PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Selasa, 22 November 2022

Instruktur LRMPHP Berikan Pelatihan Pembuatan Tahu Bakso Ikan dengan Teknologi ALPINDEL

Pengisian adonan tahu bakso dengan ALPINDEL

Gaung “Gemarikan” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) rupanya masih menggema dengan tujuan utama adalah meningkatkan konsumsi protein di masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan diversifikasi olahan menjadi produk olahan yang lebih disukai masyarakat dan dapat dikonsumsi sewaktu waktu seperti diolah menjadi tahu bakso ikan. 

Pembuatan tahu bakso ikan rupanya belum terlalu banyak dikuasai oleh masyarakat. Sehingga Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) berkolaborasi dengan Kwarda DIY dan Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Yogyakarta melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan tahu bakso ikan pada tanggal 16 November 2022 di LRMPHP.

Peserta dalam kegiatan pelatihan adalah para pelajar SMK Kelautan di wilayah D.I Yogyakarta yang juga sebagai anggota Pramuka, yaitu SMK N 1 Tanjungsari Gunungkidul, SMK N 1 Sanden Bantul , dan SMK N 1 Temon Kulon Progo, masing-masing sebanyak 10 siswa. Selain dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal memasak olahan ikan, pelatihan ini juga diharapkan sebagai modal kewirausahaan siswa SMK Kelautan setelah menyelesaikan masa studinya. 

Koko Kurniawan paparkan materi pembuatan tahu bakso ikan kepada peserta pelatihan

Untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa dalam mengikuti pelatihan dalam pembuatan tahu bakso ikan, kegiatan pelatihan diawali dengan pretest. Kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelatihan. Selanjutnya paparan materi secara singkat terkait pembuatan tahu bakso ikan  disampaikan oleh Instruktur LRMPHP, Koko Kurniawan. Dalam paparannya, Instruktur menyampaikan materi pelatihan pembuatan tahu bakso ikan sesuai modul yang telah dibagikan. "Langkah pembuatan tahu bakso ikan meliputi persiapan bahan/bumbu, pembuatan adonan, pengisian adonan ke dalam tahu, perebusan/pengukusan, penirisan,  dan penggorengan tahu bakso ikan, " paparnya. "Dalam pengisian adonan ke dalam tahu akan digunakan ALPINDEL (Alat Pengisi Adonan sistem Handel), yakni alat hasil rancang bangun LRMPHP dengan tingkat higienitasnya tinggi dan sudah diuji terap di UKM, " tambahnya.

Rangkaian kegiatan pelatihan selanjutnya praktek pembuatan tahu bakso ikan di Lab. Pengolahan LRMPHP dibawah bimbingan instruktur. Pada kesempatan ini para peserta pelatihan sangat antusias dan senang membuat tahu bakso ikan karena merupakan hal baru dan berhasil membuat tahu bakso ikan dengan tekstur, rasa dan bentuk sesuai yang diajarkan. Beberapa siswa bahkan menyampaikan produk hasil buatannya mirip produk yang dijual dipasaran, bahkan beranggapan memiliki rasa yang lebih lezat. 


Praktek pembuatan tahu bakso di Lab. pengolahan LRMPHP dan penyajian hasil olahan oleh salah satu peserta pelatihan

Senin, 21 November 2022

KKP BERSATU Melawan Korupsi


#SobatBahari, Yuk bersama hindari korupsi, untuk wujudkan Indonesia bebas korupsi.

LRMPHP @MekanisasiKP, sebagai bagian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, turut serta dalam kampanye KKP Bersatu Melawan Korupsi, sebuah komitmen dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.


 

SEMARAKKAN GITA LAUT, LRMPHP KIRIM DUO ALTIH & ALTIS-2


Untuk memeriahkan Bulan Cinta Laut tahun 2022, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan agenda GITA LAUT dengan tema Laut Sehat, Indonesia Sejahtera. Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Baru Kapanewon Srandakan Bantul pada hari Sabtu, 19 November 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai kalangan di sektor kelautan dan perikanan, mulai dari pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan, pokdakan, pokwasmas, nelayan, pengolah produk perikanan, siswa-siswi/taruna-taruni SMK Kelautan dan Perikanan, pelaku usaha pariwisata, anggota polair, prajurit TNI AL, pegawai-ASN di KKP maupun pemda, BUMD, Bank BPD DIY, Samsat, dan lain sebagainya.

Agenda Gita Laut tahun 2022 ini diawali dengan Apel Pagi dengan Inspektur Upacara Bapak Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si (Kepala DKP DIY) dan dilanjutkan dengan bersih pantai. Eksebisi produktivitas armada penangkapan ikan dan pameran turut meramaikan kegiatan yang dibuka oleh Bapak Wiyos Santoso, S.E.,M.A.cc (Asisten II Pemda DIY, mewakili Bapak Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X), disertai dengan kehadiran Bapak Abdul Halim Muslih (Bupati Bantul) dan jajaran forkopimda.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan turut menyemarakkan agenda gita laut ini dengan mengirimkan 2 (dua) buah materi pameran, yakni Alat Transportasi Ikan Hidup (ALTIH) dan Alat Transportasi Ikan Segar untuk Kendaraan Bermotor Roda 2 (ALTIS-2). Antusiasme pengunjung, khususnya generasi muda dirasakan akan keberadaan duo materi pameran dari LRMPHP ini.

ALTIH adalah alat transportasi ikan hidup yang didesain untuk memudahkan dan mempertahankan kualitas ikan hidup selama transportasi, serta dapat diaplikasikan untuk membantu kegiatan transportasi ikan hidup dalam jumlah yang padat. Alat ini dapat meminimalkan stress ikan selama transportasi dengan menambahkan filtrasi untuk menjaga kualitas air tetap baik. Selain itu terdapat sistem kontrol kualitas air yang dapat memantau kondisi kualitas air secara realtime sehingga dapat segera dilakukan tindakan  apabila kualitas air tidak sesuai standar yang telah ditentukan. ALTIH didesain secara khusus untuk dapat diaplikasikan pada kendaraan bermotor roda empat (pick up). Sementara itu, ALTIS-2 merupakan inovasi alat transportasi ikan segar berpendingin untuk kendaraan roda 2 (sepeda motor) yang dapat mempertahankan suhu tetap rendah sehingga mutu ikan tetap terjaga. ALTIS-2 terpilih kedalam salah satu inovasi 108 Karya Inovasi Terbaik Tahun 2016 pada kategori alat transportasi. ALTIS-2 juga terpilih dalam Bundle+ Inovasi Indonesia (2008 - 2017), serta menjadi runner up pada Kompetisi IPLAN Challenges 2018 yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Nanyang Technological University of Singapore. 



Jumat, 18 November 2022

HARKANNAS 2022, LRMPHP Diseminasikan Alsin TTG di Gunung Kidul

Memenuhi undangan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul (nomor 523/1173 tanggal 21 Oktober 2022), Kepala Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (Luthfi Assadad) menghadiri peringatan Hari Ikan Nasional ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan di area kantor DKP Gunungkidul pada hari Kamis, tanggal 17 November 2022.

Dalam kesempatan ini, Kepala LRMPHP menyampaikan paparan kepada para peserta dan undangan bertema "PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA ~ Guna Mendorong Produktivitas Usaha Pengolahan Hasil Perikanan skala UMKM" sebagai sebuah sharing dari LRMPHP. Paparan ini disajikan sebagai bagian dari rangkaian acara Hari Ikan Nasional di Kabupaten Gunungkidul, serta untuk menyampaikan status terkini atas pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna oleh LRMPHP, serta implementasinya secara khusus di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Kepala LRMPHP diseminasikan Alsin TTG pada Harkannas 2022 di Gunung Kidul

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan cooking class (lomba memasak ikan) tingkat Kabupaten Gunungkidul, dan dimeriahkan dengan adanya pameran produk dan UMKM di bidang kelautan dan perikanan dari hulu s.d. hilir, termasuk juga pengolah garam, pembudidaya ikan hias, pengolah pupuk organik dari rumput laut, dan juga dari pelaku usaha lainnya.

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta ini, Kepala LRMPHP berkesempatan turut serta mendampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul Bapak drh. Krisna Berlian dan Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Ibu Endah Subekti untuk beraudiensi dengan para pelaku usaha.

Kepala LRMPHP bersama Bupati Gunung Kidul  dalam kegiatan Harkannas 2022 di Gunung Kidul


Kamis, 17 November 2022

KEGIATAN PELATIHAN DAN DISEMINASI TEKNOLOGI PASCAPANEN PERIKANAN di LRMPHP

Akhir akhir ini bahan makanan yang berasal dari olahan ikan mulai menjamur di kalangan masyarakat DI Yogyakarta. Bukan hanya diolah dengan cara yang sederhana, namun telah mengalami modifikasi menjadi makanan yang cukup menarik. Sehingga pengolah ikan menjadi salah satu jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup diminati dan mampu memberikan penghasilan menjanjikan jika ditekuni dengan benar. 

Pramuka sebagai salah satu kegiatan kepanduan yang ada diseluruh jenjang pendidikan berpeluang besar dalam mengajarkan siswanya untuk memiliki wawasan kemadirian, berketrampilan dan kewirausahaan. Implementasi tersebut dapat dilaksanakan Satuan Kerja Saka Bahari Kwarda DI Yogyakarta dalam bentuk  pelatihan dan diseminasi teknologi pascapanen yang diselenggarakan oleh LRMPHP berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta serta Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, pada tanggal 16 November 2022 di LRMPHP..

Kegiatan diseminasi ini berupa pengenalan dan pelatihan pengolahan bahan makanan berbasis ikan seperti pembuatan tahu ikan, bakso ikan dan ikan asap. Ketiga jenis masakan tersebut cukup banyak diminati masyarakat di wilayah DI Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan sinergitas antara sesama komponen Saka Bahari Kwarda DI Yogyakarta, mengenalkan deversifikasi pascapanen perikanan dan alsin pengolahan perikanan kepada para siswa anggota pramuka, serta mampu meningkatkan kemandirian dan ketrampilan mengolah makanan berasal dari ikan. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antara sesama komponen Saka Bahari Kwarda DI Yogyakarta sehingga dapat memberikan wujud nyata kemajuan gerakan kepramukaan. 

Rangkaian kegiatan dimulai dengan upacara pembukaan di halaman LRMPHP dengan Inspektur upacara Sekretaris DKP DIY (Ketua Pinsaka Bahari). Perangkat upacara dari Siswa/I PKL dari SMK N 1 Temanggung dan SMK N 1 Jepara yang. Selanjutnya sambutan oleh Kepala LRMPHP, diikuti arahan dari Sekretaris DKP DIY dan Kwarda D.I. Yogyakarta. Narasumber lainnya dari Stasiun KIPM Yogyakarta, Ika Nur Putriantini dan Halim Parnomo menyampaikan materi tentang Evaluasi Sarana Prasarana dan Sanitasi Higiene pada Penanganan Ikan sesuai GMP, SSOP. Sementara pemaparan materi diseminasi teknologi pascapanen tentang pembuatan tahu ikan, bakso ikan dan ikan asap disampaikan oleh instruktur dari LRMPHP, yaitu Wahyu Tri Handoyo, Koko Kurniawan, dan Tri Nugroho Widianto.

Kegiatan pelatihan dan diseminasi teknologi pascapanen perikanan ini diikuti oleh peserta dari sekolah menengah kelautan dan perikanan yang ada di wilayah D.I. Yogyakarta yaitu SMK Negeri 1 Sanden Bantul, SMK Negeri 1 Temon Kulon Progo, dan SMK Negeri 1 Tanjungsari Gunung Kidul, masing-masing SMK terdiri 10 siswa/i dan 2 guru pendamping.

Bapak Sumanto selaku guru pendamping dari SMKN 1 Tanjungsari Gunung Kidul menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kedepan kegiatan ini hendaknya diagendakan setiap tahun bahkan tiap semester, kami bisa diberikan pengalaman hal seperti ini lagi sehingga mengetahui cara-cara bekerjasama, bagaimana cara-cara membuat adonan yang sesuai dengan takaran, kesehatan dan kebersihan,” ujarnya.




Senin, 14 November 2022

Pelatihan Operasional Alat Vakum Tekan "Vacuum Impregnation" untuk Pembuatan Ikan Salem Asap di LRMPHP

Pelatihan operasional alat vakum tekan untuk pembuatan ikan salem asap

Pengasapan ikan merupakan salah satu usaha pengawetan ikan yang dapat berpengaruh baik terhadap mutu dan daya awet produk yang diasap. Pembuatan ikan asap secara tradisional dilakukan dengan mengasapi ikan secara langsung dari pembakaran kayu atau tempurung kelapa. Metode ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain kualitas produk ikan kurang konsisten serta adanya deposit tar dan senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Metode lain untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan memanfaatkan asap cair, sehingga pemberian aroma asap pada makanan akan lebih praktis.

Salah satu metode yang dikembangkan oleh Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) dalam pembuatan ikan asap adalah dengan menggunakan alat vakum tekan. Impregnasi vakum (vacuum impregnation) merupakan suatu metode dalam pengolahan pangan. Prinsip impregnasi adalah mengeluarkan sebagian atau keseluruhan udara maupun cairan dalam suatu bahan pangan kemudian menggantikannya dengan cairan atau larutan osmotik yang dikehendaki. Saat bahan pangan diberi perlakuan impregnasi vakum, cairan yang ada dalam bahan akan keluar karena kondisi tekanan lingkungan di bawah tekanan atmosfir, bagian-bagian yang kosong tersebut akan terisi kembali oleh cairan lain ketika tekanan dikembalikan pada tekanan atmosfir seperti semula atau lebih tinggi hingga tercapai keseimbangan antara cairan dalam bahan dan lingkungan.

Untuk mendesiminasikan dan mengenalkan alat tersebut kepada masyarakat dilakukan pelatihan pengoperasian alat vakum tekan kepada Taruna/i SMKN 1 Temanggung, pada tanggal 10 Agustus 2022 di LRMPHP. Pelatihan dilakukan dibawah bimbingan instruktur bersama teknisi alat dari LRMPHP. Pelatihan dilakukan dengan memberikan pengetahuan teknis maupun praktek langsung pengoperasikan alat untuk pembuatan ikan salem asap. Selain bahan utama ikan salem yang digunakan, beberapa bahan lainnya yang digunakan diantaranya asap cair, garam dan bumbu-bumbu. 


Kamis, 10 November 2022

Pelatihan Pembuatan Nori dari Rumput Laut Lokal di LRMPHP


Salah satu hasil olahan perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah nori. Olahan berbentuk lembaran ini terbuat dari rumput laut dan memiliki citarasa sedikit asin dan gurih. Nori berasal dari wilayah Asia Timur yang terbuat dari jenis rumput laut Pophyrasp, yang merupakan jenis rumput laut endemik di wilayah tersebut. Karena terbuat dari jenis rumput laut endemik, menyebabkan nori menjadi sebuah komoditas makanan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu pengenalan pembuatan olahan produk tersebut dan inovasinya dari bahan lokal kepada masyarakat. 

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan nori dari rumput laut lokal kepada para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) pada tanggal 1 November 2022 di LRMPHP. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan nori ini, diikuti 6 siswa/i dari SMKN 1 Temanggung Kelas XIII/Tingkat IV dan 5 siswi kelas XI SMKN 1 Jepara.

Kegiatan pelatihan diawali  dengan pengenalan bahan dasar pembuatan produk nori dari rumput laut lokal yang diperoleh dari perairan pantai Gunung Kidul. Nori dibuat dari dua jenis rumput laut yaitu Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii. 

Dalam proses pembuatan nori, kedua jenis rumput laut tersebut terlebih dahulu dibersihkan, selanjutnya Ulva lactuca direndam dengan perbandingan Ulva (gr) : air (ml) : garam (gr) adalah 2 : 60 : 5, sedangkan Eucheuma cottonii direndam dengan air tawar. Perendaman dilakukan selama 6 jam. Untuk membuat nori perbandingan yang digunakan 50% Ulva lactuca ditambah 50% Eucheuma cottonii. Penghancuran dilakukan menggunakan blender dengan dicampur dengan air sebanyak 8 kali berat rumput laut. Setelah terbentuk bubur rumput laut selanjutnya direbus selama 15 menit atau hingga bubur mengental. 

Pengeringan bubur rumput laut dilakukan menggunakan loyang yang dilapisi dengan alumunium foil dan diolesi margarin pada bagian atasnya. Pengeringan dilakukan menggunakan oven selama kurang lebih 1,5 jam atau hingga bubur rumput laut mengelupas dari loyang.

Instruktur pelatihan pembuatan nori dari LRMPHP, drh. Koko Kurniawan, M.Sc menyampaikan pentingnya suhu pengeringan yang terbaik sebagai aspek teknis pembuatan nori dari bahan rumput laut lokal tersebut. “Tingkat kekerasan nori dipengaruhi oleh suhu pengeringan dan komposisi bahan, ” jelasnya. 

Dalam kesempatan ini, para siswa ikut berpartisipasi aktif dan antusias karena baru pertama kali praktek pengolahan nori dari bahan rumput laut ini.