Presiden Joko Widodo mengapresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut saat meninjau langsung bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di pesisir Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (20/10/2022).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCl) merupakan salah satu langkah konkret Indonesia dalam menangani pencemaran laut yang bersumber dari sampah plastik.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat nelayan untuk terus mendukung Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut. Kita harus mewujudkan Laut yang Sehat untuk Indonesia Sejahtera" jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga berdialog dengan para nelayan di Kampung Nelayan Tanjung Laut untuk mendengarkan berbagai keluhan dan masalah yang dihadapi oleh nelayan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa Gernas BCL dilaksanakan dengan menerapkan mekanisme ekonomi sirkular melalui pengumpulan sampah dan pembayaran kompensasi atau insentif. Diharapkan melalui mekanisme tersebut, para nelayan mendapatkan pendapatan tambahan terutama saat musim tidak melaut.
"Kegiatan ini merupakan salah satu program ekonomi biru yang kami rancang untuk memulihkan kesehatan laut, terutama dari dampak negatif sampah plastik di laut,” tegas Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono juga mengapresiasi pengelolaan sampah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sudah baik dan berharap dapat menjadi salah satu contoh penanganan sampah pesisir untuk wilayah lain.
"Upaya ini harus terus dilakukan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik laut,” ujar Trenggono.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bangka Barat mencatat rata-rata timbulan sampah pada 2019 – 2022 mencapai 82 ton/hari atau sekitar 29.279 ton/tahun. Per 19 Oktober 2022, sebanyak 1.236 nelayan ikut berpartisipasi dalam pengumpulan sampah di laut, khususnya sampah plastik, dengan jumlah total sampah terkumpul mencapai 28,1 ton.
Penanganan sampah dalam kegiatan Bulan Cinta Laut tidak lepas dari dukungan, kolaborasi dan sinergi pihak terkait. Pemerintah mengharapkan kegiatan Gernas BCL tidak berhenti di Oktober saja, namun terus berlanjut dan menjadi tradisi bagi nelayan agar tetap peduli pada ekosistem laut.
"Laut telah memberikan banyak manfaat bagi manusia, saatnya kita bersama-sama mengembalikan fungsi laut, mengelola dengan bijak serta mengkonversi sumber daya keanekaragaman laut yang dapat memberikan manfaat bagi generasi saat ini dan kebutuhan generasi masa mendatang" tutup Trenggono.
Pada rangkaian kunjungan kerja tersebut, Menteri Trenggono menyerahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis untuk nelayan di Tanjung Laut. Total kartu keanggotaan nelayan aktif di Bangka Barat mencapai 900 peserta.
Sumber : kkp