PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 14 November 2024

KKP Kenalkan Inovasi Pengeringan Rumput Laut Tingkatkan Kualitas Produksi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan inovasi teknologi pengeringan rumput laut sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer di kawasan Silvofishery Marana di Maros, Sulawesi Selatan. 

Hasil inovasi Smart Fisheries Village (SFV) Mekanisasi Perikanan, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul itu akan menjaga kualitas stabilitas produktivitas masyarakat pembudidaya, khususnya ketika musim hujan. Inovasi tersebut ke depannya akan diaplikasikan di Silvofishery Marana, Maros. 

Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, menyampaikan bahwa kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan teknologi tepat guna yang mendukung peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat pesisir.

“Dengan adanya sinergi antar Unit Pelaksana Teknis di bawah BPPSDM KP, kami dapat mengoptimalkan pengembangan alat dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti teknologi pengeringan rumput laut ini. Inovasi ini merupakan bentuk nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi yang berdaya guna bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan,” ungkap Nyoman.

Sejak tahun 2024, LRMPHP mengemban tugas melaksanakan SFV Mekanisasi Perikanan, yang bersifat dukungan atas pelaksanaan SFV UPT yang telah berjalan. Fokus utama kegiatan SFV adalah optimalisasi aset LRMPHP untuk mendesain dan merancang bangun alat pengolahan hasil perikanan guna mendukung kegiatan SFV.

Kepala LRPMH, Kartika Winta Aprilia menjelaskan bahwa alat pengering rumah kaca dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rumput laut, sedangkan mesin rotary dryer dipergunakan untuk mempermudah proses pengeringan pelet ikan atau maggot. Kedua alat tersebut secara khusus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor ini. 

Alat tersebut pertama kali diperkenalkan di SFV Wanamina Marana, Maros, Sulawesi Selatan, Penetapan SFV Wanamina sebagai lokasi yang akan didukung didasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan di lapangan, spesifikasi alat dan kesiapan teknologi yang dimiliki LRMPHP. 

Kepala BRPBAP3 Maros, Indra Jaya Asaad menuturkan, sektor rumput laut menjadi salah satu penopang ekonomi utama masyarakat dan merupakan produk utama SFV Wanamina. Namun, dalam memproduksi rumput laut, metode penjemuran tradisional yang bergantung pada cuaca sering kali menimbulkan kendala kualitas dan kestabilan hasil produksi. 

“Dengan adanya dukungan cross-cutting dari SFV LRMPHP Bantul berupa alat pengering sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer diharapkan dapat membantu SFV Wanamina untuk meningkatkan kualitas produk rumput laut kering yang dihasilkan. Selain itu mesin rotary dryer juga dapat dipergunakan meningkatkan efisiensi pembuatan pakan mandiri,” ungkap Indra. 

Pihaknya menilai inovasi ini dapat menghasilkan produk rumput laut kering yang bersih, dan proses pengeringan lebih efisien, sehingga memberikan solusi bagi masyarakat pesisir, khususnya bagi pembudidaya rumput laut di Silvofishery Marana yang mengalami kendala pengeringan rumput laut terutama pada musim hujan. Ia pun berharap dukungan teknologi ini akan mendukung pengembangan SFV Wanamina dan mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir melalui produk rumput laut yang berkualitas tinggi.

Sebagai informasi, sistem pengering rumah kaca ini dirancang untuk menurunkan kadar air rumput laut hingga mencapai tingkat aman yang mencegah perkembangan jamur, mikroorganisme, dan serangga, serta meningkatkan masa simpan produk. Dengan ukuran 3x4x2,5 meter, bangunan pengering ini didesain dengan sistem efek rumah kaca dengan rangka besi hollow galvanis, penutup dinding dan atap menggunakan plastik mika, exhaust fan yang berfungsi untuk membantu menjaga kelembapan ruang dan mengeluarkan uap air. 

Dinding dan atap mika berfungsi untuk menangkap dan menyimpan energi sinar matahari yang dipergunakan untuk mengurangi kandungan air produk. Alat ini juga ditambahkan absorben panas untuk mengoptimalkan penyimpanan panas. Dengan suhu ruang yang mampu mencapai 56°C dan kelembaban udara ruang yang rendah, alat ini memungkinkan menghasilkan rumput laut kering yang berkualitas tinggi dan konsisten.

Sistem pengering berbasis rumah kaca ini dirancang tidak hanya untuk menurunkan kadar air rumput laut hingga ke titik aman, namun juga meminimalisir pertumbuhan jamur, mikroorganisme, dan serangga, agar tidak dapat berkembang, sehingga memperpanjang umur simpan rumput laut dan meningkatkan nilainya di pasar.

Alat pengering ini juga dapat menampung 400-500 kilogram rumput laut per siklus dengan biaya operasional yang efisien dan jauh lebih hemat dibandingkan metode tradisional. Sedangkan mesin rotary dryer memadukan proses pengadukan dan pengeringan pelet ikan secara bersama sama dalam drum yg berputar, sehingga proses pengeringan pelet dapat berlangsung cepat dan biaya murah. 

Dengan kapasitas produksi rumput laut kering yang meningkat secara signifikan dan kualitas produk yang terjamin, BPPSDM melalui LRMPHP dan BRPBAP3 Maros,  menargetkan bahwa inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi lokal, tetapi juga mendukung Silvofishery Marana sebagai percontohan SFV yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Ke depannya, alat pengering berbasis efek rumah kaca ini diharapkan dapat diadopsi di wilayah pesisir lainnya, sebagai bagian dari komitmen KKP untuk mengembangkan ekonomi biru di seluruh Indonesia.



Sumber : kkp


Selasa, 05 November 2024

WORKSHOP ALIH TEKNOLOGI ALAT PENGERING RUMAH KACA DAN ROTARY DRYER

 









        MATERI WORKSHOP
        1. Pengering Rumah Kaca
        2. Rotary Dryer

Minggu, 03 November 2024

Perwakilan LRMPHP Ikuti Bimtek Kehumasan BPPSDM KP

Tim Pelayanan Teknis LRMPHP, yang diwakili Wahyu Tri Handoyo mengikuti kegiatan Bimtek Kehumasan BPPSDM KP yang diselenggarakan oleh Sekretariat BPPSDM KP di Ruang Lobster Gedung BPPSDM KP I, Lantai 4, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, 28 - 31 Oktober 2024. Kegiatan bimtek  dengan tema “Humas Proaktif, Komunikasi Efektiftersebut tersebut dalam rangka memperkuat keterampilan dan pengetahuan para pelaksana teknis kehumasan lingkup BPPSDM KP ”.

Dalam arahannya, Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta menyampaikan pentingnya kegiatan bimtek kehumasan sebagai langkah strategis untuk menyosialisasikan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan RI maupun BPPSDM KP, serta penguatan citra positif yang nantinya dapat meningkat kinerja organisasi. Tim Humas UPT lingkup BPPSDM KP juga diharapkan proaktif dalam menyampaikan berita kegiatan dari masing-masing UPT melalui media medsos secara cepat dan update. 

Kegiatan bimtek menghadirkan narasumber dari ANTARA yang membahas topik "Rahasia Membuat Siaran Pers Pemerintah yang Diburu Media Nasional", dan Diskusi serta Praktik Penulisan Straight News dan Feature bersama Tim Humas BPPSDM KP. Sebagai bahan diskusi, setiap UPT diminta mengirimkan satu siaran pers yang berkaitan dengan program Smart Fisheries Village (SFV) dan Vocational Goes to Actors (VOGA), serta satu video berdurasi 1 hingga 1,5 menit dengan kualitas tinggi (hi-res) mengenai program SFV dan VOGA, beserta foto dengan kualitas tinggi (hi- res) yang relevan dengan program tersebut. 

Jumat, 01 November 2024

HUT ke-25 KKP, LRMPHP Gelar Berbagai Kegiatan

Dalam rangka memperingati HUT ke-25 Kementerian Kelautan dan Perikanan, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul menggelar berbagai kegiatan seperti fun walk, pengenalan susu ikan HPI dan makan siang bergizi gratis. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen LRMPHP dalam mendukung implementasi program Ekonomi Biru untuk menopang ketahanan pangan nasional dan menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.

Kegiatan HUT KKP 2024 lingkup LRMPHP diawali dengan fun walk yang diselenggarakan pada hari jumat, 25 Oktober 2024, dengan melibatkan seluruh pegawai LRMPHP, 4 siswa-siswi magang dari SMKN 1 Sanden, dan 28 taruna-taruni program MBKM dari Poltek KP Sidoarjo. Rute yang ditempuh sejauh 3 km dimulai dari kantor mengelilingi area persawahan, sungai dan pemukiman penduduk di area Kantor LRMPHP.

Rangkaian kegiatan selanjutnya berupa makan bergizi gratis dan pengenalan susu ikan HPI di SMKN 1 Sanden, Bantul pada hari selasa 29 Oktober 2024. Kegiatan diikuti oleh 112 siswa-siswi SMKN 1 Sanden, beserta guru pendamping. Menu yang disajikan sudah memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna, berupa nasi, ikan, telur, sayur, buah dan susu ikan. Pengenalan produk susu ikan oleh LRMPHP kepada para siswa tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif sumber protein bagi yang tidak suka makan ikan secara utuh. 

Program makan bergisi gratis tersebut merupakan bentuk dukungan LRMPHP sebagai UPT BPPSDM KP terhadap program makan bergizi gratis sehat yang dicanangkan pemerintah dalam upaya meningkatkan pemenuhan asupan gizi bagi pelajar  menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan tersebut juga digelar secara serentak oleh unit pelaksana teknis (UPT) KKP di seluruh Indonesia.

Kepala LRMPHP yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan rasa syukur atas  terlaksananya rangkaian kegiatan dengan penuh keceriaan dan kebersamaan. Sementara itu, Plt. Kepala SMKN 1 Sanden mengapresiasi kegiatan makan bergizi gratis dari LRMPHP karena terpilih sebagai sekolah pertama kali di D.I. Yogyakarta yang mendapat program makan bergizi gratis dari Kementerian Kelautan dan perikanan melalui LRMPHP. Baik Kepala LRMPHP maupun Kepala SMKN 1 Sanden berharap setelah kegiatan ini, para siswa dapat menginformasikan dan mengajak keluarga, kerabat dan sahabat untuk mengkonsumsi ikan dan produk olahannya karena banyak memberikan manfaat. 


Rabu, 30 Oktober 2024

Dukung Makan Bergizi Gratis, KKP Gelar Makan Bareng 32 Ribu Porsi Nasi Ikan di Puncak HUT Ke-25

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan makan bergizi menu ikan bersama 32.766 peserta di 150 Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP di seluruh Indonesia pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 KKP Selasa (29/10/2024). 

Acara akbar ini guna mendukung program pemerintah makan bergizi gratis serta mendorong peningkatan angka konsumsi protein ikan melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Selain itu sebagai simbol bahwa sektor perikanan siap berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Sesuai program Bapak Presiden, kali ini kami memberikan makan siang bergizi dengan menu ikan sebagai sumber protein masyarakat di seluruh Indonesia. Kegiatan ini untuk mendorong peningkatan konsumsi protein di masyarakat melalui konsumsi ikan yang kaya akan protein,” ungkap Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf pada puncak acara peringatan hari HUT ke-25 KKP di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Selasa (29/10/2024).

Pada kegiatan ini, Wakil Menteri Didit turut menyapa masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa. Wamen Didit menjelaskan kegiatan makan bergizi menu ikan ini menyasar kelompok prioritas seperti anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, khususnya di kalangan masyarakat pesisir.

Didit menambahkan bahwa kegiatan makan bareng menu ikan ini sebagai bentuk dukungan penuh KKP dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mendukung program tersebut, melalui produk perikanan, termasuk dengan Badan Gizi Nasional yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus penjajakan kerja sama antara KKP dengan BGN dalam rangka menyukseskan program makan bergizi kepada masyarakat pesisir. 

Wamen Didit juga berpesan kepada seluruh UPT KKP di berbagai daerah Indonesia untuk terus menyokong peningkatan asupan protein ikan kepada masyarakat. 

“Terus lakukan peningkatan protein ikan kepada masyarakat untuk generasi masa depan yang sehat dan cerdas,” pesannya.

Sementara itu Dirjen Perikanan Tangkap Lotharia Latif selaku Ketua Panitia HUT KKP ke-25 tingkat pusat menyampaikan bahwa pada kesempatan kegiatan di Pulau Untung Jawa tersebut juga diramaikan dengan berbagai kegiatan sosial lainnya yang ditujukan bagi masyarakat, seperti bakti kesehatan yang diikuti oleh 500 orang warga Pulau Untung Jawa, bakti sosial, edukasi dan literasi sektor kelautan dan perikanan, serta minum susu ikan bersama.

Kemudian penyerahan berbagai bantuan sosial secara simbolis kepada masyarakat, seperti pemberian Sertifikat Kecakapan Nelayan (SKN) kepada nelayan setempat, serta alat tangkap ikan ramah lingkungan. Selain itu, diberikan pula bantuan benih ikan kerapu, sembako paket perbekalan melaut, hingga paket sarana pemanfaatan BMKT.

Samnai, salah satu warga Pulau Untung Jawa berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh KKP. Samnai berharap pembagian nasi ikan gratis dapat dilanjutkan.

“Terima kasih atas bantuan dari KKP, semoga masyarakat nelayan terus diperhatikan,” kata Samnai.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pihaknya akan mendukung penuh program makan bergizi gratis dengan memastikan peningkatan produksi dan kualitas hasil perikanan, dari mulai sektor hulu hingga sampai ke tangan masyarakat. 



Sumber : kkp

Senin, 28 Oktober 2024

HUT Ke-25 KKP, Trenggono Optimistis Ekonomi Biru Topang Ketahanan Pangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 hari ini, Sabtu (26/10/2024). Menteri Sakti Wahyu Trenggono optimistis program ekonomi biru mampu membawa sektor kelautan dan perikanan menjadi penopang ketahanan pangan di masa depan.

"Kita dihadapkan dengan berbagai tantangan seiring semakin banyaknya populasi manusia dan perubahan iklim, salah satunya persoalan pangan. Tapi saya optimis, sektor kelautan dan perikanan bisa berkontribusi menjawab tantangan tersebut," ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).

Untuk itu, Menteri Trenggono meminta seluruh jajajaranya bekerja maksimal menjalankan program ekonomi biru, mulai dari pembuatan regulasi hingga implementasinya di lapangan.

Menteri Trenggono mengaku tidak akan mentoleransi, khususnya para pejabat yang dinilai bekerja lambat menjalankan program ekonomi biru.

“Eselon I yang lambat akan dimasukin ke kotak dulu. Kita ganti yang baru, yang lebih bagus dan lebih cepat. Kita gali terus. Eselon II juga sama, 2025 tidak ada istilahnya toleransi, tidak ada,” tegasnya.

Lima kebijakan ekonomi biru yang menekankan keseimbangan antara kepentingan ekologi dan ekonomi menurutnya harus dilaksanakan untuk memastikan keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan.

Pada periode pertamanya di KKP, sebagian besar waktunya dipakai untuk membangun program ekonomi biru beserta regulasinya, sebagai roadmap transformasi sektor kelautan dan perikanan. Di periode dua inilah, pelaksanaan lima program ekonomi mulai dari perluasan kawasan koservasi, hingga pembersihan sampah plastik di laut, harus dikebut pelaksanaannya.

Trenggono mengaku ingin bekerja cepat dan tuntas sehingga membutuhkan tim yang siap menyokongnya. 

"Tidak ada waktu lagi untuk santai-santai, saatnya melaju. Program sudah ada, tinggal melanjutkan secara cepat dan tuntas," tegasnya.

Sebagai informasi, KKP resmi berdiri pada tahun 1999 di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur). Lembaga ini sempat beberapa kali berubah nama sebelumnya akhirnya menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan. 



Sumber : kkp

Kamis, 24 Oktober 2024

LRMPHP Gelar Bimtek Mekanisasi Pembuatan Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan hasil samping pengolahan utama ikan maupun dari hasil tangkapan sampingan. Saat ini, tepung ikan masih menjadi komponen utama sumber protein dalam formulasi pakan ternak, baik pakan ternak ruminansia, ternak unggas maupun pelet ikan. Pada beberapa UMKM, produksi tepung ikan masih terkendala  dengan peralatan yang kurang memadai, proses pembuatan tepung ikan yang belum seragam, dan ketersediaan sumber bahan baku tepung ikan menyebabkan kualitas tepung ikan yang diproduksi belum sesuai yang diharapkan. 

Atas dasar hal tersebut, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Mekanisasi Pembuatan Tepung Ikan pada hari Selasa 22 Oktober 2024. Kegiatan bimtek diikuti peserta sebanyak 11 orang dari kelompok pembudidaya ikan “Lele Risquna” yang beralamat di Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Hadir pula dalam kegiatan ini Koordinator Penyuluh Perikanan Bantul, Widiarto Sarwono dan Penyuluh Perikanan Kecamatan Pleret, Sutarmi. 

Kepala LRMPHP Kartika Winta Aprilliany dalam arahannya berharap kegiatan bimtek dapat memberikan dampak positif bagi pembudidaya ikan "Lele Risquna", dan kedepannya kolaborasi seperti ini dapat diteruskan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi para pembudidaya dalam produksi pakan. 

Dalam kegiatan bimtek para peserta diberikan teori hingga praktik langsung pembuatan tepung ikan yang dipandu oleh 4 instruktur ahli dari LRMPHP, Tri Nugroho Widianto, Koko Kurniawan, Iwan Malhani Al Wazzan, dan Wahyu Tri Handoyo. Para peserta diberikan materi bimtek tentang pemilihan bahan baku, pengenalan alat dan proses pembuatan tepung ikan dari bahan baku ikan rucah basah yang tidak termanfaatkan. 

Pembuatan tepung ikan dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia melalui beberapa tahapan yaitu (1) pembersihan dan pencucian, (2) pemasakan, (3) pencacahan, (4) pengepresan, (5) pengeringan, dan (6) penepungan. Adapun peralatan yang digunakan diantaranya panci perebusan, mesin shredder/pencacah, alat pengepres, dan alat penepung disk mill.

Salah satu peserta bimtek, Bp. Irwan menyampaikan kegiatan ini banyak memberikan manfaat terhadap penyediaan pakan yang berkualitas.  Pembudidaya ikan “Lele Risquna” juga berharap pada pemerintah maupun LRMPHP dalam memfasilitasi penyediaan kebutuhan alat dan  mesin pembuatan pakan ikan mandiri.