Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-23 pada Rabu (26/10/2022), dengan tema Ekonomi Biru untuk Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan fokus kementeriannya saat ini mengakselerasi lima program berbasis ekonomi biru untuk menjaga kesehatan ekosistem laut, pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Tepat hari ini KKP berusia 23 tahun. Pekerjaan rumah masih sangat banyak, dan fokus kami saat ini adalah mempercepat implementasi lima program ekonomi yang telah dirancang untuk menjadi ekologi sebagai panglima, dan menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi," ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP, Rabu (26/10/2022).
Lima program ekonomi biru KKP meliputi perluasan wilayah konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya ramah lingkungan khususnya untuk komoditas unggulan ekspor seperti udang, lobster, rumput laut, dan kepiting.
Kemudian penataan pemanfaatan ruang laut dan wilayah pesisir untuk menjaga kelestarian ekosistem dari peningkatan aktivitas ekonomi, serta penerapan program Bulan Cinta Laut untuk mengurangi populasi sampah plastik di laut.
"Terima kasih atas doa dan dukungan yang disampaikan dari banyak pihak. Komitmen kami jelas, mengelola sektor kelautan dan perikanan sesuai prinsip ekonomi biru. Ekonomi biru untuk Indonesia," pungkasnya.
Melalui video pendek yang dikirimkan ke KKP, ucapan dan dukungan mengalir dari berbagai tokoh di Indonesia. Rata-rata mendukung langkah KKP mengelola sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
KKP juga diminta untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya masyarakat kelautan dan perikanan, utamanya bagi para nelayan dan anak buah kapal.
"Laut dan isinya harus terus dilestarikan kesuburan dan ekosistemnya. Kita harus lebih fokus meneliti laut dan isinya. Kehidupan kaum nelayan harus ditingkatkan dengan baik, dari kesejahteraannya, perumahannya, kesehatan, dan pendidikannya," ujar Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ketua MPR Bambang Soesatyo meyakini langkah KKP mengusung program ekonomi biru akan mendorong geliat investasi di sektor kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, sektor kelautan dan perikanan menjadi roda penggerak ekonomi, salah satunya melalui terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir.
"Saya mendukung pelaksaan ekonomi biru dengan pondasi menjadikan ekologi menjaga ekosistem laut dan pesisir sebagai panglima dalam pembangunan ekonomi kelautan perikanan, dengan senantiasa mengedepankan aspek kelestarian dan berkelanjutan, sehingga akan membuka peluang investasi lapangan pekerjaan dan pemerataan pertumbuhan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Indonesia," harapnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap program ekonomi biru yang sudah digagas KKP mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan, di antaranya dampak perubahan iklim dan krisis pangan.
"Saya berharap program-proram ekonomi biru yang sudah digagas KKP memapu menjawab tantangan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan untuk saat ini dan di masa depan. Dengan konsep tata kelola ekonomi biru, diharapkan mampu menghadirkan keseimbangan pengelolaan baik dari aspek ekologi, sosial, maupun ekonomi," ujar Luhut.
Sementara itu dukungan juga datang dari Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Suharso berharap program-program ekonomi biru KKP mampu menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi nasional, dan menjadi pelopor implementasi program ekonomi biru di Indonesia.
"Diharapkan sektor kelautan dan perikanan berperan sebagai ujung tombak ekonomi biru di tanah air. Kami mendukung pengembangan dan implementasi ekonomi biru agar Indonesia berjaya sebagai negara maju," ungkap Suharso.
Sumber ; kkp