PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 07 September 2023

Penanganan Ikan Segar dengan ALTIS


Ikan segar merupakan salah satu produk perikanan dan kelautan yang sangat penting dalam menunjang ketahanan pangan di Indonesia, karena selain kandungan gizi yang lengkap juga dapat diolah menjadi berbagai produk pangan lainya. Namun demikian, ikan mudah mengalami penurunan mutu yang disebabkan oleh reaksi pembusukan ikan secara kimiawi dan enzimatis setelah ikan mati. Faktor lain yang dapat menyebabkan penurunan mutu ikan adalah kerusakan fisik ikan yang diakibatkan oleh benturan dan tekanan fisik selama proses penangkapan dan transportasi ikan. Kerusakan tersebut menyebabkan daging memar, robek yang dapat mempercepat proses pembusukan ikan. 

Proses pembusukan ikan dapat dihambat dengan menerapkan sistem rantai dingin yaitu mengkondisikan ikan pada suhu rendah. Pada suhu rendah aktivitas pembusukan secara kimiawi dan enzimatis dapat diperlambat. Selain penerapan sistem rantai dingin, cara penanganan ikan juga harus hati-hati sehingga tidak menyebabkan kerusakan fisik selama kegiatan transportasi. Jumlah ikan yang terlalu banyak dalam sebuah alat transportasi dapat menyebabkan tekanan fisik yang mengakibatkan kerusakan ikan terutama pada ikan yang letaknya di bagian bawah alat transportasi. Informasi karakteristik fisik ikan diperlukan dalam mendesain alat transportasi sehingga dapat mengurangi kerusakan fisik ikan. Pengurangan penggunaan bongkahan es atau penggunaan sistem pendingin lain dalam alat transportasi dapat mengurangi kemungkinan gesekan antara ikan dengan es, sehingga dapat mengurangi kerusakaan fisik ikan. Dengan penanganan ikan segar yang baik diharapkan diperoleh mutu ikan segar yang sangat baik dan menarik.

Salah satu rantai distribusi ikan segar dari pemasok ke konsumen adalah melalui pedagang ikan keliling. Umumnya pedagang ikan keliling menggunakan styrofoam box atau blong/drum plastik yang diletakkan di atas sepeda motor untuk membawa dan mendistribusikan ikan kepada konsumen, namun penggunaan sarana transportasi tersebut mempunyai beberapa kelemahan diantaranya mudah jatuh, kurang higinis dan tidak berpendingin.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan telah berhasil mengembangkan alat transportasi ikan segar yaitu ALTIS. Peralatan ini digunakan untuk membantu pedagang ikan keliling dalam mendistribusikan ikan segar kepada konsumen. ALTIS dibuat dari komponen bahan-bahan yang ringan namun kuat serta dinding kontainer dari bahan plat alumunium dengan sistem insulasi menggunakan polyuretan. ALTIS juga telah dilengkapi sistem pendingin di dalam dinding kontainer menggunakan thermoelectric cooler (TEC). Selain lebih higienis dan lebih kuat secara fisik, keuntungan lainnya menggunakan  ALTIS yaitu tidak perlu membawa es untuk mempertahanan suhu ikan. 


 


Selasa, 05 September 2023

ALTIS- Alat Transportasi Ikan Segar

ALTIS atau ALat Transportasi Ikan Segar adalah sarana penunjang transportasi dan distribusi ikan segar untuk pedagang ikan keliling. ALTIS dikembangkan sejak tahun 2014 oleh Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) dengan beberapa keunggulan yaitu mampu mempertahankan mutu ikan segar, berpendingin, bersih, higienis, dan dapat mempermudah aktifitas penjualan ikan oleh pedagang ikan keliling. 

Dengan keunggulan tersebut, ALTIS sudah banyak mengukir prestasi diantaranya sebagai inovasi paling prospektif (BIC) tahun 2016, teknologi yang direkomendasikan oleh KKP, juara 2 kompetisi IPLAN Challenge tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Nanyang Technological University of Singapore, serta telah bersertifikat paten. 

Serangkaian pengujian dan uji terap telah dilakukan pada lebih dari 70 pedagang ikan keliling di beberapa daerah di Indonesia meliputi Padang, Pacitan, Cirebon, Bantul, GunungKidul, Bitung, Pekalongan dan Jembrana. Hingga kini ALTIS telah berkembang dengan baik dan diharapkan menjadi karya nyata LRMPHP Bantul untuk masyarakat. 


Kamis, 31 Agustus 2023

Instruktur LRMPHP Menjadi Narasumber Pembinaan Mutu Hasil Perikanan di Dislautkan DIY

Instruktur Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, Tri Wahyu Handoyo menjadi narasumber pada kegiatan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DI.Yogyakarta, di Ruang Cakalang pada 29 Agustus 2023. Kegiatan pembinaan mutu ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan cara penanganan ikan yang baik bagi para pelaku usaha hasil perikanan dari 5 kabupaten/kota di DIY, baik pelaku usaha olahan perikanan, pedagang ikan segar maupun pembudidaya ikan. 

Dalam sambutannya, Kepala Dislautkan DIY yang diwakili Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Juwarti menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan mutu ini dilatarbelakangi meningkatnya indeks kesadaran masyarakat terhadap mutu dan keamanan produk perikanan sehingga perlu pengendalian dalam menjaga kualitasnya. Harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan akan menambah produktivitas kepada pelaku usaha perikanan khususnya pembudidaya dan pengolah. 

Rangkaian kegiatan pembinaan mutu diawali dengan pemaparan  materi tentang “Teknis Penerapan Sanitasi dan Higiene selama Pra Produksi, Produksi, Distribusi, Penanganan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan” dari LRMPHP, dilanjutkan  dengan pemaparan “Teknis Penerapan Sistem Rantai Dingin selama Distribusi, Penanganan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan” oleh Nurfitri Ekantari dari Departemen Perikanan UGM dan “Praktek Pengemasan dan Filleting Ikan Segar” oleh Sudarisman selaku pengolah profesional produk perikanan.

Narasumber dari LRMPHP menyampaikan bahwa penanganan ikan seharusnya dimulai sejak ikan ditangkap/panen karena baik buruknya penanganan akan berpengaruh langsung terhadap mutu ikan sebagai bahan makanan maupun bahan baku untuk pengolahan lebih lanjut. Dalam proses pengolahan ini, peralatan yang digunakan selain berfungsi dengan baik dan ekonomis juga harus memenuhi persyaratan sanitasi dan hygiene. “Secara umum, sanitasi lebih ditekankan terhadap lingkungan di sekitar pangan, sedangkan higiene ditekankan terhadap pangan itu sendiri,” jelas narasumber. 

Lebih lanjut dijelaskan bahwa mesin/peralatan pengolahan konstruksinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan tidak berpengaruh negatif terhadap produk serta tahan terhadap bahan baku dan bahan pembersih. Penerapan konsep sanitasi dan hygiene pada mesin/peralatan perikanan tersebut diantaranya ALTIH (alat transportasi ikan hidup), ALTIS (alat transportasi ikan segar), Alpindel (alat pengisi adonan dengan sistem handel) hasil rancang bangun LRMPHP.