PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Rabu, 26 Juli 2023

KKP dan Pukyong National University Kerja Sama Kembangkan Ocean Institute of Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) menggandeng Pukyong National University (PKNU) dalam pengembangan Ocean Institute of Indonesia (OII). Kerja sama tersebut juga merupakan salah satu upaya mendukung implementasi program ekonomi biru. 

Kolaborasi tersebut tertuang dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Kepala Badan, I Nyoman Radiarta dengan President of PKNU, Jang Young-soo, dan penandatanganan dan Implementing Arrangement (IA) sebagai dokumen tindaklanjut kerja sama oleh Kepala Badan dengan Dean College of Fisheries PKNU, Park Wongyu, pada 24 Juli 2023, di PKNU, Busan, Korea Selatan. 

Nyoman menyampaikan bahwa OII merupakan transformasi Satuan Pendidikan (Satdik) KKP yang menjadi salah satu program strategis BPPSDM KP. OII diharapkan dapat meningkatkan standar layanan dan fasilitas belajar, standar mutu, pertukaran pelajar dan pengajar antar perguruan tinggi, kerja sama dan kemitraan dengan lembaga pendidikan, serta meningkatkan akreditas institusi pendidikan.

“Korea telah lama menjadi mitra Indonesia di sektor kelautan dan perikanan dan mengingat fakta bahwa kelautan dan perikanan merupakan industri yang berkembang di kedua negara, tentu kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan teknologi serta mengembangkan kurikulum dan modul akademik yang menjawab kebutuhan industri perikanan untuk lulusan yang terampil, kompetitif dan berwawasan lingkungan,” terang Nyoman.

“Kolaborasi ini juga sejalan dalam membangun kurikulum interaktif kegiatan ekstrakurikuler dan merangsang pengembangan diri siswa, termasuk pertukaran budaya Indonesia – Korea dan pembelajaran bahasa. Di samping itu juga dapat memperluas strategi dengan entitas swasta, perusahaan pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan perihal bisnis, objek ilmiah hingga kemitraan,” lanjutnya.

Nyoman pun berharap lulusan Satdik KKP dapat terserap lebih banyak memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri Korea Selatan. Di mana hingga tahun 2023, terdapat 45 lulusan Satdik KP yang bekerja di Korea.

“Kami berharap jumlah ini dapat meningkat di masa mendatang, karena kami yakin Indonesia dan Korea memiliki banyak kesamaan karakteristik dalam industri perikanan,” tegasnya.

President of PKNU, Jang Young-Soo, pun menyambut baik dan mendukung rencana BPPSDM dalam upaya mengembangkan OII dan siap dalam melakukan sinergi bersama ke depannya.

“Kerja sama ini merupakan upaya positif guna meningkatkan sektor pendidikan yang akan berujung pada peningkatan kualitas SDM. Selain itu, juga sebagai wujud kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan pembangunan,” ucap Jang Young-soo.

Penandatanganan MoU dihadiri Provost of international Affairs PKNU, Kim Hyun-Woo; Vice Provost of International Affairs, Kim Seon-Joo; Director of Office of International Affairs, Ha Byung-Jeom; Tem Manager of International Relations Team, Jeong Ji-Yoon; Emeretus Professor of PKNU; hingga perwakilan dari BPPSDM KP.

Sementara itu, dalam penandatangan Implementing Arrangement dengan Dean College of Fisheries Science PKNU, Kepala Badan menuturkan, kolaborasi yang terlaksana dapat berbentuk sister programs; sister classes; training for trainers; dan pertukaran kuliah dengan topik khusus di berbagai bidang, seperti Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Mesin Perikanan dan Teknologi Penangkapan Ikan, Penyuluhan Perikanan, Teknologi Budidaya dan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Pengelolaan perhotelan, rekreasi dan wisata bahari, Studi sosial budaya dan bahasa Korea – Indonesia, Desain komunikasi visual dan jurnalisme visual termasuk desain dan pengembangan web, Program pertukaran pelajar/cendekiawan, dan Pengembangan dana bersama.

Kolaborasi BPPSDM KP dan The College of Fisheries Sciences ini juga diharap dapat membuka peluang kerja sama baru dengan Korea Selatan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Institusi Pendidikan KP di Indonesia dengan skema Official Development Assistance (ODA) framework.

“Dengan kiprah PKNU yang telah berhasil mengembangkan World Fisheries University dan International Graduates Fisheries Science serta rekam jejak dukungan kepada negara sahabat melalui program ODA Sustainable Fisheries, dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan tidak hanya untuk pengembangan SDM, namun juga bagi peningkatan standardisasi mutu pendidikan pada satuan pendidikan lingkup KKP,” ucap Nyoman.

Hadir dalam pertemuan tersebut Professor KOICA-PKNU International Graduate Program of. Fisheries Science (IGFS), dalam rangka diskusi benchmarking program pertukaran pelajar dan magang satuan pendidikan lingkup KKP dan ASEAN. Sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, Kepala Badan turut mengudang pihak PKNU untuk dapat datang ke Indonesia, melihat langsung pengembangan SDM di Ocean Institute of Indonesia, guna meningkatkan pengembangan Insitusi Pendidikan KKP. 

Di akhir kesempatan, Kepala Badan I Nyoman Radiarta, beserta rombongan, berkesempatan meninjau fasilitas pendidikan yang dimiliki PKNU, seperti asrama mahasiswa, perpustakaan, dan fasilitas olahraga, yang sekiranya dapat diadopsi dan diterapkan di Indonesia.

Sebagai informasi, The College of Fisheries Sciences, PKNU, telah lama menjadi motor penggerak untuk kemajuan ilmu dan budidaya perikanan sejak didirikan pada tahun 1941. Selama bertahun-tahun, perguruan tinggi tersebut telah memfasilitasi pemanfaatan dan distribusi pengetahuan Ilmu Perikanan. Fakultas Ilmu Perikanan memupuk para pemimpin dunia ilmu perikanan yang akan berkontribusi pada kemajuan ilmu perikanan melalui penelitian dan teoretis, studi teknologi, yang mencakup seluruh jajaran ilmu perikanan.


 

Sumber : kkp


Kamis, 20 Juli 2023

KKP Sertifikasi 300 Nelayan Maluku Utara

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan sertifikasi kepada 300 nelayan di Maluku Utara. Program sertifikasi nelayan ini dimaksudkan untum meningkatkan skill dan kemampuan teknis nelayan agar kecelakaan kerja di laut dapat diminimalisir dan tidak melakukan praktik penangkapan ikan yang melanggar ketentuan.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta, menyampaikan bahwa pelatihan dan sertifikasi untuk masyarakat KP merupakan salah satu program strategis BPPSDM KP pada program Vocational Goes to Actors (VOGA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas teknis dan pengetahuan dalam penangkapan ikan yang bertanggung jawab.

“Tujuan utamanya agar nelayan cakap saat mengoperasikan kapal, dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan, mengurangi risiko kecelakaan saat melaut, serta sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya illegal fishing untuk mengetahui kapal-kapal yang tidak berizin,” tegas Nyoman.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati. Lily menjelaskan bahwa peserta mendapatkan sertifikat sebagai tanda seorang nelayan kompeten untuk bekerja pada kapal perikanan. Lily menambahkan bahwa sertifikasi tersebut merupakan bukti bahwa nelayan memiliki pengetahuan dasar pelayaran dan operasi penangkapan ikan, pengenalan keselamatan kerja, hingga pertolongan pertama pada kecelakaan.

"Sertifikasi ini merupakan kompetensi nelayan yang bekerja pada kapal 5 GT ke bawah dan anak buah kapal (ABK) dengan kapal berukuran 5 – 30 GT", terang Lily.

Program sertifikasi nelayan ini mendapat respon yang baik dari para peserta. Salah satunya Abas Makehalala anggota Kelompok Nelayan Lumba – lumba.

“Terima kasih telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini. Kami akan mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan. Kami juga mengharapkan kegiatan Pelatihan ini bisa terlaksana secara berkelanjutan, sehingga yang semula nelayan kecil, bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Abas.

Sebagai informasi, KKP melalui BPPSDM KP menyelenggarakan kegiatan ‘Pelatihan Sertifikasi Nelayan (SKN)’ pada pertengahan Juli 2023, di Kab. Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Pelaksanaan pelatihan ini diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Ketua DPD II, Kab. Halmahera Selatan, Umar Hi Soleman, yang menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas fasilitasi pelatihan SKN untuk nelayan Ambon.

Upaya peningkatan kemampuan dan komptensi nelayan terus dilakukan oleh KKP dibawah kepemimpinan Menteri Trenggono. Salah satu programnya melalui Vocational Goes to Actors (VOGA) yang memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi masyarakat kelautan dan perikanan di berbagai lokasi di Indonesi.

 


Sumber : kkp


Rabu, 19 Juli 2023

Strategi KKP Genjot SDM Unggul Sektor Kelautan Perikanan


Kementerian Kelautan dan Perikanan terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor tersebut melalui strategi pendidikan formal hingga berbagai pelatihan.

“BRSDM telah bertransformasi menjadi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP). Transformasi ini menjadi penanda komitmen BPPSDM dalam menyiapkan SDM KP unggul untuk Ekonomi Biru, yang dilakukan melalui berbagai aspek, seperti pendidikan, pelatihan, penyuluhan serta pengembangan kompetensi, yang keseluruhannya terintegrasi melalui dua program strategis, Vocational Goes to Actors (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV),” terang Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Rudiarta saat mengisi kuliah umum di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah belum lama ini. 

Diterangkannya, kualitas SDM memang menjadi tantangan di tengah besarnya potensi sektor kelautan dan perikanan yang harus dikelola oleh negara. Sumber daya manusia diakuinya menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Berdasarkan Global Innovation Index (2022), posisi Indonesia masih berada di bawah Tiongkok, bahkan dengan negara tetangga, Malaysia, pada kategori institusi, human capital dan penelitian, infrastruktur, market sophistication, business sophistication, pengetahuan dan output teknologi, serta output kreatif.

Hal tersebut juga tampak pada penyerapan tenaga kerja yang terbilang belum maksimal pada bidang perikanan, pariwisata bahari, industri kelautan, angkutan laut, bangunan laut, hingga jasa kelautan.

“Untuk mencetak lulusan yang berkualifikasi, bersertifikasi, dan profesional, kami juga menjunjung tinggi kolaborasi dengan mitra pendidikan, dalam mengembangkan kapasitas SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang KP; mengembangkan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelautan dan Perikanan, pertukaran pengetahuan, informasi, dan pengalaman dalam suatu model kemitraan terintegrasi dengan universitas, swasta, dan stakeholder lainnya; melaksanakan penelitian dan pengembangan produk; dan pembuatan joint funding untuk dukungan pendidikan tinggi,” lanjut Nyoman.

Hal tersebut dapat terimplementasi melalui beasiswa pendidikan; pelatihan, magang, penelitian dan pengkajian serta praktik kerja di bidang KP; transfer teknologi dan publikasi jurnal ilmiah yang terkait; pemanfaatan sarana prasarana; pertukaran data dan informasi; pertukaran tenaga pendidik dan mahasiswa dan pelatihan kewirausahaan dan pembentukan UMKM. 

"Kemitraan yang sinergis dengan pemerintah, akademisi, dan stakeholders dalam mewujudkan Indonesia Maju dan Pusat Peradaban Maritim Dunia 2045," tegas Nyoman.

Tri Winarni Agustini, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, pun mengapresiasi langkah BPPSDM dalam mengembangkan SDM unggul pada sektor KP. Pihaknya berharap UNDIP dapat menjalin kolaborasi dalam mendukung terwujudnya ekonomi biru.

"Kita sangat berharap nanti akan ada kerja sama dalam mempersiapkan SDM untuk menunjang terwujudnya ekonomi biru, yang pastinya akan memberikan manfaat untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP dan juga BPPSDM, tak hanya dalam penyelenggaraan penelitian, namun juga publikasi," tutur Tri Winarni.

 

Sumber : kkp


Selasa, 18 Juli 2023

LRMPHP Gelar Pelatihan Olahan Produk Perikanan di FPJ 2023


Loka Riset Mekanisasi Hasil Perikanan Bantul berkolaborasi dengan Saka Bahari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY mengelar kegiatan Pelatihan Olahan Produk Perikanan pada Festival Pramuka Jogja (FPJ) Tahun 2023, di Gedung Pika Buper Taman Tunas Wiguna Babarsari pada hari Minggu, 16 Juli 2023.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk mengenalkan pengolahan produk perikanan menjadi suatu jenis makanan yang lebih menarik dan bernilai ekonomis. Selain itu, kegiatan ini untuk menginisiasi masyarakat dalam menciptakan dan mengembangkan kewirausahaan, sekaligus sebagai media dalam pembangunan sumber daya manusia.

Pada kesempatan ini, LRMPHP memberikan pelatihan pembuatan tahu bakso dan sosis dengan bahan baku Ikan Barakuda. Pelatihan diikuti masyarakat umum, mayoritas para ibu-ibu warga sekitar lokasi pelatihan sebanyak 30 peserta dengan menghadirkan instruktur LRMPHP, Tri Nugroho Widianto, Wahyu Tri Handoyo, Koko Kurniawan dan Iwan Malhani Al Wazzan. 

Pelatihan diawali dengan penyampaian materi oleh para instruktur dilanjutkan praktik langsung membuat olahan produk perikanan tersebut. Pembuatan tahu bakso ikan ini pada prinsipnya sama seperti pembuatan tahu bakso dari bahan daging, hanya bahannya diganti dengan ikan dan pengisian adonan bakso ke dalam tahu menggunakan alat Alpindel.

Peserta secara bergantian mencoba tahapan demi tahapan pelatihan mulai dari pengolahan bahan dasar ikan, hingga pengisian adonan ke tahu dengan alat Alpindel. Demikian pula dalam pelatihan pembuatan sosis, para peserta antusias menyiapkan bahan dan membuat adonan sosis, hingga memasukkan adonan sosis ke dalam cangkang sosis mengunakan alat Alpindel. Proses pemasakan kedua olahan ini dilakukan dengan pengukusan. 

Pada akhir kegiatan pelatihan, para peserta  diberikan kesempatan menilai dan mencicipi hasil pembuatan tahu bakso ikan dan sosis. Tampak tahu bakso ikan yang dibuat memberikan penampakan cukup baik dan rasanya enak sesuai dengan harapan. Sedangkan pada pembuatan sosis, meskipun rasanya enak namun dari segi penampakan beberapa bagian terlihat pecah, hal ini disebabkan para peserta terlalu banyak dalam mengisi adonan. 

Secara umum pelatihan dalam rangka FPJ 2023 ini berjalan dengan lancar. Para peserta umumnya mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh LRMPHP karena dapat menambah ilmu dan wawasan pengolahan olahan produk perikanan. Ibu Rubi, salah satu peserta pelatihan secara langsung menyampaikan bahwa pelatihan ini bermanfaat untuk dipraktikkan di rumah, bahkan dapat dijadikan usaha rintisan kuliner.


Senin, 17 Juli 2023

LRMPHP Semarakkan Festival Pramuka Jogja 2023

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul berpartisipasi pada Festival Pramuka Jogja (FPJ) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY), 15-16 Juli 2022 di Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, Sleman, Yogyakarta.

Festival Pramuka Jogja merupakan kegiatan kolaborasi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berbagai pihak/mitra Gerakan Pramuka baik dari instansi pemerintahan, swasta, komunitas, organisasi, dan juga masyarakat secara langsung. Dengan mengusung tema Green and Circular Economy, FPJ 2023 diharapkan mampu mengembangkan sinergi antar berbagai pihak menuju Industri 4.0 dan mewujudkan masyarakat/society 5.0 dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Dalam sambutan pembukaannya, GKR Mangkubumi menyampaikan bahwa kolaborasi dengan masyarakat menjadi salah satu program gerakan pramuka dalam mendampingi masyarakat untuk maju. FPJ 2023 menyuguhkan rangkaian kegiatan seperti pameran UMKM, bazaar, pasar murah, pameran saka, pentas seni budaya, lomba-lomba, donor darah, pemeriksaan kesehatan gigi dan umum, konferensi pramuka, dan lain-lain.

Pada kesempatan ini, LRMPHP mengikuti kegiatan pameran hasil inovasi dan pelatihan olahan produk perikanan. Hasil inovasi yang disajikan dalam pameran yaitu alat Alpindel dan Altis. Alpindel merupakan alat pengisi adonan sistem handel untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly yang sehat, aman, dan bergizi karena terbuat dari material food grade, sedangkan Altis merupakan alat transportasi ikan segar yang didesain agar ikan yang dijual oleh pedagang ikan keliling tetap segar selama dipakai berjualan. 


Sabtu, 15 Juli 2023

GITA LAUT 2023, LRMPHP Hadirkan ALTIH dan UKI

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan ikut menyemarakkan acara Gita Laut (Gerakan Cinta Laut) Tahun 2023 yang diselenggarkan Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta di Pantai Ngandong Tepus Gunungkidul, 15 Juli 2023. Gita Laut tahun 2023 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan melalui Dana Keistimewaan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Tahun ini acara gita laut mengambil tema “Sampah Plastik Tiada, Ekosistem Terjaga”, yang diikuti 1000 orang peserta lebih dari berbagai elemen masyarakat mulai dari pemerintah, masyarakat nelayan, pelaku usaha perikanan, siswa-siswi SMK Kelautan dan Perikanan dan lainnya. 

Gita Laut tahun 2023 dibuka oleh  Wakil Gubernur DIY, KGPPA Paku Alam X yang pada kesempatan kali ini diwakilkan oleh Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana. Dalam sambutannya, disampaikan bagaimana memaknai gita laut sebagai upaya menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga kondisi perairan kita, terutama dari sampah plastik yang dapat memicu gangguan kesehatan. Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongko yang menyampaikan, Gerakan Cinta Laut sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan budaya bahari sebagai jati diri bangsa maritim.

Terdapat beberapa rangkaian acara pada Gita Laut tahun 2023, diawali bersih pantai di 5 lokasi pantai yang ada di Kabupaten Gunungkidul, yaitu Pantai Ngandong, Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Slili, dan juga Pantai Sadranan. Kegiatan lainnya berupa pameran dan penyerahan hibah secara simbolis kepada kelompok masyarakat kelautan dan perikanan yang ada di DIY. Pameran dalam rangka Gita Laut ini diikuti oleh instansi pemerintah, swasta dan UMKM pelaku usaha kelautan dan perikanan DIY.

Pameran dalam rangka Gita Laut 2023, LRMPHP menghadirkan mobil ALTIH dan alat UKI. ALTIH merupakan alat transportasi ikan hidup yang didesain untuk memudahkan dan mempertahankan kualitas ikan hidup selama transportasi, serta dapat diaplikasikan untuk membantu kegiatan transportasi ikan hidup dalam jumlah yang padat. Alat ini dapat meminimalkan stress ikan selama transportasi dengan menambahkan filtrasi untuk menjaga kualitas air tetap baik. Selain itu terdapat sistem kontrol kualitas air yang dapat memantau kondisi kualitas air secara realtime sehingga dapat segera dilakukan tindakan  apabila kualitas air tidak sesuai standar yang telah ditentukan. Sementara itu, Sementara itu, UKI adalah peralatan uji kesegaran ikan (UKI) berbasis android. Prinsip kerja alat ini adalah pendeteksian bau ikan menggunakan sensor ammonia dan citra mata ikan menggunakan kamera. Keunggulan alat uji ini selain bersifat non-destruktif (tidak merusak bahan), pengujiannya juga cepat dan dapat mengetahui kesegaran ikan secara real time. 

Selama pameran, booth LRMPHP mendapat kunjungan baik akademisi, instansi maupun masyarakat umum. Pada umumnya mereka mengapresiasi booth pameran yang disajikan LRMPHP. Beberapa pengunjung bahkan tertarik peralatan hasil inovasi LRMPHP seperti prinsip kerja alat, kegunaan, harga dan spesifikasinya.  Partisipasi LRMPHP dan berbagai elemen masyarakat dalam acara Gita Laut tahun 2023 ini merupakan wujud nyata gerakan cinta laut masyarakat DIY.

Selasa, 11 Juli 2023

Sukoharjo Expo 2023, LRMPHP Publikasikan Program Prioritas KKP


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) turut berpartisipasi pada Pameran Sukoharjo Expo Tahun 2023 di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, tanggal 6-10 Juli 2023. Partisipasi LRMPHP dalam kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti surat dari BRSDM No. B.3399/BRSD.1/HM.310/VI/2023 tanggal 19 Juni 2023 tentang  undangan Sukoharjo Expo Tahun 2023, untuk mempublikasikan program prioritas KKP dan program terobosan BRSDM. 

Sukoharjo Expo Tahun 2023 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukoharjo ke-77 Tahun 2023 dengan mengangkat tema “Ekonomi Kerakyatan, Penggerak Kejayaan Ekonomi Nasional”. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dengan menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan mulai pameran nasional, bazar, gelar seni, lokakarya, dan lainnya. Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo berharap agar kegiatan Sukoharjo Expo 2023 ini dapat menjadi agenda tahunan untuk memperkuat kolaborasi antara inovator industri kreatif, pemerintah dan masyarakat.

Pameran Sukoharjo Expo 2023 diikuti 101 booth dari  OPD/ instansi provinsi, kabupaten, kota, kementerian terkait, BUMN/BUMD, swasta dan perguruan tinggi serta wirausaha dan star up. Berbagai produk disajikan dibidang industri, perdagangan, bisnis, investasi, pelayanan publik, pariwisata, UMKM/ ekonomi kreatif, pertanian, kesehatan, pendidikan, manufaktur, hasil riset maupun perguruan tinggi. 

Dalam pameran ini, LRMPHP menyajikan alat pengisi adonan sistem handel (alpindel) dan hasil inovasi lainnya dalam bentuk leaflet, brosur, banner maupun video. Alpindel merupakan alat pengisi adonan sistem handel yang digunakan untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly. Prinsip kerja alat ini dengan menggunakan piston sebagai pendorong untuk mengeluarkan adonan melalui outlet pada tabung adonan. Alpindel ini terbuat dari material food grade  sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mutu produk akhir yang dihasilkan.

Selain alpindel, LRMPHP juga mempublikasikan program prioritas KKP dan program terobosan BRSDM dalam bentuk backdrop dan video. Program terobosan tersebut berupa VOGA (Vocational Goes to Actors) dan Smart Fisheries Village (SFV) sebagai upaya mengawal implementasi program prioritas KKP berbasis ekonomi biru. VOGA terlaksana melalui transformasi pendidikan vokasi dengan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII), dan revitalisasi pelatihan dan sertifikasi serta optimalisasi peran penting penyuluh. Sedangkan SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna. 

Selama pameran, booth LRMPHP mendapat kunjungan baik akademisi, instansi maupun masyarakat umum. Pada umumnya mereka mengapresiasi booth pameran yang disajikan LRMPHP. Beberapa pengunjung bahkan tertarik dengan program prioritas KKP serta menanyakan peralatan hasil inovasi LRMPHP seperti prinsip kerja alat, kegunaan, harga dan spesifikasinya.