Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan kapasitas penyuluh perikanan untuk mendukung program prioritas berbasis ekonomi biru. Salah satu upaya dilakukan melalui sinergi dan kelaborasi bersama para pemangku kepentingan terkait.
Sekretaris BPPSDM KP, Rudi Alek mengatakan, penyuluh perikanan memiliki peran penting dalam menjaga dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan seperti apa yang tertuang dalam kebijakan ekonomi biru.
Untuk itu, kata Rudi, kapasitas penyuluh perikanan harus terus ditingkatkan. Salah satunya berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk dengan pemerintah daerah.
“Peran penyuluh perikanan dalam menjaga dan mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan sangat penting. Kita harus terus berinovasi dan memastikan informasi serta teknologi terbaru sampai ke tangan para pelaku utama KP,” kata Rudi dalam keterangannya, Sabtu, (25/5/2024).
Rudi menjelaskan, dalam meningkatkan kapasitas penyuluh perikanan, pihaknya terus melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya yaitu melalui kegiatan Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksankaan oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, yang merupakan unit pelaksanan teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), akhir Mei 2023.
“Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan ini terlaksana tidak hanya sebagai komitmen membangun dan memperkuat sinergi, serta kolaborasi antara penyuluh perikanan dengan stakeholder, namun juga bertujuan untuk memperkuat semangat kebersamaan di antara para penyuluh perikanan,” tegasnya.
Rudi berharap kegiatan ini mampu memberikan semangat baru bagi para penyuluh perikanan dalam menjalankan tugas dang fungsinya.
“Semoga kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan dan penguatan eksistensi penyuluh perikanan sehingga di masa depan kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan tidak hanya di Satminkal Maros, tetapi juga di tingkat nasional,” lanjut Rudi.
Kepala BRPBAPPP Maros, Indra Jaya Asaad, menuturkan sebanyak 400 Penyuluh Perikanan Satminkal BRPBAPPP Maros dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara, mengikuti Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan. Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya dan telah menjadi kegiatan rutin BRPBAPPP Maros.
Dalam kegiatan itu, dilaksanakan kegiatan pelepasan 500 ekor tukik, dan penebaran 400 ribu benih larva kepiting rajungan, penebaran 150 ribu bibit ikan baronang sebagai dukungan Smart Fisheries Village (SFV) Pembenihan Barru BRPBAPPP Maros pada Program Prioritas KKP dan juga sebagai penguatan program tersebut.
Kegiatan lainnya yakni Pameran Produk UMKM Kelautan dan Perikanan Binaan penyuluh perikanan dan pemberian penghargaan kepada Penyuluh Perikanan teladan Satminkal BRPBAPPP Maros.
Di lain kesempatan, Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, menerangkan bahwa SFV Pembenihan Barru BRPBAP3 Maros, berupaya mendukung kegiatan budidaya melalui penyediaan benur berkualitas bagi para pembudidaya melalui pendampingan penyuluh perikanan.
“SFV berperan penting dalam mendukung ekonomi biru dengan menggabungkan teknologi, pendidikan, dan praktik berkelanjutan dalam aktivitas perikanan desa. Melalui SFV, diharapkan tercipta ekosistem perikanan yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat perikanan dan pelestarian sumber daya alam,” tutur Nyoman.
Sumber : kkp