PELATIHAN
LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan
LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020
Tugas Pokok dan Fungsi
Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan
Kerjasama
Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru
Sumber Daya Manusia
LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.
Minggu, 21 September 2014
Selasa, 11 Maret 2014
Rabu, 22 Mei 2013
Peresmian Gedung Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi PengolahanHasil Perikanan
Jumat, 10 Mei 2013
Dua Kapal Nelayan Terbalik di Pantai Selatan Kulonprogo
YOGYA (KRjogja.com) - Dua unit kapal jenis cukung (kapal mesin tempel) milik nelayan terbalik di dua lokasi yang berbeda di sekitar perairan Kulonprogo, Kamis (09/05/2013). Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun kedua kapal milik nelayan tersebut mengalami rusak berat.
Komandan Pos TNI Angkatan Laut (Danposal) Pantai Glagah, Pelda Agus Sumaryanto mengatakan, kedua peristiwa terjadi hampir bersamaan sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat itu kondisi perairan pantai selatan Kulonprogo memang tengah terjadi angin kencang serta ombak tinggi mencapaip 4 meter.
Kapal ‘Senang Hati’ dengan tekong (pemegang kemudi mesin) Tarjan (53) beserta dua nelayan bernama Sikun (27) dan Narsito (35) dihantam ombak di Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo. Beruntung para korban dapat menyelamatkan diri dengan bantuan nelayan lainnya. Kondisi kapal yang terbuat dari fiber glass tersebut rusak namun mesin kapal masih dapat diselamatkan.
Peristiwa kedua terjadi di Pantai Karangwuni, Wates, Kulonprogo menimpa kapal ‘Mandala Putra’ dengan tekong Sanmadi (48). Saat bergerak sekitar 100 meter dari bibir pantai tiba-tiba ombak setinggi 4 meter menghantam kapal miliknya.
Kapal sepanjang kurang lebih 7 meter dengan lebar sekitar 1 meter ini terbalik dan korban berhasil selamat berenang ketepi pantai. Mesin kapal hilang tenggelam sementara kondisi kapal pecah.
“Keduanya dihantam obak saat akan melaut. Kondisi pantai saat itu memang tidak memungkinkan untuk dilakukan pelayaran namun beberapa nelayan tetap memaksakan diri,” tegas Agus Sumaryanto. (Van)
Kamis, 09 Mei 2013
HNSI DIY Minta Dinas Perbanyak Program Bagi Nelayan
Oleh sebab itu HNSI mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan DIY meningkatkan program bagi nelayan. Selain itu harga jual ikan dipasaran harus disesuaikan dengan biaya operasional. "Bukan kami keberatan dengan rencana itu, tetapi dinas harus punya program bagi nelayan," ujar KPH Wironegoro, Rabu (8/5).
KPH Wironegoro mengatakan, dalam kondisi normal ketika harga bensin normal, banyak kehidupan nelayan terseok. Tentunya ketika harga premium naik harus ada terobosan untuk melindungi nelayan.
Terpisah Mugari, nelayan Pantai Samas Sanden Bantul mengatakan, ketika harga premium naik, yang dibutuhkan nelayan adalah kepastian harga jual ikan di pasaran. "Harga jual ikan harus naik, menyesuaikan dengan premium sebagai bahan bakar," jelas Mugari. (Roy)
Jumat, 03 Mei 2013
Pengumuman Penetapan Penyedia - Pembangunan Pagar dan Pintu GerbangPerkantoran LPPMPHP
Nomor : 03.3/BalitbangKP/LPPMPHP/PL.113/V/2013
PAKET PEKERJAAN : Pembangunan Pagar dan Pintu Gerbang Perkantoran LPPMPHP
Nilai HPS : Rp 532.036.000,-
Klik di sini
Kamis, 02 Mei 2013
BPS DIY Awali Sensus Pertanian 2013
BANTUL (KRjogja.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY resmi telah melakukan sensus pertanian mulai Rabu (01/05/2013) hingga 31 Mei mendatang. Sensus pertanian ini mengerahkan 4.700 petugas guna mencapai cakupan sensus DIY yang luasnya.
Kepala BPS DIY, Wien Kusdiatmono mengatakan sensus pertanian yang merupakan kelima kali di adakan di Indonesia ini dilakukan untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas mengenai struktur pertanian di Indonesia saat ini. Data pokok yang dikumpulkan meliputi skala usaha dan input usaha pertanian, penguasaan dan penggunaan lahan, luas tanam, irigasi, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan dan juga budidaya kehutanan.
"Untuk DIY sendiri ada 4.700 yang sudah dilatih 134 instruktur daerah April lalu. Petugas tersebut terbagi menjadi 624 di Kabupaten Kulonprogo, 1.429 di Kabupaten Bantul, 996 di Kabupaten Gunungkidul, 1.564 di Kabupaten Sleman dan 88 petugas di Kota Yogyakarta," papar Wien.
Wien menyampaikan hasil sensus pertanian ini akan digunakan sebagai bahan perencanaan, implementasi kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait, perguruan tinggi dan lembaga internasional serta pelaku bisnis sektor pertanian,
“Pencacahan dilakukan secara tim yang terdiri dari tiga orang yang bertugas untuk menyelesaikan sembilan hingga 12 blok sensus dan di koordinir oleg seorang koordinator tim. Untuk mencegah cacah ganda, setiap petugas disertai dengan peta blok sensus,” imbuhnya
Setelah sensus selesai akhir Mei nanti, maka akan dilanjutkan dengan pengolahan dokumen dan hasil pencacahan lengkap yang di jadwalkan selesai pada Agustus 2013. (*-24)