Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan perikanan (BRSDM) perkuat jejaring kerja sama internasional untuk tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sektor kelautan dan perikanan. Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui kegiatan International Collaboration: Students Industry Networking.
Kegiatan ini merupakan sebuah ajang penguatan jejaring kerja sama internasional Triple Helix Collaboration yaitu University, Business, Government dengan menghadirkan narasumber internasional dari dunia industri kelautan dan perikanan. Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para taruna, guru, dan dosen di seluruh satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan.
Kegiatan perdana International Collaboration: Students Industry Networking dilaksanakan, Kamis, (2/2/2023), di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) atau Ocean Institute of Indonesia (OII) Kampus Jakarta, secara hybrid. Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan setiap bulan.
“Saya sangat senang dan mendukung dengan adanya kegiatan seperti ini. Pengalaman dari para pakar industri maupun praktisi perikanan, sangat kita perlukan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya kepada bapak ibu dosen dan taruna di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, tetapi juga kepada seluruh bapak ibu dosen dan taruna satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan, khususnya di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto pada sambutannya mewakili Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta.
Untuk itu, menurut Bambang, pihaknya terus memperkuat jejaring industri dalam dan luar negeri melalui Triple Helix Collaboration, yaitu University, Business, Government. Dengan demikian, diharapkan kompetensi lulusan yang dihasilkan betul-betul siap kerja sesuai dengan kebutuhan Industri yang ada.
“Semoga kegiatan yang telah dirancang dengan baik dan secara rutin akan dilaksanakan setiap bulan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aksi nyata dari kolaborasi kerjasama yang dilakukan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi kelautan dan perikanan untuk dalam mendukung dan mewujudkan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan menuju Ocean Institut of Indonesia untuk SDM unggul dan bertalenta global,” pungkas Bambang.
Sementara itu Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin pada welcome speech mengatakan, inisiasi International Collaboration: Students Industry Networking sebagai bagian penting dari penguatan penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis industri yang selanjutnya akan dikuatkan dalam komitmen bersama dengan industri, berupa penelitian bersama, praktik kerja industri, dan rekruitment lulusan.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari India Dr. Rajeev Jha, Strategic Coordinator PT. Central Proteina Prima Tbk (Charoen Phokphand). Menurut Rajeev, pihaknya selalu tetap fokus tidak hanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan aman, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasi dan ketahanan lingkungan di sekitarnya. Menurutnya bagian terpenting dalam menghasilkan suatu produk adalah fokus pada kualitas dan keamanan.
Selain itu, pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Reference Letter for Collaboration antara Politeknik AUP dengan PT. Central Proteina Prima. Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi pendidikan, penelitian bersama, pengabdian masyarakat, magang industri, dan penyerapan lulusan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Untuk itu ia meminta agar pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan.
“Pendidikan Tinggi di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan.
Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Sumber : kkp