitasi pelaku usaha.

Rangkaian kegiatan FGD dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke lapangan di wilayah Tileng, diantaranya akses jalan menuju ke sekolah alam, sekolah alam Desa Tileng, gedung sentra pengolahan Desa Tileng, ruko/kios sebanyak 5 (lima) unit.


Kamis, 21 Juli 2022

Smart Fisheries Village KKP Jadikan Desa Mandiri dan Go Global

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan inovasi Smart Fisheries Village (SFV) untuk memperkuat kemandirian kampung perikanan di Indonesia agar lebih modern dan produktif.  Melalui penguatan teknologi digital SFV digadang-gadang bisa go global.

Dalam merealisasikan SFV, kolaborasi dengan lintas sektor digalakkan KKP untuk menyukseskan program inovasi yang sejalan dengan prinsip ekonomi biru tersebut.

"Smart Fisheries Village atau kampung perikanan pintar ini dalam pelaksanaan programnya ingin memadukan pertumbuhan ekonomi, kemudian bekerja bersama masyarakat, tetap memerhatikan kelestarian lingkungan, dan berbasis digital teknologi kekinian," ungkap Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta dalam talkshow Bincang Bahari mengupas SFV secara hibrid, Kamis (21/7/2022).

Nyoman menerangkan program SFV akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing karena kegiatan ekonomi di dalamnya menjadi lebih beragam, seperti adanya spot wisata hingga produksi produk UMKM. Pengembangan pilot project SFV sudah dilakukan di Desa Panembangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Selain mengandalkan sumber daya internal salah satunya para penyuluh, pihaknya juga menggandeng kementerian lembaga, perbankan, akademisi, hingga industri teknologi dan telekomunikasi. Nyoman menambahkan, inovasi SFV diciptakan untuk mendukung akselerasi program prioritas KKP yakni pembangunan kampung budidaya berbasis kearifan lokal serta kampung nelayan maju. 

"Dengan kolaborasi yang baik, menjadi satu kesatuan, tentunya inovasi ini dapat melahirkan inkubasi bisnis umkm modern berbasis teknologi informasi yang ada saat ini. Bagaimana mentransfer skil dan kemampuan kepada masyarakat desa sehingga bisa lebih berkembang. Dan teknologi menjadi kunci pemanfaatan SFV ini," katanya. 

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan nantinya akan dibangun sebuah portal atau website yang memudahkan para pengelola desa untuk mendaftarkan desanya secara mandiri ikut dalam program SFV. 

“Kita akomodasi desa yang sudah siap go digital untuk self registration melalui portal agar memudahkan verifikasinya. Dengan minim kontak manusia di tahap awal akan membuat verifikasi menjadi lebih kredibel,” katanya.

Direktur Perencanaan Teknis, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes Dewi Yuliani menilai SFV merupakan solusi tepat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa berbasis perikanan. Dengan inovasi, pengembangan potensi perikanan yang ada di desa menjadi lebih optimal. 

Pihaknya bahkan siap terlibat dalam implementasi SFV di Indonesia. Menurutnya membangun desa memang butuh kolaborasi karena banyaknya tantangan, di antaranya kualitas sumber daya manusia, akses permodalan, hingga infrastruktur. 

"Untuk bisa membangun desa kita perlu melakukan kolaborasi, dan sudah berapa kali kami melakukan pertemuan dengan KKP untuk membahas kerjasama ke depan seperti apa. Kami juga punya program dana desa yang mungkin bisa dielaborasi," terangnya. 

Dukungan juga datang dari perbankan yang siap memberikan literasi keuangan dan akses permodalan kepada masyarakat. Di samping itu, program SFV dinilai mendukung lahirnya ekosistem digital di pedesaan yang juga menjadi target pengembangan perbankan saat ini. 

"Ketika ekosistem tersebut terbentuk, harapannya harapannya para pembudidaya, nelayan, dan masyarakat di sana, ibu-ibu bisa mendapatkan pendapatan yang meningkat," terang Asistance VP Division of Small Business and Programs BNI Chandra Bagus Sulistyo, yang juga menjadi narasumber dalam program Bincang Bahari KKP tersebut. 

Tribe Leader Aquaculture & Fisheries Telkom Indonesia Ahmad Rosadi Djakarsih mendukung penuh implementasi SFV untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus solusi ketahanan pangan. Program SFV juga sejalan dengan program kerja berbasis perikanan dan pertanian yang telah dilakukan pihaknya selama ini. 

"Harapan kami dari kerja sama ini bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi," ujar Ahmad Rosadi.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir mengaku siap mengintegrasikan platform yang ada di perusahaannya untuk mendukung penerapan SFV di desa-desa tujuan. Dua belah pihak sudah menjalin kerjasama yang baik selama ini, di antaranya dalam menghadirkan aplikasi Laut Nusantara.

Marwan turut memberi masukan pentingnya analisis berbasis data dalam implementasi program SFV di lapangan, sehingga target pembentukan ekosistem digital, pertumbuhan ekonomi dapat tercapai. Program yang dibangun juga menjadi lebih tepat sasaran.  

"Secara sistem dan platform kami sudah ada Desa Digital dan Laut Nusantara, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan SFV. Tantangannya mengintregasikan sehingga saling mendukung, dan ini bisa dilakukan. Mudah-mudahan kita bisa mempercepat apa yang bisa kita lakukan," terangnya.


Sumber : kkp


Senin, 18 Juli 2022

Partisipasi LRMPHP Pada Festival Penyu Pesisir 2022 di Pantai Pelangi Bantul

Coaching clinic produksi tahu tuna dengan teknologi ALPINDEL

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, LRMPHP Bantul mengikuti Festival Penyu Pesisir dengan tema “Lestarikan Penyu, Selamatkan Pesisir” yang diselenggarakan  oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, di Pantai Pelangi Bantul, 17 Juli 2022. 

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si., Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi, Danlanal Yogyakarta Kolonel Laut (KH/W) Damayanti, SH., MM, sekaligus memberikan sambutannya.

Serangkaian agenda dalam festival penyu pesisir 2022 berupa pameran, gemar ikan berupa live cooking pengolahan ikan, ATI (Alih Teknologi Informasi), seminar tentang kebaharian, konservasi penyu, dan diakhiri dengan pelepasan tukik.

Seminar Festival Penyu menghadirkan beberapa narasumber yang mengusung tema Lautku Masa Depanku oleh Danlanal DIY, Kembali ke Laut dengan Lestarikan Penyu oleh Suadi, Ph.D dari Departemen Perikanan UGM, Pramuka Istimewa “Generasi Milenial Generasi Cinta Penyu” oleh Kak Duta dari Kapal Pemuda Nusantara, dan Bijak Mengelola Laut oleh Kepala Loka PSPL Serang. 

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan festival penyu ini, LRMPHP menampilkan display teknologi ALTIH (mobil alat transportasi ikan hidup) dan ALTIS-2 (alat transportasi ikan segar dengan kendaraan roda 2). Pada sesi gemar ikan, LRMPHP melaksanakan coaching clinic dalam pembuatan tahu tuna sekaligus memperkenalkan teknologi ALPINDEL (alat pengisi adonan sistem handel). Coaching clinic dipandu oleh I Made Susi Erawan dihadapan ratusan peserta festival penyu yang hadir. Dalam penjelasaanya disampaikan bahwa ALPINDEL digunakan untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly yang sehat, aman, dan bergizi karena terbuat dari material food grade. Beberapa peserta yang mencoba pengujian ALPINDEL ini mengaku cukup mudah menggunakan alat ini dan membantu dalam pengisian adonan tahu tuna. 

Peserta coaching clinic menyampaikan testimoninya setelah mencoba ALPINDEL


Senin, 04 Juli 2022

LRMPHP Terima PKL SMK N 1 Temanggung

Penerimaan siswa/i PKL SMK N 1 Temanggung di Aula LRMPHP

Sebagai salah satu bentuk pelayanan publik, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan kembali menerima siswa/i PKL dari SMK Negeri 1 Temanggung, 4 Juli 2022. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara LRMPHP dan SMK N 1 Temanggung pada tanggal 25 Mei 2022 tentang rencana pelaksanaan magang di LRMPHP untuk mendukung pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri dan instansi pemerintah. 

Kegiatan PKL diikuti oleh 6 siswa/i Kelas XIII/Tingkat IV Kompetensi Keahlian Agroindustri dan Kompetensi Keahlian Kimia Analisis. Siswa/i tersebut dijadwalkan melaksanakan kegiatan PKL selama 6 bulan terhitung mulai tanggal 4 Juli – 31 Desember 2022.

Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad dalam sambutan penerimaan siswa/i PKL ini berharap kegiatan PKL berjalan dengan lancar dan dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun bekerja. Sementara itu Kepala Tata Usaha LRMPHP, Afris Syahada berpesan untuk selalu mematuhi tata tertib dan memanfaatkan fasilitas yang diperolah selama pelaksanaan PKL. “Selama PKL, siswa/i akan mendapatkan berbagai fasilitas sepert ruang untuk beraktivitas, akses internet, computer, printer, fotokopi dan juga tempat tinggal di guest house LRMPHP, ” jelasnya.

Dalam penerimaan kegiatan PKL ini juga disampaikan sosialisasi layanan magang/penelitian nol rupiah/tidak dipungut beaya. Ketua Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) LRMPHP, Tri Nugroho Widianto menyampaikan hal ini sebagai salah satu wujud nyata terhadap pembangunan ZI WBK/WBBM di lingkungan LRMPHP sekaligus implementasi KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN LRMPHP NOMOR: 27/BRSDMKP-LRMPHP/OT.210/II/2022 TENTANG STANDAR PELAYANAN MAGANG DAN PENELITIAN SISWA/MAHASISWA.Tim UPG dibentuk dalam rangka optimalisasi upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi melalui gratifikasi di lingkungan Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP), serta melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Siswa/i PKL selanjutnya berkeliling melihat sarpras yang ada di LRMPHP diantaranya laboratorium kimia, pengolahan, sensori, workshop, ruang display alsinkan hasil riset LRMPHP, sekaligus orientasi pengenalan peralatan dan fungsi serta mekanisme kerjanya.


Orientasi siswa/i PKL SMK N 1 Temanggung di LRMPHP



Kamis, 30 Juni 2022

Desain Dan Manufaktur Media Filter Dengan Surface Area Tinggi Melalui Pencetakan 3D Untuk Bioreaktor Moving Bed Pada Aplikasi Pengolahan Air Limbah

Salah satu pendekatan untuk melakukan proses remediasi polusi air adalah penggunaan biofilter yang menggunakan lapisan biofilm dari mikroba yang telah tumbuh untuk melakukan metabolisme bahan bahan pencemar terikat. Spesifik surface area (SSA) dan toplogi dari carrier (pembawa) media biofilter merupakan salah satu parameter paling penting sebagai penentu kinerja dan efisiensi sistem biofilter. Karena pentingnya kedua parameter tersebut sejumlah periset asal Amerika Serikat berkolaborasi untuk melakukan kajian mengenai pemodelan matematis dan teknologi 3D printing dalam proses desain dan manufaktur rancangan media filter kompleks yang mampu menyediakan SSA tinggi dan tempat berlindung biofilm dari pengelupasan prematur. Sejumlah desain berbasis gyroid (permukaan minim periodik terhubung tanpa batas yang tidak memiliki garis lurus) diajukan dengan hasil jauh SSA jauh melebihi 2300 m2/m3. 

Gambar 1.  Contoh media biofilter komersial :(A)K1 dan K3 Kaldness; (B) Bioball Atlantic; (C) Bioball sarang madu; (D) Media MB3. Sumber : Elliott et al (2017)

Namun ketebalan dinding dan ukuran pori yang berperan terhadap terjadinya penyumbatan menjadi pembatas hasil kajian sehingga dihasilkan SSA m2/m3 meskipun hasil ini jauh melebihi K! kaldness komersial hingga 133%. Sejumlah Moving Bed Bio Reaktor (MBBR) dikonstruksi untuk pengujian laboratorium menggunakan inokulasi (sumber bakteri) dari air limbah yang dihasilkan fasiltas atau produksi perikanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa media filter dengan 3D printing dapat mempertahankan kondisi awal dalam MBBR, dan kemampuan media berdesain giroid ini juga dapat dibandingkan kinejanya dengan K1 kaldness komersial. Riset yang bertujuan untuk mengkaji kelayakan manufaktur media biofilter desain giroid dicetak dengan 3D printing serta memungkinan optimalisasi topologi pada perbaikan operasi telah dipublikasikan pada Journal of Contemporary Water Research & Education Issue 160, Pages 144-156, April 2017 dengan tim periset dipimpin Olivia Elliot dari Departemen Teknik Biosistem Universitas Auburn, Amerika Serikat. Riset mendatang diperlukan untuk mengkaji bagaimana media kompleks ini mampu menstimulasi pertumbuhan mikroba penting dan metabolisme komunitasnya yang berujung pada peningkatan yield efisiensi operasional reaktor. 

Gambar 2. Media Gyroid yang dicetak menggunakan 3D Printing dengan penguatan orientasi menerapkan (A) saluran internal; (B) Orientasi acak. Sumber : Elliott et al (2017)

Gambar 3. Sketsa Bioreaktor skala pilot untuk pengujian media biofilter.
Sumber : Elliott et al (2017) 

Penulis : I Made Susi Erawan - LRMPHP


Senin, 27 Juni 2022

Dorong Kemandirian Desa Perikanan, KKP Kembangkan Smart Fisheries Village

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tengah mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV) dalam rangka memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan serta sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. 

‘’Smart Fisheries Village (SFV) merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi/Desa Mitra,’’ terang Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, pada acara pelatihan teknis yang merupakan bagian dari  SFV bagi masyarakat Desa Panembangan, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas, akhir Juni ini. 

Kegiatan pelatihan tersebut merupakan langkah BRSDM dalam mempersiapkan SDM unggul untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang berprinsip nilai ekologi atau lingkungan lestari berbasis digital serta  pengembangan SFV agar dapat menjadi pilot project bagi wilayah lain dan memberikan percontohan bagi perkembangan perikanan budidaya air tawar. 

“Melalui SFV, diharap dapat menyinergikan antara riset dan teknologi dengan peningkatan SDM perikanan melalui pelatihan dan teaching factory serta mewujudkan kegiatan usaha perikanan yang terhubung dari hulu ke hilir guna menciptakan desa mandiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tentunya program ini dapat berjalan dengan baik melalui sinergitas berbagai pihak, baik dari swasta, kementerian, pemerintah daerah, lembaga terkait, serta stakeholder lain,” tegas Nyoman. 

Selain itu, pengembangan model SFV yang sudah mulai dijalankan ini, akan menjadi sinergi dengan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, dengan karakteristik lebih memiliki nilai tambah dengan sentuhan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. 


Di sisi lain, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP, Lilly Aprilya Pregiwati, berharap pelatihan SFV ini dapat memotivasi masyarakat Desa Panembangan untuk menjadikan desanya sebagai icon kawasan SFV. 

“Melalui pelatihan ini, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk menciptakan icon Desa Panembangan sebagai kawasan SFV serta dapat menghasilkan produk perikanan yang nantinya menarik perhatian masyarakat luar untuk berbisnis di desa perikanan pintar ini. Peran penyuluh menjadi sangat penting dalam mengawal dan melakukan monitoring terkait kegiatan pelatihan di kawasan SVF tersebut, tuturnya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sub Koordinator Pengembanganan Logistik, Warsito, menuturkan bahwa pengembangan Desa Panembangan menjadi SFV juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

“Saya ucapkan terima kasih atas terselenggaranya beragam giat pelatihan dalam rangka SFV ini, baik itu pelatihan budidaya hingga olahan di Desa Panembangan. Pengembangan ini juga mendapat dukungan Pak Gubernur, harapannya setelah semuanya terintegrasi, pemberdayaan masyarakat di Panembangan dapat tercapai,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh  Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Irma Sufitri. Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada KKP, khususnya BRSDM yang telah mendampingi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) dalam mengelola usahanya.

"Melalui dukungan sarana dan prasarana baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, maka Desa Panembangan saat ini tepat untuk memaksimalkan potensinya dalam usaha perikanan agar terkelola dengan baik dalam bentuk SFV. Tentunya hal tersebut tak lepas dari peran penyuluh perikanan yang juga bekerja keras dalam mendampingi kelompok di lapangan,” jelasnya.

Pada giat pelatihan yang diselenggarakan Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP Tegal) ini, 120 peserta mendapatkan materi berupa pelatihan budidaya ikan nila dengan sistem minapadi; pelatihan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal; dan pelatihan diversifikasi olahan ikan. Pelatihan ini juga mendapat respon positif dari Riyanto, salah satu peserta pelatihan budidaya ikan nila dan pakan ikan mandiri. Pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan juga masyarakat lain, di mana sebelumnya hanya dapat belajar melalui media sosial.

Hadir pada kegiatan pelatihan, Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Haryadi; Kepala BPPP Tegal, Muchlisin; Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto; serta para Penyuluh Perikanan Kab. Banyumas sebagai motor penggerak utama program ini . Dalam kesempatan tersebut, BRSDM turut memberikan bantuan berupa 80 ekor induk ikan nila unggul, mesin pencetak pakan ikan, serta demplot mina padi.

 

Sumber : kkp


Selasa, 21 Juni 2022

Pengaruh Esktrak Bawang Putih Sebagai Respon Imun Non Spesifik pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Pada pembudidayaan ikan terdapat dua parameter kunci yang sangat penting diperhatikan untuk menjaga kelangsungan usaha yaitu pertumbuhan absolut dan respon imun non spesifik. Salah satu jenis ikan yang menjadi primadona budidaya adalah ikan karper. Kepopuleran ikan ini salah satunya karena cita rasanya yang lezat saat diolah. Karena nilai ekonomi yang tinggi inilah para pembudidaya ikan seringkali untuk memenuhi suplai pasar melakukan praktik budidaya dengan padat tebar tinggi dikombinasikan dengan pemberian pakan yang melebihi kapasitas. Kedua praktik ini justru berdampak pada buruknya kualitas air media budidaya ikan yang berimbas pada meningkatnya kerentanan ikan terhadap serangan penyakit yang ditimbulkan oleh virus, parasit, maupun bakteri. 

Berbagai upaya telah dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyakit ikan. Upaya yang lazim dilakukan adalah penggunaan vaksin dan antibiotik. Keterbatasan vaksin yaitu hanya bekerja pada patogen spesifik ditambah harga jualnya juga tinggi. Sementara itu penggunaan antibiotik secara berlanjut dapat menimbulkaan masalah resistensi ikan terhadap mikroorganisme patogen. Karena sejumlah keterbatasan itulah maka diperlukan bentuk tindakan pencegahan alternatif pengganti obat-obatan dan bahan kimia yang mampu meningkatkan sistem imun (kekebalan) ikan non spesifik ikan.

Gambar 1. Total leukosit pada ikan karper 
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Salah satu bahan yang mampu meningkatkan sistem imun (kekebalan) ikan non spesifik dan pertumbuhan ikan adalah bawang putih. Bawang putih memiliki senyawa-senyawa sulfur seperti aliin, allicin,  disulfida, trisulfida dan sejumlah enzym semisal alinase, perinase. Selain itu asam amino berupa arginin dan mineral dalam bentuk selenium juga terkandung pada bawang putih. 

Bahan aktif pada bawang putih yang memiliki kemampuan membunuh bakteri patogen semisal Aeromonas sp. adalah allicin. Selain itu karena kemampuan Allicin dalam meningkatkan sistem imun ikan, bawang putih dapat digunakan sebagai immunostimulan yang efektif. Adanya kemampuan bawang putih (Allium sativum) sebagai immunostimulan pada peningkatan respon imun non spesifik inilah yang mendorong sejumlah peneliti di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Airlangga melakukan kajian terhadap hal tersebut dengan objek pengujian adalah ikan karper (Cyprinus carpio).

Setelah melalui tahap pengeringan dan ekstraksi, ekstrak bawang putih dikonsentrasikan menggunakan evaporator rotari. Ekstrak bawang putih ini diaplikasikan pada  ikan karper berukuran 3-5 cm selama 4 pekan. Perlakuan bawang putih yang diberikan adalah 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 (Treatment A, B, C, D, E, F), masing-masing dalam satuan g/kg pelet ikan. Dosis pellet yang diberikan adalah 5% bobot tubuh per hari dengan frekuensi pemberian pakan 2x sehari. Sampel darah ikan karper diambil untuk keperluan analisis imnunological  mencakup uji fagositas dan leukositas dengan menerapkan metode pewarnaan Giemsa. Sementara untuk uji pertumbuhan spesifik ikan karper dilakukan dengan menghitung selisih antara bobot akhir dan awal ikan.

Hasil kajian menunjukkan adanya korelasi linier antara perlakuan dosis ekstrak bawang yang diberikan dengan total leukosit, aktivitas fagositosis, dan pertumbuhan absolut. Hasil uji leukosit aktivitas fagositosis, dan pertumbuhan absolut divisualkan dalam grafik 1, 2, dan 3.

Gambar 2. Aktivitas fagositosis pada ikan karper
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Dari data hasil pengujian ini dikonfirmasi bahwa peningkatan pada respon imun sangat berpengaruh dalam peningkatan performa pertumbuhan ikan karper. Grafik hubungan linier tersebut dpat dilihat pada Gambar 3.  Dari hasil kajian dapat dibuktikan adanya potensi ekstrak bawang putih sebagai agen imunostimulan terhadap ikan karper. Hasil kajian ini telah dipublikasikan di IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 493 (2020) 012015 dengan doi:10.1088/1755-1315/493/1/012015.

Gambar 3. Pertumbuhan absolut pada ikan karper
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Penulis : I Made Susi Erawan - LRMPHP